AY POV
" Sayang , apa kamu mau pergi ? " tanya papa begitu melihatku menyandarkan punggungku di sofa dengan pakaian yang sudah rapi.
Aku mengangguk. " Ay mau kesalon sama mama , untuk pembukaan cabang nanti sore " jelasku membuat papa mengangguk. " ok , jangan terlambat . . . kalian wanita suka lupa waktu saat ke salon " canda papa membuatku tertawa.
Bukankah hidupku sudah sempurna ? sangat . . . kalau saja gangguan kecil seperti dosen killer itu tidak muncul , segala nya akan baik baik saja.
- - -
Aku menatap cermin beberapa kali dan merapikan makeupku, memastikan semuanya sempurna sebelum aku pergi keluar dan menemani papa menyambut tamu-tamu nya.
Gaun biru tanpa lengan yang memperlihatkan pundaku yang terbuka, membuat cahaya lampu kristal di ruangan berpendar dikulitku. Semua orang yang hadir memusatkan perhatian mereka padaku begitu aku melangkah masuk ke ballroom tempat acara peresmian cabang digelar.
Tentu saja , aku pasti secantik itu karena untuk bisa menjadi pusat perhatian. Aku tersenyum dan langsung berdiri disamping papaku, bergabung dengan beberapa kolega papaku yang sedang berbincang-bincang.
" Ay , ini om rama . . . dulu waktu bayi . . . papa sering menitipkanmu dirumahnya , istri beliau sangat senang merawatmu, papa dan mama harus bekerja banting tulang saat itu, setelah dua tahun , papa akhirnya punya usaha sendiri, kami jadi jarang bertemu, dan terakhir kami bertemu saat usiamu masih enam tahun , waktu itu istrinya meninggal kita kesana untuk melayat, mungkin kau tidak ingat . . . lalu beliau dan putranya pindah ke korea . . . kami mulai melakukan LDR dari saat itu "jelas papa memperkenalkan ku pada pria didepanku.
" ah , aku lupa . . . dia ini Rama Ardhias , mungkin kau sudah pernah mendengar namanya" imbuh papaku membuat mataku membeliak. Rama ardhias ? pemilik bisnis real estate terbesar diindonesia dan Singapore ? sungguh, pria ini sangat terkenal soal properti terbaiknya .
" senang bertemu dengan pengusaha besar seperti om "sapaku. Pria itu tertawa." jangan sungkan , tidak perlu formal . . . kau sudah seperti putriku sendiri "balasnya membuatku tersenyum.
" ah . . . dimana putramu ? " tanya papaku. Putra ? om Rama punya putra ?. Pria itu melirik alroji ditangan nya.
" sebentar lagi mung . . . ah itu dia datang " ucap om Rama membuat kami semua menoleh ke orang yang dimaksud.
Pria itu . . . lagi ?
" maaf saya terlambat Om Doni , tante sukma . . . dari kampus saya langsung kemari tadi, saya tidak sempat mengganti pakaian " sapanya mencium punggung tangan kedua orang tuaku secara bergantian.
" Devan , ini Ayleen . . . kau masih mengingatnya ? " tanya Om rama melihat kearahku. " tentu saja . . . masih sangat " jawab pria itu sembari mengeluarkan tersenyum liciknya yang sangat kubenci.
Mengingatku ? seolah dia pernah bertemu denganku selain kecelakaan itu dan di kampus . . . ah aku lupa, tadi papa bilang aku diasuh ibunya sewaktu bayi. jadi apa sebenarnya dia sudah tahu aku Putri teman papanya ? dan dia masih mengerjaiku ? dasar pria killer gila !.
" Jadi . . . kapan kita bisa atur pertemuan untuk membicarakan pernikahan mereka ?" tanya Om rama membuat otaku seakan dihantam ombak besar saat ini.
Apa ? pernikahan?
DEVAN POV
" Jadi . . . kapan kita bisa atur pertemuan untuk membicarakan pernikahan mereka ?"tanya Papaku membuat mata gadis itu membeliak. Dia pasti terkejut setengah mati mendengarnya.
Akhirnya, kita bertemu juga, calon istriku...
- - -
" ini gila pak . . . bagaimana bisa kita menikah ? " tanyanya kesal begitu orang tua kami membiarkan kami berbicara berdua. " apa aku setua itu ? " dengusku tak dihiraukan nya. Dia terlihat begitu kesal saat ini. " dengar pak, bukan kah ini tidak masuk akal ? saya masih dua puluh empat tahun , saya juga baru saja mengambil S2 saya . . . dan bapak sudah tiga puluhan , kita tidak pernah bertemu atau mengenal , bagaimana pernikahan ini bisa terjadi ? " runtuknya.
" saya tidak bisa menikah dengan bapak, dan saya belum ingin menikah . . . kita harus menolak pernikahan ini " dengusnya. Aku mengangguk. " jadi bapak setuju untuk menolak ? " tanyanya , aku buru buru menggeleng membuat ekspresinya berubah bingung.
" kau yang bilang menolak bukan ? bilang saja pada mereka . . . " jawabku singkat. " tapi kalau bilang berdua mereka pasti akan . . . " aku memotong kalimatnya. " aku tidak bilang akan menolaknya " potongku membuat Ayleen menghentikan kalimatnya seketika.
" maksud bapak ? " tanyanya bingung. " aku tidak akan menolak pernikahan ini " ucapku singkat sebelum berlalu dan meninggalkan gadis ini dengan kekesalan dan kebingungan yang bercampur aduk.
gimana readers sejauh ini . . . . ?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE TEACHER ( COMPLETED)
RomanceDijodohkan sejak kecil, sebelum ibunya meninggal , Devan yang saat itu sudah lima belas tahun , jatuh cinta dengan gadis yang sembilan tahun lebih muda darinya. Sempat tidak bertemu selama dua puluh tahun, karena sejak ibunya meninggal Devan dan a...