Happy Reading❤
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nathan merasa terusik saat cahaya mentari mulai masuk dari sela-sela gorden dikamar Queen.
Perlahan Nathan mulai membuka matanya dan matanya langsung ter-arah pada Queen yang sedang memeluk pinggangnya erat dengan masih tertidur pulas.
Nathan menatap Queen lekat, 'Cantik banget sihh, aku jadi pengen nikahin kamu' batin Nathan
Tapi masalahnya sekarang mungkin Nathan harus kembali berjuang lagi, mengulang semuanya dari awal untuk mengembalikan kepercayaan Queen padanya lagi.
Nathan mengembuskan nafas pelan, penyesalan memang selalu datang diakhir.
kenapa? kenapa dulu dia begitu bodoh dengan menjadikan Queen sebagai bahan taruhannya? dan kenapa juga wanita sialan itu harus kembali disaat Nathan sudah bahagia? apakah semua ini karma untuknya karna terlalu banyak mempermaikan hati perempuan.
Sungguh Nathan sangat-sangat membenci dirinya sendiri saat ini.
Perlahan Queen mulai mengeliat pelan "Emhh.." gumam Queen lalu mulai membuka matanya perlahan
Objek yang Queen lihat pertama kali adalah Nathan, kenapa dia bisa ada disini?.
Nathan tersenyum lembut "Morning" sapa Nathan
"K-kenapa kakak bisa disini?" tanya Queen kaget
"Bisa dong, aku mau jagain tembem aku ini" kata Nathan sambil mencubit gemas pipi Queen
Queen mendorong Nathan agar bisa menjaga jarak darinya "Pergi, Queen sama kakak udah nggak ada hubungan apapun" kata Queen pelan
Nathan mengabaikan perkataan Queen, dan memilih bangkit dari ranjang "Ayo bangun" kata Nathan lembut sambil menarik tangan Queen pelan agar bangkit dari ranjang itu
Queen menggelengkan kepalanya tanda dia tak mau menuruti perkataan Nathan.
Nathan menghembuskan nafas pelan, tak ada cara lain lagi. Nathan langsung mengendong Queen ala bridal style.
"Akhh.. kakak ngapain?! turunin Queen huwaaa, nggak mau" pekik Queen
Nathan keluar dari kamar Queen tanpa memperdulikan teriakan Queen yang sangat-sangat keras dan hampir membuat gendang telinganya pecah.'Untung sayang'
Nathan mendudukan Queen disebuah tempat duduk dimeja makan yang ada didapur.
"Sekarang kamu makan, abis itu mandi terus kita ke sekolah, hm?"
"Enggak, nggak mau"
Lagi nathan menghela nafas pelan, Nathan kembali berdiri lalu tanpa aba-aba mengendong Queen lalu duduk ditempat Queen duduk tadi dengan Queen yang duduk dipangkuan Nathan.
"Ihh lepasin, huwaa mama usir kak Nathan, Queen nggak mau liat" rengek Queen kesal
Nathan terkekeh pelan, setidaknya Queen bisa melupakan sedikit masalah mereka untuk sementara waktu "Apasih manggil-manggil mama kamu, orang mama kamu lagi pergi, haha lucunya pacar aku ini"
Queen langsung terkejut "Mama Queen kemana?" tanya Queen sebal
Nathan mengetuk-ngetuk dagunya seolah berpikir "Kemana yaa"
Queen memukul kesal bahu Nathan "IHH KEMANA?!" tanya Queen kesal
"Kok mukul sihh?"
"Biarin, nggak perduli Queen"
"Udah sekarang makan" kata Nathan sambil meraih piring yang sempat dia ambil tadi yang sudah berisi nasi goreng
Nathan mengambil sesendok nasi goreng itu lalu mendekatkan sendok itu kemulut Queen "Aaa"
"Nggak mau"
"Aaa, pesawat mau mendarat ini"
"Nggak mau ishh.."
"Makan pakai sendok atau mulut aku"
Queen akhirnya menerima suapan Nathan dengan kesal.
Nathan menyeringai "Harus diancam gitu yaa baru nurut"
***
Queen duduk termenung dikursi tempat duduknya, dia bigung harus bagaimana? Apakah dia harus memaafkan Nathan dan melupakan masalah taruhan itu? karna jauh dihati Queen yang paling dalam, dia merasa kasihan kepada Nathan yang begitu sabar dan tidak kenal lelah untuk terus memperjuangkannya.
Kelas Queen sekarang free, karna guru yang akan mengajar dikelas mereka sedang sakit dan tidak hadir di sekolah.
"Queen kantin yukk, laper gue" ajak Alma kepada Queen
"Ayo" jawab Queen pelan
Alma menatap Queen dengan tatapan curiga "Lo kenapa? kayak lemes gitu, lo sakit"
Queen tersenyum manis ralat lebih tepatnya fake smile "Enggak kok, Queen nggak papa"
"Lo kalo ada apa-apa cerita gitu, jangan lo pendem sendiri"
"Hmm, iyaa"
"Huh, biasanya kita berempat sekarang tinggal berdua, Cla sama Bianca nggak masuk lagi"
"Alma nggak suka kalau cuma sama Queen gitu" kata Queen kesal
"Elah baperan amat perasaan"
Tiba-tiba mereka terhenti karna ada banyak orang yang berkerumun entah melihat apa, dan yaa mereka menghalangi jangan Queen dan Alma.
"Ada apa sih ini? ngalagin jalan, gue udah laperrr woyyy" gerutu Alma kesal
Queen berinisiatif untuk bertanya "Permisi itu di depan ada apa yaa?" tanya Queen pada seorang perempuan
"Ohh mereka lagi liatin Leon sama Nathan yang lagi berantem" Kata perempuan itu
Queen membulatkan matanya kaget "Kak leon sama kak Nathan berantem?" batin Queen
Queen dengan segera menerobos kerumunan orang-orang itu, dan dia langsung terkejut saat melihat Nathan dan Leon yang saling memukul tanpa henti.
Bahkan wajah mereka sudah memar dimana-mana, tapi mereka tidak menghentikan pukulan satu sama lain.
"Kak Nathan berhenti" kata Queen pelan dengan mata berkaca-kaca
Degg..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
Jangan lupa Vote and Comment😇
Maaf kalau ada typo.
See you next Chapter❤
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionPertemuan awal Nathan dan Queen, Nathan hanya mengangap Queen tidak lebih dari sebuah taruhan. Tapi bagaimana jika yang awalnya hanyalah sebuah taruhan berubah menjadi cinta. Masa lalu yang kelam yang dialami Nathan, membuat dia sudah tidak memperca...