Happy Reading guys!
'Tanah yang sudah lama ditinggalkan, kini dengan bangga aku pijak dengan senyuman.'
_______________ 🥀🥀🥀 _______________
05:01 Am
Matahari masih tertidur, dia belum juga menyambut dan menerangi dunia. Semuanya masih terasa begitu gelap, sama seperti gadis yang sedang menikmati kegelapan diruangan itu.
Ia sedang duduk di depan pintu balkon yang memperlihatkan langit shubuh. Matanya mungkin terpejam, tapi pikirannya melayang ke mana-mana.
Raut wajahnya berubah sendu saat membuka matanya,
"Maaf, aku pergi."
~~~
Gadis berkacamata hitam terlihat berjalan dengan anggun keluar dari sebuah kendaraan yang terbang di udara. Sudut bibirnya sedikit tertarik, "Tanah yang sudah lama ditinggalkan, kini dengan bangga aku pijak dengan senyuman."
Hai, nama gue Auristella Adarra Lucerta, biasa dipanggil Stella, tapi keluarga, sahabat panggil gue Ara.
Kaki Stella melangkah menuju Area penjemputan atau Arrival Lobby. Stella berdecak kesal karena supirnya belum juga sampai, pasti ada masalah dijalan. Ia sudah hafal kelakuan supir yang sudah bekerja bersama keluarganya selama 10 tahun ini.
Cukup lama menunggu, akhirnya mobil jemputannya datang bersama supirnya yang sedang cengengesan.
"Maaf neng, mamang telat euy." Supirnya ini memang berdarah Sunda asal garut. Mang Adi namanya.
"Mang Adi dijalan pasti bikin ulah ya?"
"Mamang agak bingung kemana arah bandara, udah lama atuh gak bandara lagi. Mau pake jipies gak ngerti caranya. Jadi mamang harus nanya-nanya dulu."
"Yaudahlah mang, yang penting sekarang bisa pulang. Capek euy." tuhkan ikutan kebawa logat Sunda.
"Yaudah sini kopernya, biar mamang masukin ke bagasi." Stella memberikan kopernya untuk dimasukkan kedalam bagasi.
Mobil yang dikendarai mang Adi melaju meninggalkan area bandara. Dan tak lama kemudian mobil sampai dirumah mewah yang tak banyak berubah dari 3 tahun lalu. Yang berubah hanya tanaman yang tertata dengan segar menambah kesan alam pada rumah itu.
Stella tertegun melihat wanita yang sudah lama ia rindukan sedang menyiram bunga matahari di taman. Matanya sedikit berkaca-kaca, wanita paruh baya itu tidak banyak berubah, wajahnya yang masih terlihat muda walaupun kerutan-kerutan pertanda berumur tidak bisa disembunyikan.
Kaki jenjangnya melangkah menuju taman yang sudah terlihat dari halaman rumah. "MOMMY!" Stella berlari langsung memeluk ibu yang melahirkannya.
Tak kalah histeris, wanita paruh baya itu terkejut melihat anak bungsunya yang berada didepannya. "Ara?! Ini serius?! "
Ara mengangguk, "This is me."
Tak segan-segan, Mommy Linda a.k.a Dylinda Adel Lucerta langsung berhamburan ke pelukan Stella.
Mommy Linda melepas pelukan tersebut, "Yaampun anak Mommy, makin sehat aja nih. Tapi kamu bilang pulangnya besok, kok jadi sekarang?"
Memang benar, Stella memberitahu keluarganya kalau ia akan pulang esok, "Pengen pulang cepet ah, gak betah di negri orang."
Mommy Linda menjitak dahi anak perempuannya itu, "Gak betah? Eh, satu tahun lalu kamu gak mau pulang, katanya betah punya temen yang baik."
"Itukan satu taun yang lalu, tahun ini beda lagi ceritanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain (Selesai)
Roman pour Adolescents"Mengandai-andaikan sebuah kebahagiaan adalah kegiatan yang aku sukai." *** Bolehkah aku mengeluh pada takdir-Mu? Takdir yang menyedihkan, takdir yang kejam, takdir yang menyakiti. Apa aku tak pantas untuk memiliki sepercik kebahagiaan? Apakah set...