Chapter 4 : Tadaima

2.3K 358 23
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Yamanaka Ino mengambil 2 minuman dingin dan kemudian menatap ke sekeliling. Mencari keberadaan seseorang yang sejak selesai makan tadi memilih pamit dengan alasan ke kamar mandi. Namun setelah lama menunggu, tak kunjung juga kembali.

"Aku akan mencari Sakura sebentar." Ino memandang ke tempat para sahabatnya berkumpul. Beberapa dari mereka tampak masih mengunyah makanan. Sesuai dengan rencana yang selama ini mereka susun, hari ini mereka memutuskan untuk pergi ke tempat liburan. Dan sekarang mereka tengah beristirahat untuk makan sebelum kemudian kembali melanjutkan perjalanan.

"Baiklah." Temari yang tengah mengupas buah berucap disusul dengan anggukan oleh yang lain.

Ino pun kemudian mulai melangkah keluar dari rumah makan, mendorong pintu seraya menghirup udara segar. Tempat ini memang dikelilingi banyak pohon. Jalannya kecil dan masih terkesan asri.

Matanya terus bergerak, kemudian berhenti saat mendapati kehadiran orang yang dicarinya tengah duduk di ayunan dari kayu. Dia tersenyum, melangkah menuju sahabat terdekatnya ... dulu. Perempuan itu terlihat tengah memainkan smartphone dengan alisnya yang menekuk.

"Hey." Ino tersenyum lebar saat mata emerald cemerlang itu memantulkan dirinya. Sakura mengerjap, kemudian balas tersenyum seraya menggeser sedikit tubuhnya ke ujung. Memberi Ino tempat.

"Hai," sahutnya pelan.

"Mau?" Setelah Ino mendudukkan diri di ayunan, Ino kemudian mengulurkan minuman dingin yang sejak tadi dia bawa.

"Terimakasih."

Ayunan itu mengayun, membawa Ino dan Sakura bersamanya. Mereka berdua tengah meminum minuman itu.

Dalam beberapa saat kedua orang itu membisu, Sakura telah mematikan smartphone dan menyimpannya.

Padahal dulu mereka selalu gaduh, tak bisa diam, saling mencerca, bertengkar, dan kemudian berbaikan. Mereka adalah sepasang sahabat yang paling dekat dari yang lainnya. Mungkin itu dikarenakan mereka saling melengkapi, Ino dengan kefeminimannya dan Sakura yang tomboy.

Namun sekarang?

Waktu sudah mengubahnya. Menciptakan begitu banyak perubahan dan perbedaan.

Canggung.

Bahkan untuk sekedar menyapa pun dulu mereka enggan.

Well, pertengkaran yang berujung saling mendiamkan sebelum Sakura memilih pergi ke Amegakure sudah pasti memiliki andil besar. Sebuah pertengkaran yang disebabkan oleh satu lelaki.

Uchiha Sasuke.

"Maaf." Ino akhirnya membuka suara.

"... ya?"

Ino menoleh ke samping. Menatap Sakura dengan raut penyesalan. "Aku menyesalinya. Tidak seharusnya aku menyukai Sasuke ... disaat kau adalah kekasihnya."

You Again (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang