Ruin The Friendship [2]

114 17 7
                                    

❛❛Sakitnya perpisahan itu bukanlah apa-apa dibandingkan kebahagiaan saat bertemu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛Sakitnya perpisahan itu bukanlah apa-apa dibandingkan kebahagiaan saat bertemu kembali.❜❜

═━─⋆ THANK YOU FOR EVERYTHING. ⋆─━═

HATI Winwin serasa dihantam oleh ribuan pisau tajam. Sakit. Oh Tidak— lebih tepat nya kecewa. Kemana janji yang ia buat dulu? Winwin sudah menjaga hati untuk tak menjalin hubungan dengan orang lain— bahkan sekali ia ingin mencoba berhubungan, janji yang di buat dulu selalu menghalangi nya.

Tapi apa balasan yang Winwin dapat? Yuta kembali dengan membawa wanita disampingnya, hati nya sudah dimiliki oleh orang lain. Janji yang di buatnya dulu seolah lenyap, semudah itu dia melupakannya.

"Astaga winnie! Kenapa bersembunyi disana? Eoh— k-kau menangis?! Kenapa?" Tanya Jungwoo dengan panik. Pasalnya ia menemukan Winwin berada di bawah meja dapur dengan menelungkupkan wajahnya diantara kedua lututnya.

Winwin segera menghapus air matanya, kemudian berdiri. "Tidak. A-aku hanya... m-merindukan ibu ku, i-iya aku merindukan dia haha," jawab nya dengan berupaya baik-baik saja.

Jungwoo masih ragu dengan jawaban Winwin. "Serius? Kalau begitu kau izin pulang saja sekarang, aku izinkan oke?" Jungwoo baru ingin pergi ke ruang manager cafe tersebut tapi langsung ditahan oleh Winwin.

"Tak perlu Woo.. tanggung, sebentar lagi juga jam pulang. Terimakasih sudah mau membantu," Ucap Winwin tersenyum pada Jungwoo.

Jungwoo mengerucut kan bibirnya, "Benar tak apa? Lucas pernah bilang padaku, jika rindu seseorang harus segera temui orang itu, agar hati kita merasa tenang kembali... jadi kau harus menemui ibu mu dulu wiin," Ucapnya dengan nada polos. Astagaa menggemaskan.

Winwin mengusak rambut adik nya ini, ah ia sudah menganggap Jungwoo sebagai adik kandungnya. Tingkahnya benar-benar polos, ia yakin Lucas banyak memanfaatkan kepolosan lelaki manis ini. Ck, malang sekali nasib mu Woo.

"Iya Jungwoo... aku sudah merasa mendingan sekarang, sehabis pulang nanti aku akan langsung memeluk ibu ku sepuasnya tenang saja okey!!" Ujar nya dengan semangat. Jungwoo yang mendengar nya ikut bahagia. Seketika Winwin melupakan apa yang barusan terjadi, huh syukur lah Jungwoo datang diwaktu yang tepat.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 4 itu tandanya Winwin sudah di bolehkan untuk pulang. Sebelum keluar cafe, Winwin memastikan kalau orang itu sudah pergi dari cafe nya.

Dengan mengintip dari meja kasir, Winwin mengarahkan matanya pada meja nomor 27, oh sudah tak ada. Setelah memastikan keadaan Winwin baru bisa berjalan santai keluar.

OUR BIRTHDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang