Bab Tak Berjudul 15

333 25 0
                                    


DEVAN POV

Aku baru saja menutup panggilanku kepada Ayleen dan berencana mengeluarkan mobilku ketika merasakan seseorang tiba tiba memeluk ku dari belakang.

Aku memutar tubuhku dan menoleh, Maya ?. Bagaimana dia bisa ada disini ?

" Devan, I miss you so much . . ." ucapnya masih saja berusaha memelukku meski sudah kusingkirkan berkali-kali. " I know . . . I know . . . Iam sorry , that was all my mistakes " ucapnya membuatku semakin merasa risih.

" I . . . " Maya mencoba menyentuh wajahku tapi buru-buru aku tepis. " tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan, semua sudah berlalu sejak lama . . . kau harus menjalani hidupmu sendiri , dan berhentilah berusaha mengikutiku " runtukku.

" apapun yang terjadi disini, bisa membuat orang salah paham nanti " Aku terkejut begitu melihat Ayleen datang.

" ay . . ." aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan nya kepada gadis ini. " Davan aku . . ." Maya berusaha menarik tanganku tapi buru-buru ditepis Ayleen. " ah , perkenalkan saya istrinya " ucap gadis itu membuat mata Maya menatap kami berdua terkejut. " bukankah tidak nyaman rasanya berbicara sambil berdiri seperti ini ? bagaimana kalau pergi makan siang bersama ? ah . . . . tenang saja , suami saya kaya , dia tidak akan memilih restaurant yang murah " Ayleen meliriku dan tersenyum.

Aku melihat maya menatap marah Ayleen sebelum berbalik dan pergi.

" kau menyelamatkan ku " ucapku tersenyum kepada Ayleen. Gadis itu buru-buru merubah senyum cantik nya menjadi ekspresi malas.

 Gadis itu buru-buru merubah senyum cantik nya menjadi ekspresi malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" playboy gila " dengusnya sebelum masuk kedalam mobilku. Apa ? apa tadi yang dia bilang ? Playboy gila ? siapa ? aku ? Ayleeeeennnn !!!!






AY POV

" makan makananmu sendiri " dengusku setiap kali Devan mengambil sesuatu dari dalam piringku.

" aku tidak perlu penjelasanmu , kalau kau pikir itu perlu . . . tidak tidak aku sungguh tidak ingin tahu siapa wanita tadi , aku melakukan itu hanya karena tidak menyukai wajah sok nya " ucapku kesal membuat Devan terkekeh.

" maya adalah mantan tunanganku dulu . . ." kalimat Devan membuatku terkejut. mantan tunangan ? jadi ini sebuah kisah cinta lama ?. Aku merasa aneh begitu pria itu menyebutkan seseorang sebagai mantan tunangannya. Kesal ? Marah ? Sebal ? aku tidak tahu perasaan macam apa yang aku rasakan saat ini. " kami bertunangan karena kami berteman baik saat kuliah di Korea dulu, aku pikir aku tidak akan pernah bertemu cinta pertamaku dalam hidupku dan aku melamarnya , thats it ! " jelas Devan , wow . . . wow . . . cinta pertama ? kenapa aku tidak suka mendengar kalimatnya barusan ? memang siapa cinta pertamanya ?.

" maya wanita yang baik, setidaknya saat itu, aku mengira dia begitu . . . kami sering menghabiskan waktu bersama dan teman akrab , tidak banyak yang kuketahui tentang dia saat itu, karena aku pikir aku tidak akan kembali ke negera ini , aku memilih mencoba memulai hidup baru disana , tapi dia mengembalikan cincin nya setelah dua hari . . . tidak bukan begitu, aku sempat melihat dia bersama pria lain di dalam sebuah kamar di club , dan ketika aku akan memberinya pilihan untuk dimaafkan , dia memilih pergi dan mengatakan tidak siap atas semua ini . . . pernikahan akan mengikat hidupnya " Devan mengaduk aduk minuman didepan nya, membuatku merasakan perasaan aneh setiap kali matanya menerawang membicarakan wanita itu. ada apa denganku ? apa aku sudah terkena semacam syndrome ? atau aku hanya menjadi lebih sensitif ?

" lalu bagaimana dengan cinta pertamamu . . . ? aku bisa menyimpulkan kalau cinta pertamamu dan maya adalah orang yang berbeda . . " tanyaku berusaha menyingkirkan maya dari pembicaraan kami secara halus.

" cinta pertamaku ? " ulang Devan terkekeh , sebelum pergi meninggalkanku untuk membayar Bill makan siang kami. apa dia sedang mencoba mengalihkan pembicaraan ? ini gila ! aku bisa mati penasaran nanti !.

- - -

" kenapa mengalihkan pembicaraan ? katakan ? siapa cinta pertamamu ? " runtukku begitu kami sampai dirumah. Aku tidak akan melepaskan nya begitu saja. Pria itu membaringkan tubuhnya diatas sofa diruang tamu kami.

Devan tertawa. " itu hanya seorang gadis kecil , kenapa kau jadi ingin tahu sekali ? " cibirnya membuatku mendengus. " dasar playboy tua . . . " ejekku.

Devan menatapku tajam dan menariku hingga terjatuh kedalam pelukannya, membuat tubuh kami tidak berjarak.

" cinta pertamaku, aku sedang bersamanya saat ini " ucapnya membuatku terkejut.

MY LOVE TEACHER ( COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang