Semua orang di Vila bangun kesiangan. Udara di daerah nya sangat dingin dan gerimis masih turun. Membuat semua orang enggan beranjak dari kasur. Bahkan untuk Renjun sekalipun yang biasa bangun pagi, apalagi Jaemin yang memang selalu bangun siang. Pemuda itu sangat menikmati hangat nya pelukan di balik selimut dengan orang yang di cintai.
Ngomong ngomong mereka baru tidur kembali sekitar jam 3 dini hari. Semalam mereka banyak bercerita setelah menyatakan cinta dadakan dan berakhir menjadi sepasang kekasih.
Dan sekarang jam menunjukan pukul 10 siang atau pagi?..
Renjun masih bergelung memeluk Jaemin erat. Bahkan kini tubuh kecil itu sudah setengah nya berada di atas tubuh Jaemin padahal ranjang tidak terlalu sempit dan masih cukup luas untuk berdua.
Jisung bangun ia mengerjap sebentar untuk membiaskan cahaya dan menguap lebar. Mata nya yang sudah sipit semakin menyipit melihat siapa yang tidur bersama Jaemin. Jisung meregangkan otot tubuh nya sebentar lalu berenjak dan berniat mengintip siapa orang yang tidur bersama Jaemin di balik selimut.
Jisung sedikit menarik selimut bagian atas agar dapat jelas melihat itu. Mulut Jisung yang terbuka di tutup oleh tangan nya yang besar saat melihat yang di balik selimut ternyata Renjun.
Masih sibuk dengan rasa terkejut nya, pintu kamar tiba tiba di ketuk dan membuat Jisung semakin terkejut karena tadi suasana sangat hening.
Jisung membuka pintu dan melihat Haechan dan Chenle yang berdiri disana.
"Kenapa?" Tanya Jisung."Di dalam ada Renjun? Kami mencarinya, takut hilang" ujar Haechan.
Jisung memutar mata nya malas. Hyung nya yang satu ini memang hyperbola. Lalu mengangguk dan mempersilahkan kedua nya masuk.
Saat sudah masuk Haechan dan Chenle saling berpandangan. Mereka terkejut melihat Jaemin dan Renjun yang tertidur seperti itu.
"Oh my god!" Chenle berseru tertahan.
Haechan sudah menepuki pundak Chenle dan tertawa tertahan.
"Handphone mana handphone!" Sekarang kedua nya berseru heboh mencari handphone masing masing. Lalu keduanya ingat mereka kesini tak bawa handphone."Jisungie! Handphone" Haechan meminta dengan paksa.
Jisung menatap kedua nya tak habis pikir lalu menyerahkan handphone nya pada Haechan. Haechan dan Chenle sudah sibuk memotret Jaemin dan Renjun. Rasanya lucu sekali melihat mereka berdua seperti itu. Mereka semua memang tau, Jaemin dan Renjun kerap tidur bersama. Tidur dalam artian tidur yang sebenarnya.
Tapi mereka baru sekarang melihat keduanya tidur bersama. Ternyata menonton orang tidur sangat menyenangkan dan terlihat lucu.
Haechan dan Chenle bertos ria saat sudah mengambil cukup banyak gambar. Mereka berniat akan mengirim nya di group chat Dream. Pasti akan heboh dan seru, Itu pikir mereka.
Jaemin mulai terusik karena suara orang yang berisik di sekitar nya. Ia membuka matanya dan melihat beberapa orang ada di kamar nya. Jisung yang duduk di ranjang nya, juga Haechan dan Chenle yang sibuk tertawa walau mereka berusaha menahan nya dengan membekap mulut.
"Ada apa?" Tanya Jaemin.
Suara Jaemin menghentikan aktivitas Haechan dan Chenle yang sedang tertawa. Lalu Jisung menggeleng dan berniat ke kamar mandi untuk cuci muka.
"Eh! Sudah bangun" ujar Haechan.
"Hyung ayo bangun kita berjalan jalan di daerah sini. Sekalian cari makan" ajak Chenle.
Lalu Haechan dan Chenle keluar kamar. Jaemin masih bingung masih berusaha mengumpulkan kesadaran nya yang mungkin masih tercecer.
Pintu kembali terbuka dan kepala Haechan menyembul di balik pintu.
"Jangan lupa, bangunkan Renjun" ujar nya.
Setelahnya pintu kembali di tutup.Jaemin menguap lalu menatap Renjun yang masih bergelung nyaman di balik selimut nya.
Pemandangan yang sangat indah, pikir Jaemin.
Jaemin mendekatkan dirinya sampai wajahnya berhadapan dengan wajah Renjun. Memperhatikan wajah Renjun yang terlihat semakin cantik saat tidur.
Jaemin menyesap bibir kenyal di depan nya yang sudah menjadi candu. Melumat nya dengan lembut dan perlahan. Tangan Jaemin tak tinggal diam, ia merengkuh tubuh Renjun agar lebih dekat dengan nya.
Yang lebih mungil mengerang dan mendorong dada Jaemin hingga ciuman mereka terlepas atau lebih tepat ciuman Jaemin.
"Injunie. Bangun, sudah siang" suara serak Jaemin mengalun lembut di telinga Renjun.Namun bukan nya bangun, Renjun semakin bergelung dan memeluk erat tubuh Jaemin. Jaemin menghela napas dan mengusap punggung yang lebih mungil lembut.
"Bangun sayang. Ini sudah siang, member lain mengajak jalan jalan" ujar Jaemin.
..
Hari ke tiga mereka berlibur dan ini sebagai hari terakhir. Malam ini mereka berencana untuk pesta BBQ, tentu saja tanpa minuman karena disina masih ada anak di bawah umur.
Mereka menyiapkan semua nya, dari meja dengan ukuran sedang karena banyak nya daging yang akan mereka panggang juga beberapa kaleng soda, lalu beberapa kursi, dan panggangan. Mereka juga menyetel music cukup keras. Beruntung di Vila memang benar benar hanya ada mereka, dan lebih beruntung tak ada tetangga. Jadi mereka bebas walaupun itu cukup berisik.
Renjun menyiapkan panggangan dan Haechan mulai membuka bungkus bungkus daging. Renjun mulai memanggang sambil mengobrol dengan Haechan.
"Injunie" panggil Haechan.
Renjun hanya menyahuti dengan deheman.
"Kamu dan Jaemin akhir akhir ini terlalu intim" ujar Haechan.Renjun diam mencerna apa yang Haechan katakan. Lalu kembali sibuk memanggang.
"Lalu kenapa? Aku dekat dengan semua member" balas Renjun.Haechan menggeleng lalu ia duduk di kursi yang deket dengan panggangan dan menopang dagu sambil memperhatikan Renjun.
"Aku tau. Tapi dekat kalian itu berbeda. Kau tau?.. seperti... Kekasih. Yah.. seperti itu" jelas HaechanRenjun menatap Haechan.
"Benarkah? Aku tak sadar hal itu" ujar Renjun.Haechan menghela napas pasrah.
"Renjunie aku beri tau beberapa hal antara kedekatan mu dan Jaemin. Pertama, kami semua memang dekat dan sangat dekat. Tapi dekat nya kamu dan Jaemin itu berbeda bahkan kalian sangat intim, bukan dekat seperti sahabat. Kedua, entah kamu sadar atau tidak, Jaemin bahkan terkadang memberi afeksi yang berlebihan di depan kamera. Contohnya saat Save Nct Dream, aku menonton itu dan ada beberapa hal yah.. yang sedikit berlebihan. Terakhir, kalian sering tidur bersama bahkan mungkin setiap hari, sampai kamu terbiasa dan tak bisa tidur tanpa Jaemin. Contohnya tiga hari yang lalu saat hari pertama menginap, aku dan Chenle sampai pusing mencarimu. Aku tau kamu dan si Na itu punya sesuatu yang sudah terjadi, tapi aku akan menunggu sampai kalian mengatakan nya langsung pada kami" ujar Haechan dengan senyum nya.Renjun menatap Haechan, ia memang memiliki hubungan dengan Jaemin. Tapi mereka sepakat untuk tidak membicarakan hal ini sekarang, mereka akan membicarakan nya nanti. Tapi bahkan sekarang Haechan mungkin sebenarnya sudah mengetahui hanya saja dia ingin dengar dari Jaemin dan Renjun langsung.
Terkadang Renjun selalu bersyukur memiliki Haechan dalam hidup nya. Walaupun dia sangat jahil dan terkadang licik, tapi Haechan selalu tau kapan ia di butuhkan dan sikap yang bagaimana yang harus ia ambil.
"Renjunie, aku— ah! Kami akan selalu mendukungmu dan Jaemin. Maka jangan takut" ujar Haechan.
"Renjunie..." Panggil Haechan.
"Hm" Renjun berdehem.
"Daging nya.. gosong" ujar Haechan.
Renjun melotot dan melihat daging nya yang sudah gosong.
"Lee Donghyuck!! Semua ini gara gara kamu!!" Ujar Renjun kesal.Haechan berdiri merasa tak terima dengan apa yang Renjun tuduhkan padanya.
"Kamu yang memanggang!! Kenapa jadi salahku!! Makanya fokus!" Haechan menimpali.Renjun menatap Haechan, ia mengangkat pencapit daging tinggi.
"Ku capit hidung mu!!" Lalau setelahnya terjadi kejar kejar antara Renjun dan Haechan.Dan berakhir daging di panggang oleh Jaemin sendiri.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love || JaemRen✓
FanfictionTentang cinta dalam sebuah group antara Jaemin dan Renjun.