Happy Reading.
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Hai" sapa seseorang
Queen langsung menoleh kebelakang "E-eh hai kak" kata Queen takut, takut jika nanti Nathan melihatnya dengan Leon
"Mau ke kantin yaa" tanya Leon lembut
"Ehm, iya kak" jawab Queen
Leon meraih tangan Queen dan mengengamnya "Bareng yuk, kebetulan aku juga mau kesana" tawar Leon
Karna risih Queen langsung melepaskan tangannya dari Leon dengan pelan, sungguh dia takut kalau Nathan tau dia masih berdekatan dengan Leon.
Dengan wajah menunduk Queen menjawab "Maaf kak, Queen lagi nunggu seseorang" Kata Queen pelan
Leon tetap kekeh memaksa Queen "Iya, kamu nunggunya di kantin aja, dari pada kamu berdiri disini sendirian" kata Leon lembut
Nathan yang berada di ujung koridor langsung menatap marah orang yang berani mendekati Queen, dengan langkah cepat dia mendekati mereka berdua lalu dengan sekali gerakan Nathan langsung menghadiahi Leon dengan pukulannya.
Bugh..
Leon yang mendapatkan pukulan tersebut, langsung terjatuh sambil meringis memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah karna ujung bibirnya sobek.
Nathan tidak peduli jika yang dipukulinya adalah ketua OSIS di sekolah ini, dia masih lebih berkuasa di sekolah ini dari pada Leon karna dia adalah anak pemilik sekolah ini.
Nathan menatap tajam Leon yang masih terduduk di lantai itu "Ngapain lo gangguin milik gue, nggak ada kerjaan lain lo" kata Nathan sambil menatap remeh Leon
Leon cukup kaget dengan fakta bahwa perempuan yang berhasil mencuri hatinya itu adalah pacar Nathan, dia langsung berdiri dan langsung menatap Queen. "Queen kamu pacaran sama dia?, lebih baik kamu jauhin dia karna dia cuma mau nyakitin kamu, dia nggak sebaik yang kamu kira Queen" katanya
"Apa hak lo buat nyuruh Queen jauhin gue!! dia milik gue dan gue peringatin lo untuk jangan pernah gangguin Queen lagi" bentak Nathan
"Orang pacar lo fine-fine aja kok deket gue, kenapa lo yang marah? Takut ya kalau dia lebih milih gue dari pada lo" kata Leon santai
Queen yang berada diantara mereka hanya bisa terdiam takut, tak tau harus berbuat apa.
Nathan langsung menatap tajam Queen, seolah mengatakan pada Queen kalau dia tidak menyukai ini semua.
Tanpa berkata apapun dia langsung menarik Queen pergi dari situ, meninggalkan Leon.
Nathan terus menarik tangan Queen "Kak, sakit" ringis Queen
Nathan seolah tuli dan tak mendengar ringisan Queen. Dia menarik Queen kelantai 4 sekolah itu, tempat yang khusus untuknya, atau bisa disebut ruangan pribadi Nathan.
Nathan menarik Queen lalu menghempaskan Queen di sofa yang ada diruangan itu, dan langsung mengunci pintu ruangan itu.
Queen memegangi tangannya yang terasa perih dan memar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionPertemuan awal Nathan dan Queen, Nathan hanya mengangap Queen tidak lebih dari sebuah taruhan. Tapi bagaimana jika yang awalnya hanyalah sebuah taruhan berubah menjadi cinta. Masa lalu yang kelam yang dialami Nathan, membuat dia sudah tidak memperca...