Fake Nerd is A Queen Mafia [TERBIT]✓

35. Janji

"Aroma mu sangat memabukkan, sehingga aku tidak bisa berpaling sedetik pun darimu"

Typo bertebaran!!!
Mohon koreksi🙏

Happy reading✨❤

•••

Queen datang ke sekolah bersama dengan leo. Sekarang gadis itu tengah melewati koridor yang ramai dengan para siswa.

"Bareng yuk" tiba-tiba saja raja datang lalu dengan seenaknya menggandeng tangannya.

Queen menyentak gandengan tangan mereka. "Apaan sih, jangan kurang ajar" desis queen.

"Raja gak kurang ajaran kok, kan nanti juga mau belajar" polos raja. Queen hanya memutar bola matanya malas dan kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah sampai didepan kelasnya raja kembali menggandeng tangan queen. Tapi lagi-lagi queen menyentaknya. "Apasih"

Mereka berdua duduk di bangku masing-masing. Tapi satu meja. Saat ingin mendaratkan bokongnya di bangku tak sengaja mata queen menangkap sekilas kegiatan mesra yang dilakukan oleh lily dan ares.

'Udah queen. Lo harus lupain dia' batin queen.

Queen membaca novel romansa remaja yang berjudul 'Antares' untuk meredam rasa nyeri di hatinya. Lama kelamaan queen mulai terbawa suasana dalam membaca. Ia kagum dengan cara ares mencintai zea.

Lagi. Kenapa harus ares namanya? Queen jadi teringat ketika dulu dia bahagia bersama ares sebelum wanita ular itu datang. Queen menghembuskan nafasnya kasar, ia memejamkan matanya berusaha untuk mengusir kilasan masa lalu yang berputar di otak nya.

"Queen"

Lamunan queen buyar saat mendengar panggilan itu. Queen menoleh kesamping. Entah kenapa raja selalu saja mengganggu nya.

"Apa?" queen menaikkan satu sudut alisnya.

"Kenapa ngelamun? Bentar lagi bel masuk"

Tanpa membalas pertanyaan raja queen kembali membaca novel nya. Tiba-tiba ada seorang adik kelas perempuan yang cantik, tapi jika dibandingkan dengan queen jelas gak kemana.

Adik kelas itu menghampiri meja queen dan raja. Lalu ia berdiri tepat dihadapan raja. "Hai kak raja. Kenalin nama aku olin. Aku ngefans banget lo sama kakak. Nih, aku kasih bekal, aku yang buat sendiri loh"

Raja melirik adik kelas itu malas. Ia menjulurkan tangannya untuk mengambil bekal itu. Olin sangat senang melihat raja mengambil bekal yang ia berikan. Tapi, itu semua tidak berlangsung lama.

"Buat lo" raja memberikan kotak bekal itu secara asal ke meja sampingnya.

"Kok dikasih ke dia sih kak raja?" olin memisuh kesal.

Tanpa mempedulikan adik kelasnya itu, raja mengambil ponselnya lalu kepalanya disenderkan di bahu queen sambil memainkan ponsel.

"Berat" ucap queen. Sebenarnya itu hanya kata yang mewakili perasaan deg deg kan nya. Ya gak mungkin kalau hanya karena kepala raja yang menyender di bahunya queen keberatan. Bagaimana ia bisa menjadi ketua sejati.