Happy Reading❤
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nathan menggenggam erat tangan Queen, dengan Queen yang masih terbaring di brankar rumah sakit dengan keadaan masih sama yaitu koma.
Sudah seminggu berlalu namun tidak ada tanda-tanda bahwa Queen akan bangun dari tidurnya, seolah-olah mimpinya lebih indah dan dia enggan untuk membuka matanya.
Keadaan Nathan terlihat kacau, dia tidak pernah beranjak dari tempat duduk itu, bahkan untuk makanpun Nita harus mengancam anaknya 'Queen pasti nggak bakal suka kalau kamu nggak makan, dia pasti sedih liat kamu kayak gini'
Setiap kali Nita berkata seperti itu pasti Nathan akan langsung memakan makanannya.
Tapi dalam hati Nita, dia menyadari bahwa anaknya itu masih menyesali apa yang terjadi, dan masih sering menyalahkan dirinya sendiri.
Nita tentu sangat sedih dengan keadaan Nathan, Nathan bahkan tidak pernah tidur dengan teratur, sekolah dia abaikan, dan sering kali kedapatan menangis sambil menatap Queen.
Seperti saat ini, Nathan terus menggenggam erat sebelah tangan Queen yang tidak diinfus, sambil sesekali mengecupnya dengan lembut.
"Bangun sayang, aku mohon" ujar Nathan dengan nada bergetar
"Kamu nggak kasian apa sama aku, hm?"
"Aku minta maaf yaa, belum bisa jagain kamu dengan baik, seharusnya aku nggak ninggalin kamu sendiri waktu itu hikss.. pasti semua nggak akan kayak gini, kamu nggak akan ngalamin ini semua, aku minta maaf hikss.. aku emang bodoh" kata Nathan lirih dengan nada terdengar penuh penyesalan
"Sayang please aku mohon bangun, aku kangen kamu"
Lagi dan lagi tak ada sahutan, hanya terdengar suara layar monitor yang terus berbunyi diruangan sunyi tersebut.
Nathan membenamkan wajahnya pada tangan Queen, dan menangis disana.
Rasa penyesalan yang teramat dalam masih terus menghantui Nathan, karna dalam pikirannya dia berpikir bahwa semua ini terjadi karna dia, penyebab Queen koma karna kelalaian yang dia lakukan.
***
Bunyi dering ponsel membuat Nathan terganggu dan perlahan bangun.
Mungkin karna terlalu lelah menangis membuatnya tak sadar malah tertidur di samping gadisnya itu.
Ternyata panggilan video dari ketiga sahabatnya.
"Kenapa?" tanya Nathan datar
"Nath, lo baik-baik aja kan? mata lo sembab" tanya Agam
"Bener tuh, lah jadi cengeng lu" sahut Aidan sambil terkekeh
"Haha, bener banget" sahut Agra juga
Wajah Nathan berubah murung dengan pandangan tak pernah lepas menatap Queen "Gue nggak baik-baik aja" jawab Nathan pelan
"Dia pasti bakal bangun Nath, lo yang sabar" kata Agam

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionPertemuan awal Nathan dan Queen, Nathan hanya mengangap Queen tidak lebih dari sebuah taruhan. Tapi bagaimana jika yang awalnya hanyalah sebuah taruhan berubah menjadi cinta. Masa lalu yang kelam yang dialami Nathan, membuat dia sudah tidak memperca...