Happy Reading.
***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nathan meninju dinding ruang UKS dengan keras, dia marah pada dirinya sendiri atas perbuatan bodohnya dulu.
Bahkan dia tak memperdulikan rasa sakit ditangannya. Nathan berjalan pelan kearah Queen yang sedang terbaring di atas brankar sambil menatap gadisnya itu dengan tatapan sendu.
Nathan duduk dikursi samping brankar sambil mengenggam lembut tangan Queen "Maafin aku" gumam Nathan berkali-kali bahkan setetes air mata jatuh dari matanya.
"Emm.." gumam Queen pelan lalu matanya mulai terbuka secara perlahan
Nathan mengusap rambut Queen "Kamu udah bangun sayang?" tanya Nathan lembut
Queen menepis tangan Nathan yang berada di kepalanya "Pergi" lirih Queen pelan
Nathan semakin mengenggam erat tangan Queen "Dengerin penjelasan aku dulu yaa, hm?" mohon Nathan
Queen berusaha turun dari brankar itu walaupun dia merasakan kepalanya masih terasa pusing.
Saat kedua kaki Queen sudah menyentuh ubin lantai itu tiba-tiba Queen terhuyung kedepan untung saja Nathan dengan cepat berada di depan Queen dan menahan tubuh Queen.
"Sayang kamu nggak papa?" tanya Nathan khawatir
Queen mencoba mendorong tubuh Nathan yang berada didepannya "Pergi Queen bisa sendiri, hikss.." kata Queen lirih dengan isakan
Bukannya melepas Nathan malah memeluk Queen dengan erat "Sayang please, jangan kayak gini" mohon Nathan dengan suara serak
"Hikss.." isak Queen
Nathan melepaskan pelukannya lalu menghapus linangan air mata di pipi gadisnya itu "Jangan nangis sayang, aku nggak suka kamu nangis, pukul aku aja asal kamu jangan nangis yaa"
"Queen mau pulang" gumam Queen pelan
Nathan berjongkok didepan Queen sambil menepuk punggungnya "Yaudah ayo kita pulang, kamu aku gendong aja yaa aku takut kamu jatuh kayak tadi lagi" kata Nathan lembut
Queen naik kepunggung Nathan sambil memeluk leher Nathan dengan pelan, Queen pasrah karna memang kepalanya masih terasa berputar sekarang.
Nathan berjalan dikoridor yang sepi mungkin karna sekarang KBM sedang berlangsung jadi tidak banya siswa yang berlalu-lalang di koridor tersebut.
Kenapa Nathan bisa begitu santai keluar masuk sekolah seperti sekarang contohnya , karna dia bisa keluar sekolah tapi diabsen dia akan tertulis hadir dan tidak ada yang bisa melarangnya melakukan itu semua, karna dia adalah anak pemilik sekolah ini.
Nathan mengalihkan pandangnya kesamping dan langsung bertatapan dengan Queen, Nathan tersenyum lembut sambil menatap Queen.
Nathan tersenyum miris saat Queen malah mengalihkan padangannya tanpa membalas senyumannya.
"Kalau kamu mau tidur lagi nggak papa kok, tidur aja aku tau kepala kamu masih terasa pusing" kata Nathan lembut
Saat sudah berada diparkiran, Nathan mengalihkan pandangan kesamping menatap Queen.
Nathan tersenyum saat melihat Queen yang tertidur pulas dibahunya. Tak apa jika memang dia harus berjuang lagi untuk gadis manisnya ini, dia bahkan rela melakukan apapun untuk mengembalikan Queen-nya yang dulu.
Dia tak perduli jika orang lain mau mengatakan dia bucin (budak cinta) dia sungguh tak perduli, karna yang pasti dia hanya tak ingin kehilangan Queen.
Nathan membuka pintu mobilnya dengan susah payah dan berusaha agar pergerakannya tak mengganggu tidur gadisnya itu.
Nathan meletakan Queen dengan pelan dikursi mobil samping kemudi, Nathan juga memundurkan sedikit sandaran tempat duduk tersebut agar Queen-nya nyaman didalam tidurnya. Setelah dipastikannya semua aman, Nathan berjalan memutari mobilnya dan masuk kepintu kemudi.
Nathan menatap sejenak Queen yang kelihatannya masih tertidur, Nathan meraih sebuah jaket dikursi belakang lalu menyelimuti tubuh Queen dan juga menyingkirkan rambut yang menutupi wajah gadisnya itu.
Nathan mengecup kening Queen dengan lembut "Sweet Dream, baby" gumam Nathan pelan
Lalu menegakan tubuhnya kembali dan menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah tersebut.
***
Tok..tok..tok
Ceklek
"Astaga, Queen kenapa Nathan" tanya Dewi panik melihat Queen
"Queen nggak papa kok tante dia cuma tidur aja, boleh Nathan bawa kekamarnya"
"Oh iyaa, ayo masuk Nathan"
Nathan membaringkan Queen di tempat tidur yang ada dikamar Queen dan menyelimuti Queen sampai sebatas dada.
Nathan duduk disamping tempat tidur Queen dan tangannya mengusap rambut Queen dengan lembut.
Tiba-tiba pintu kamar Queen dibuka dan masuklah Bintang dan Dewi yang memakai pakaian rapih.
"Nathan kenapa lo sama Queen udah pulang padahal inikan belum jam pulang sekolah" tanya Bintang heran
"Queen pingsan disekolah katanya dia kelelahan" jawab Nathan
"Tante pikir ada apa, Tapi ada satu hal yang tante mau minta sama kamu, kamu bisa nggak?"
"Minta apa yaa tante?" tanya Nathan sopan
"Mau minta kamu Tolong jagain Queen 3 hari kedepan karna tante sama bintang mau nyusul papanya Queen sama Bintang yang ada di paris, bisa nggak?"
"Lo nginep disini selama 3 hari buat jagain Queen, kalau lo nggak bisa yaa terpaksa Queen juga bakalan ikut" kata Bintang santai
"Ehh, Nathan bisa kok tante, nggak papa Queen disini Nathan bakal jagain Queen"
"Yaudah kalau gitu tante sama Bintang pamit yaa anggap aja rumah sendiri, tante percaya kamu bisa jagain Queen dengan baik" kata Dewi lalu pergi keluar dari kamar Queen bersama dengan Bintang.
"Jagain Queen dengan baik?" gumam Nathan sambil terkekeh miris
Nathan menatap Queen dengan tatapan sendu "Aku nggak bisa jaga kamu dengan baik selama ini, aku banyak bikin kamu nangis karna aku, aku minta maaf" gumam Nathan dengan suara serak
Nathan memilih berbaring disamping Queen dan memeluk gadisnya itu dengan erat, lalu ikut terlelap bersama Queen.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc.
Jangan lupa Vote and Comment😇
Maaf kalau ada typo.
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Fiksi RemajaPertemuan awal Nathan dan Queen, Nathan hanya mengangap Queen tidak lebih dari sebuah taruhan. Tapi bagaimana jika yang awalnya hanyalah sebuah taruhan berubah menjadi cinta. Masa lalu yang kelam yang dialami Nathan, membuat dia sudah tidak memperca...