11 - A Crush

350 26 0
                                    

AY POV

" Siapa . . . ? " aku terkejut begitu Devan sudah disampingku setelah Radit pergi. " Teman kuliah dulu " jawabku singkat. " Nyonya Ayleen Devan ardhias . .. " panggilnya lirih tapi penuh penekanan, membuatku merasa sedikit aneh dengan nama baruku.

Jangan bilang dia akan marah karena melihat aku diantar pria lain ? bukan salahku, dia yang meninggalkanku tadi.

" papa mengajak kita ketemu sepulang kuliah ini " ucapnya tidak kuduga. Papa ? kenapa ? apa ada yang penting ?. " bukankah kita bisa ketemu dirumah ? " tanyaku , Devan menggeleng. " turuti saja " jawabnya singkat sebelum berjalan lebih dulu.

- - -

" jadi dimana papa?" tanyaku begitu kami berdua sampai disebuah rumah bergaya kontemporer yang sangat indah.

" papa hanya alasan , aku takut kau akan membuat alasan konyol untuk bisa menghindari pergi menamaniku melihat rumah ini " jawabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" papa hanya alasan , aku takut kau akan membuat alasan konyol untuk bisa menghindari pergi menamaniku melihat rumah ini " jawabnya. Aku mendengus.

" rumah siapa ini ? " tanyaku lagi. Devan mengisyaratkanku untuk mengikuti langkahnya memasuki bangunan itu. " aku baru saja membelinya untuk kita, kau bilang tidak ingin tinggal dengan orang tuamu atau papaku " jawabnya acuh. membelinya ? dia bisa membeli rumah ini dengan gaji nya sebagai dosen ? apa dia menabung seluruh gajinya seumur hidup, kekehku dalam hati.

" aku membantu perusahaan papa secara tidak langsung, mengajar hanya menyalurkan hobiku . . " jelasnya seolah menjawab seluruh hinaan didalam kepalaku tadi. Maaf pak killer, aku menarik pikiranku tadi.

" kau bisa berkeliling , dan katakan apa kau menyukainya ? " ucapnya membuatku menatapnya bingung.

" ini rumahmu, kau membelinya dengan uangmu ? lalu kenapa harus bertanya padaku ? kalau kau membeli nya karena menyukainya , ya terserah saja " balasku membuat Devan menatapku tajam.

" kenapa aku merasa kesal setiap mendengarmu bicara ? " ucapnya dingin. " sepertinya mulutmu harus diajari sopan santun " imbuhnya mendekatkan wajahnya, dan cup, pria itu berhasil mendaratkan bibirnya telak dimiliku. mengecupku singkat.

Aku terkejut bukan main atas perbuatan nya barusan. dia . . . barusan pria ini ? sungguh menciumku ?

Dia . . . mencuri ciuman pertamaku.





DEVAN POV

Aku terkejut begitu melihat Ayleen mematung karena kecupan barusan. apa ada yang salah ? . Aku sungguh tidak ingin memikirkan ini, tapi apa itu tadi ciuman pertama nya ? sungguh ? dimana ada didunia ini yang belum pernah berciuman sampai usia kepala dua ?

Melihat reaksinya barusan, bisa saja itu benar. Sangat menarik.

" dimana kamarku ? " ucapnya membuang pandangan ke arah lain. apa dia malu ?

Aku naik kelantai dua dengan Ayleen yang mengikutiku dari belakang, " kamar nyonya "candaku membukakan pintu kamarnya.

Aku naik kelantai dua dengan Ayleen yang mengikutiku dari belakang, " kamar nyonya "candaku membukakan pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" bagaimana nyonya , anda ingin complain ? " tanyaku membuat Ayleen mendengus. " tidak perlu, ini . . . lumayan " balasnya asal. lumayan ? " lumayan ? apa ini caramu menghargai usahaku yang sudah mempersiapkan rumah ini sejak dua tahun lalu ? " gumamku. " apa ? " tanya Ayleen , sepertinya gadis itu tidak mendengar apa yang kukatakan barusan, syukurlah. Aku menggeleng.

" lalu dimana kamarmu ? " tanyanya . " kenapa ? kau ingin tidur dikamarku?" godaku membuat Aylen melayangkan satu tinjunya di pundaku dan berjalan keluar. Gadis itu membuka pintu kamar disebelah kamarnya.

 Gadis itu membuka pintu kamar disebelah kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" warna kamar kita sangat berlainan . . ." ucapnya membuatku bingung. " kenapa ? kau tidak menyukai warna kamarmu ? mau kuganti seperti miliku?" tanyaku , Ayleen menggeleng. " tidak itu bagus, itu terlihat seperti mencerminkan kepribadian kita , aku terlihat polos seperti peri dan kamarmu gelap seperti karaktermu , iblis " ucapnya tertawa. Apa dia sedang mengejek ku saat ini?. " kau . . .! " desisku mencoba untuk menggelitiki gadis didepanku, membuat Ayleen berlarian disekitar rumah dan berhenti didepan sebuah taman kecil di bagian rooftop bangunan rumah ini.

" apa ini ? " tanyanya begitu melihat bagian rooftop yang sengaja kudesign untuk . . . untuk . . . semacam tempat private.

 semacam tempat private

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ini semacam . . . mm . . itu . . . anu . . . " bagaimana aku harus mengatakannya ?. " aku akan menghabiskan lebih banyak waktuku disini " ucap Ayleen membuatku terkejut. " aku berencana menulis blog bisnis, tempat ini cocok untuk mencari inspirasi " jelasnya, ah, begitu ? aku hampir memikirkan hal lain tadi.

" baiklah kapan kita bisa mulai pindah ? " tanyanya. " besok " jawabku ragu, membuat gadis itu tersenyum.

MY LOVE TEACHER ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang