Chapter 2 : Stay

2.6K 359 12
                                    


•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



4 tahun yang lalu, Sakura masihlah mahasiswi baru dengan jurusan kimia. Dia berhasil masuk ke universitas ternama di kotanya. 4 tahun yang lalu pula, Sasuke diterima di agensi besar yang dapat mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang penyanyi.

1 tahun setelahnya, interaksi mereka berdua semakin sedikit. Disibukkan oleh banyak hal, bertemu saja bisa satu bulan sekali. Ditambah dengan peraturan dari agensi Sasuke yang tidak memperbolehkan menggunakan smartphone.

Bahkan saat itu Sasuke tidak mengetahui bahwa Sakura sudah berhenti kuliah. Lebih memilih menerima undangan dari universitas di Amegakure. Menjadi seorang designer, menggapai impian yang sempat dia kubur dalam.

Sakura masih ingat, bandara menjadi tempat terakhir kali mereka bertemu. Di hari kepergiannya, Sakura memilih untuk tidak mengatakan kepada banyak orang, termasuk Sasuke.

Namun hari itu, sesaat Sakura berbalik untuk menatap ke belakang. Dia mendapati kehadiran Sasuke yang tengah berlari menujunya. Pria itu memakai topi dengan masker hitam, mata onyx-nya yang tajam berhasil membuat Sakura tersenyum masam.

Sayangnya kala itu kaca menjadi pembatas antar keduanya.

Jemari mereka berdua terulur, menyentuh kaca. Mungkin akan saling menggenggam, bila kaca itu tidak ada.

Tak ada yang bersuara, merasa percuma karena tak akan terdengar. Mungkin mereka bisa menggunakan gerakan mulut, tapi tetap saja. Tak ada yang melakukannya.

Mereka berdua memilih bisu, hanya membiarkan mata saling menatap. Menangkap penampakan masing-masing mungkin demi dapat menyimpan ingatan itu rapat-rapat.

Semua kenangan yang pernah mereka lalui tiba-tiba saja berputar bagai kaset rusak di pikiran Sakura. Dia masih ingat kala pria itu terus mengajaknya bertanding bermain basket, saat pria itu menjadikan dirinya sebagai penonton pertama nyanyiannya, ketika dia menemaninya menulis lirik, atau bahkan ketika pria itu menatapnya dalam-dalam.

Sakura bahkan kini baru sadar bahwa tinggi Sasuke sudah melebihinya. Membuatnya tak memiliki bahan lagi untuk mengejek pria itu.

Hingga kemudian Sakura menganggukkan kepala, melangkah mundur seraya menarik tangannya. Lalu, melambaikan jemari dengan senyum lebar saat sadar ini adalah waktunya untuk pergi.

Sasuke sendiri membuka masker, tersenyum kecil dan balas melambai.

Dan di sanalah, mereka pikir kisah mereka telah berakhir.



Ada begitu banyak pertanyaan yang mengganggu Sakura sekarang, contohnya adalah kenapa dia masih tetap sama? Mengapa dirinya tak berubah bahkan setelah beberapa tahun dia lewati? Seolah percuma, semua usahanya selama ini seakan hangus menjadi abu yang berterbangan entah kemana.

You Again (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang