12.Gara-gara baju dan celana

466 45 16
                                    

"Mark aku akan mandi dulu, kamu siapkan baju untukku ya,"ucap Perth kemudian pergi ke kamar mandi.

"Huh anak itu,"gumam Mark.

Kemudian terbesit ide nakal di otaknya, Mark memilih kaos kebesarah miliknya dan celana pendek, bahkan sangat pendek. Itu miliknya saat Mark masih SMP.

"Baiklah aku pilihkan baju ini, semoga kamu suka,"gumam Mark.

Setelah setengah jam lebih Perth bekecimpung di kamar mandi akhirnya dia keluar juga.

"Perth? Kenapa kamu tidak memakai bajumu di kamar mandi?"tanya Mark. Mark berpikir apa Perth tidak menyukai baju konyol yang ia pilihkan itu?

"Di kamar mandi sangat dingin, lebih baik aku berganti baju di sini,"ujar Perth terlihat menggigil.

"Hmm baiklah,"jawab Mark. Mark sedang duduk di atas kasur sambil membaca tulisannya sendiri.

Tanpa Mark duga Perth membuka lilitan handuk yang ada di pinggangnya di depan Mark. Mungkin sekitar 1 meter jauhnya, Perth sedang membelakanginya sehingga yang terlihat oleh Mark hanya punggung dan pantat mulus Perth.

"Sial, apa yang Perth lakukan,"batin Mark.

Mark mengalihkan pandangannya tapi tetap diam-diam mencuri pandang tubuh indah Perth.

"Huh akhirnya anak itu selesai memakai baju,"batin Mark.

"Mark, ayo kita nonton indosiar, jam segini sudah pasti mulai yang judulnya suara hati istri!"ucap Perth antusias.

"Sejak kapan kamu menyukai sinetron seperti itu! Bahkan alurnya saja sudah ketebak,"jawab Mark.

"Saat aku libur kuliah aku pasti pulang dan saat pulang aku menonton itu dengan Ibu, eh sebentar katamu alurnya saja sudah ketebak, berarti kamu sering nonton dong?!"ucap Perth.

"Y-ya tidak begitu Mark! Aku tidak pernah menonton. Mari kita menonton Tom and Jerry saja,"ucap Mark membujuk Perth.

"Tidak! Tom and Jerry tidak ada jam segini aku sudah hafal jadwalnya, ck baiklah Mark aku akan menonton sendiri saja,"ujar Perth akhirnya mengalah dan duduk di depan televisi.

"Aku sedang merevisi tulisanku sebentar, aku akan menyusulmu,"ucap Mark.

Bahkan acara merevisi tulisanku itu gagal, Mark terfokus pada Perth.

Perth sedang duduk bersila di lantai beralaskan karpet berbulu sambil mengunyah snack, Mark memandang selangkangan paha Perth yang terekspos begitu saja karena Perth menggunakan celana pendek Mark saat SMP dan juga baju kebesaran yang di gunakan Perth menampilkan bahunya yang sedikit terbuka.

"Perth... Astaga kamu sangat menggoda,"batin Mark.

"Tidak-tidak walau Perth pacarku aku tidak boleh menerkam Perth sebelum menikah itu tidak halal!"

"Tapi, melihat dia seperti itu aku ingin menungganginya malam ini juga."

"Tidak Mark! Jangan! Itu bahaya bagi kesehatan jantung."

"Sial apa hubungannya dengan jantung?"

Mark pun selesai bermonolog di dalam hatinya.

"Hai Mark, kenapa kamu melamun?"tanya Perth yang sekarang sudah ada di depan Mark.

"Mark heiii,"ucap Perth.

"E-eh Perth? Sejak kapan kamu kesini?"tanya Mark, bahkan Mark pun tidak menyadari bahwa makhluk yang dari tadi dia pikirkan sudah ada di depannya.

"Oh itu.. sinetron nya sudah selesai, jadi lebih baik aku tidur,"ucap Perth kemudian berbaring di samping Mark.

"Mark tidurlah, temani aku tidur,"ucap Perth.

"Emm ba-baiklah aku akan tidur,"jawab Mark sedikit gugup.

Akhirnya Mark pun tidur di samping Perth, Perth tersenyum senang melihatnya.

"Mark.. aku tidur duluan ya,"ucap Perth kemudian Perth pun memejamkan matanya.

Sudah 15 menit Mark hanya termenung, belum tertidur ia hanya memandang langit-langit kamarnya sambil memikirkan bahu dan paha Perth.

Mark menoleh ke arah Perth, Perth sudah tertidur pulas, nafasnya teratur.

Kemudian tangan Mark terjulur memainkan poni Perth.

"Kamu sangat manis,"gumam Mark.

Tidak sampai di situ, Mark membelai pipi Perth perlahan kemudian jari-jari nakalnya menuju bibir Perth.

"Bibirmu juga sangat manis, aku menyukainya,"ucap Mark kemudian menekan bibir bawah Perth dengan telunjuknya.

Tanpa menunggu persetujuan orang yang sedang tertidur itu Mark mendekatkan wajahnya ke arah Perth.

Kemudian dia mengecup bibir Perth, tapi lama kelamaan kecupan itu jadi ciuman dan lumatan, Mark mengigit bibir bawah Perth sebelum Mark melepaskan ciuman itu.

Akhirnya Mark pun bangun dan menduduki kedua paha Perth, Mark membuka setengan baju Perth ke atas menampilkan perut Perth kemudian Mark mencium Perth sambil sesekali menggitnya, ciuman itu naik ke leher Perth, Mark membenamkan wajahnya di leher Perth sambil menghirupnya wangi milik Perth, ada aroma sabun mandi Miliknya di leher Perth, kemudian Mark mulai mencium dan meninggalkan kissmark di leher Perth.

Kemudian Mark turun ke paha Perth yang dari tadi menggodanya. Mark menyingkapkan celana Perth ke atas sehingga terpampang jelas paha mulus Perth, kemudian Mark menciumnya sambil sesekali mengigit kecil di kedua paha dalam Perth.

Mark mendongkak melihat Perth yang masih tertidur dengan pulas.

Sial ia harus menyelesaikan ini, tapi tidak dengan Perth. Kemudian dia turun dari badan Perth dan berlari ke kamar mandi.

"Gara-gara aku memberikan baju dan celana itu pada Perth malah aku yang terkena imbasnya,"batin Mark yang sedang berada di kamar mandi, entah sedang apa.

-------------

Hallo gais, akhirnya aku up lagi setelah sekian lama.

Ini chapter absurd banget menurutku, tadinya aku mau nulis konflik tapi gajadi karena dari kemaren di cerita ini kebanyak konfliknya meski bukan konflik berat.

Okeee see you di chapter selanjutnyaa💗

4 Desember 2020.

You Again || MarkPerth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang