One Wish And Piece Of Cake

217 32 9
                                    

[Written by de_rika]

Dentuman musik mengalun cukup keras di sebuah rumah mewah; tepatnya di halaman. Terdapat beberapa balon serta lampu hias di tempat tersebut. Tanda jika pemiliknya tengah mengadakan pesta ulang tahun.

Nakamoto Yuta, pemilik rumah yang sedang berulang tahun itu, wajahnya terlihat murung. Seharusnya ia senang, seharusnya ia bergabung bersama sahabat-sahabatnya, merayakan hari jadinya. Namun remaja itu justru memilih menyendiri setelah sesi make a wish.

Sepotong kue dengan rasa Red Velvet itu Yuta biarkan begitu saja. Tak sedikitpun berniat memakannya. Hatinya tengah dilanda kesedihan. Orang yang dulu selalu hadir di pesta ulang tahunnya kini tak muncul lagi.

Entah dimana orang itu sekarang, Yuta sendiri juga tidak tau. Sudah sangat lama Yuta tidak bertemu dengannya. Bahkan komunikasinya dengan orang itu terputus; bersamaan dengan putusnya hubungan percintaan Yuta dengannya.

Dong Sicheng atau lebih dikenal dengan Winwin, ialah orang itu. Yang pernah menjalin hubungan dengan Yuta yang sayangnya, tidak bertahan lama.

Hanya 4 bulan, hubungan itu kandas karena Winwin sama sekali tak pernah mengapresiasi kasih sayang yang Yuta berikan. Remaja manis itu tak menyukai skinship. Ia selalu menghindar tiap kali Yuta mencoba memeluk atau bahkan menciumnya. Wajar, Yuta mulai menganggap Winwin tak mencintainya. Itu sebabnya, Yuta mengakhiri hubungannya.

"Memikirkan dia lagi huh?" Salah satu sahabatnya—Johnny, duduk disamping Yuta seraya merangkul lehernya agak kencang. Membuat Yuta sedikit tercekik.

Dengan kasar Yuta menyingkirkan lengan Johnny dari lehernya. "Kau membuatku hampir mati bodoh!" Ucapnya kesal seraya mengusap leher.

"Wow! Wow! Tenanglah.." Mata Johnny melebar. Ia heran, bahkan di hari jadinya sifat Yuta masih sama; pemarah. "Jadi.. Tebakanku benar kan, kau memikirkan dia lagi?" Johnny menyenderkan sebelah tangannya di bahu Yuta, bertanya dengan suara jail.

Yuta menghela sejenak, lalu mengangguk. "Kau benar. Aku sedang memikirkannya."

"Bukankah kau masih marah dengannya?"

"Sudah tidak." Sekali lagi Yuta menghela, "kini hanya rasa rindu yang menyelimutiku." Ucapnya dengan wajah sendu. 

Memang—saat memutuskan hubungan dengan Winwin, Yuta sangat marah. Siapa yang tidak marah? Kekasihmu selalu menghindar saat kau hendak memeluknya. Sungguh, batin Yuta selalu bertanya sebenarnya ia dan Winwin apa? Apakah sebatas teman atau sebagai sepasang kekasih

Namun seiring berjalannya waktu, pada akhirnya Yuta merindukan mantan kekasihnya itu. Tidak, Yuta tidak ingin kembali. Ia hanya ingin bertemu dengan Winwin, lalu berbicara dengannya walau hanya semenit, seperti keinginannya saat sesi make a wish.

"Kenapa kau tidak mencoba menghubunginya lagi?" Tanya Johnny. Itu benar, jika Yuta rindu, ia harusnya mencoba menghubungi Winwin.

OUR BIRTHDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang