09.Heather

438 40 4
                                    

"i'm not even half as pretty."-Perth

---------

"Perth kamu hari ini tidak usah masuk kuliah, tas dan bukumu ada di kondomu bukan?"ucap Mark.

Perth hanya mengangguk, ia masih tidak menyangka bahwa orang yang di depannya ini adalah pacarnya.

"Baiklah, selesaikan makanmu, aku akan pergi kuliah sekarang ada kelas pagi,"ucap Mark sambil memasukan tugas-tugas kuliahnya pada tas.

Sebelum Mark benar-benar pergi dari apartemennya ia mencium pipi Perth membuat wajah Perth bersemu.

"Jika kamu ingin keluar dari apartemen ini, hati-hati ya,"ucap Mark. Kemudian melenggang keluar dari apartemennya.

"Ternyata Mark orangnya sangat manis,"gumam Perth sambil menahan senyumnya.

Jam menunjukan pukul 10 siang, Perth sangat bosan akhirnya ia memutuskan untuk keluar rumah. Perth belum mandi ia masih memakai piyama milik Mark.

Sebelum Perth pergi ia mengunci apartmen Mark terlebih dahulu.

"Pergi kemana ya aku hari ini,"ucap Perth. Ia sudah membawa uang yang Mark berikan padanya.

"Sepertinya aku akan berbelanja, aku melihat dapur Mark sangat kosong tidak ada makanan atau yang lainnya,"ucap Perth.

Perth pergi ke supermarket langganannya menggunakan taksi, jaraknya lumayan jauh tapi sudah biasa bagi Perth.

"Aku tidak tau apa kesukaan Mark, aku akan membeli sesuai yang aku mau saja,"ucap Perth kemudian memilih bahan makanan yang ia butuhkan.

Setelah hampir 20 menit berbelanja akhirnya Perth pun pergi ke kasir untuk membayarnya.

"Nong Perth, kamu kemana saja sudah lama tidak berbelanja?"ucap kasir itu yang sudah hafal dengan Perth.

"Ah Phi, aku akhir-akhir ini sibuk,"ucap Perth sambil tersenyum.

"Oh... lalu kemana orang yang selalu bersamamu? Siapa sih namanya? Title ya?"tanya kasir itu.

"Emm aku sedang tidak bersama Title hari ini,"ucap Perth mencoba bersikap biasa saja.

"Aku disini,"ucap seseorang dari belakang.

"Hoi itu Nong Title?"ucap Kasir itu melihat ke arah belakang.

Deg. Jantung Perth berdegup kencang melihat Title ada di dekatnya. Ia sungguh takut.

"Hai Perth?"ucap Title.

Perth masih menunduk, ia berharap kasir itu segera menyelesaikan menghitung barang-barang milik Perth.

"Apa sudah selesai Phi?"tanya Perth bertanya kepada kasir itu dan mencoba mengabaikan Title.

"Sudah Nong, ini semuanya jadi 350 ribu,"ucap Kasir itu kemudian Perth menyodorkan uang pas.

"Terimakasih Phi,"ucap Perth kemudian pergi keluar dari super market itu.

"PERTH TUNGGU!"teriak Title yang ikut keluar dari super marketnya. Title menahan lengan Perth yang mencoba kabur.

"Perth... maafkan aku,"ucap Title lirih.

Perth tidak ingin melihat wajah Title ia masih menunduk.

"Perth apa kamu tidak merindukanku? Perth pulanglah. Maafkan aku, aku tidak mau kehilangan kamu. Aku sudah mencarimu kemanapun dan akhirnya aku melihatmu di sini dan aku menghampirimu,"ucap Title tapi Perth masih enggan menjawab.

Perth menahan air matanya. Sungguh Perth pun sangat merindukan Title. Ia merindukan Title saat membangunkannya di pagi hari, ia merindukan Title yang selalu menjahilinya, ia rindu bermanja-manja kepada Title, ia rindu berbelanja bersama Title. Ia sebenarnya sangat menyayangi Title sebagai Kakak, tapi apa balasan Title? Ia malah mencintai Perth.

You Again || MarkPerth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang