01.Dream

1.7K 85 5
                                    

"Bantu aku Krit, aku sudah tidak kuat,"ucap seorang pria yang terbaring lemah.

"Jack bertahanlah, sebentar lagi kapal akan segera selesai dan kamu bisa pulang lalu obati sakitmu itu,"balasnya sambil meneteskan air mata.

"Krit, ku mohon bantu aku, lebih baik aku mati dari pada seperti ini,"ucap Jack dengan suara bergetar.

"Jangan berkata seperti itu! Aku mencintaimu Jack, bertahanlah demi kita,"ucap Krit.

"Krit, jika kamu mencintaiku bantu aku."

"Tidak Jack, tidak. Aku tidak ingin kehilanganmu, aku sangat mencintaimu,"ucap Krit sambil menangis dan memeluk Jack.

"JACK.... JACK.... JACK AKU MENCINTAIMU, sangat mencintaimu dan aku tidak mau kehilanganmu."

"Hoy Perth! Kamu kenapa? Sungguh suaramu membuat kupingku rasanya ingin pecah! Apa kamu bermimpi lagi?"tanya seorang pria yang merasa tidurnya terganggu gara-gara teman sekamarnya berteriak memanggil nama Jack, hampir setiap malam begitu.

"Title bantu aku, ku mohon bantu agar Jack tidak memaksaku untuk membawakan obat padanya,"ucap Perth dengan suara bergetar.

"Hei Perth sadar!"ucap Title mengguncang-guncangkan badan Perth.

Perth pun sadar dengan air mata yang mengalir. Kemudian Title pergi kedapur untuk mengambilkan air putih untuk Perth.

"Perth minumlah ini, agar kamu sedikit merasa tenang,"ucap Title sambil menyodorkan air putih itu.

Perth pun meminum airnya dengan perasaan campur aduk.

"Perth ceritakan padaku apa yang kamu mimpikan? Siapa Jack?"tanya Title.

"Tle itu seperti nyata, aku juga tidak tau siapa itu Jack, aku ingin bertemu dengannya Tle, aku ingin membantu dia agar dia tidak mati,"ucap Perth panik.

"Ayolah Perth, itu cuman mimpi. Kamu jangan terlalu percaya pada mimpi,"ucap Title berusaha menenangkan teman sekamarnya itu.

Perth tidak menjawab ucapan Title, ia hanya melamun memikirkan siapa itu Jack dan siapa itu Krit, kenapa mereka berdua selalu menghantui Perth dalam mimpi dan kenapa Perth merasakan sakit yang mereka rasakan.

"Ah yasudah, tidur lagi saja Perth ini masih jam setengah tiga, besok kamu ada kelas jangan sampai kesiangan,"ucap Title tidak ingin bertanya lagi, karna ia tau sampai kapanpun ia bertanya Perth tidak akan menjawabnya. Title akan menunggu Perth bercerita sendiri kepada dirinya.

Perth mengangguk, lalu dia berbaring lagi di ranjangnya dan Title pun melanjutkan tidurnya yang terganggu. (btw pisah ranjang ya)

------------

"Ck, Perth kamu terlambat lagi? Apa teman sekamarmu tidak membangunkanmu?"ucap Nanon kepada Perth yang terlambat.

"Diamlah! Title itu brengsek dia sengaja tidak membangunkanku agar aku terlambat,"ucap Perth kesal.

"Tapi kamu cukup hebat dalam mengendap-ngendap, padahal dosen ada di depan loh!"ucap Nanon takjub.

"Memang,"balas Perth cuek.

"Perth apa kamu tau? Sekarang akan ada seorang penulis terkenal datang kesini!"ucap Nanon antusias.

"Jujur nih Non aku tidak perduli,"ucap Perth bodo amat.

"Penulisnya sangat tampan asal kamu tau! Penulis itu pacarnya P'Pure,"ucap Nanon menjelaskan.

"Hah? P'Pure cheerleader  terkenal itu?"tanya Perth.

"Ck, Perth setiap membicarakan wanita cantik kamu selalu tau? Kenapa saat membicarakan penulis terkenal itu kamu tidak tau. Padahal mereka satu fakultas di bangkok,"ucap Nanon.

You Again || MarkPerth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang