Sempurna Itu Tidak Nyata

2.9K 878 79
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya ✨✨

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya ✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


§§§

Malam malam begini Jafar sedang berjalan di jalanan sepi. Pintu rumah di kunci dari dalam oleh Dhea. Jafar tahu Dhea hanya main main tapi namanya juga orang lagi emosi. Apa apa dibawa serius. Dari pada berteriak buka pintu di rumah, Jafar lebih memilih jalan jalan.

Biasanya jika sedang seperti ini, Jafar akan menghubungi Yudis untuk meminta Yudis menemani Jafar. Tapi Yudis juga pasti lelah dan membutuhkan istirahat. Jafar sama sekali tidak berani menghubungi Yudis. Tangan Jafar merogoh rokok di saku celana nya, mengambil sebatang rokok dan sebuah korek.

Tidak ada yang tahu jika Jafar merupakan seorang perokok. Jafar merokok hanya saat saat kepala nya hampir meledak karena berbagai permasalahan di otak nya yang belum menunjukkan akhir atau solusi. Dia tidak merokok sesering Ben. Malam ini, pasti Ajun sedang bekerja.

Ajuna Dewa Andinata,

Lucu sekali, dulu hidup Ajun tidak pernah kekurangan apapun. Ajun memang jarang bercerita tentang kehidupan masa lalu nya. Tetapi Jafar lihat dari album foto keluarga Ajun, Ajun terlihat sangat bahagia disana. Tapi dengan cepat tuhan membalikkan kehidupan Ajun yang tidak pernah diduga oleh Ajun sendiri. Jafar belum pernah merasakan merasakan apa yang dinamakan broken home yang sering Jafar baca di quotes twitter.

Kedua orang tua nya merupakan orang yang humoris walau perkataan nya suka kasar dan cenderung nyablak. Adiknya juga masih bisa bercanda dengan Jafar. Jadi, Jafar tidak bisa menilai bagaimana berat nya beban yang Ajun tanggung. Seketika dia mendecih kesal saat tadi Dhea memuja wajah Yudis yang Dhea bilang kelewat tampan.

Jafar tidak kesal dengan Yudis. Tapi kesal dengan Dhea, perempuan itu baru saja mengakhiri hubungan nya dengan si jamet pasar malam. Sekarang, dia malah berkata naksir dengan Yudis. Ya naksir naksir saja, tapi memang nya Yudis yang berjalan lurus mau dengan Dhea yang begajulan dan tidak ada sisi perempuan nya? Terlebih waktu itu secara tidak sengaja, Yudis melihat Dhea keluar dari rumah hanya memakai kaos oblong serta celana pendek diatas lutut. Rasanya? Malu abiezzzz.

Angin malam yang dingin menjadi pendamping Jafar malam ini. Dia tidak keberatan dengan dingin nya malam ini, justru hal itu membuat Jafar lebih tenang. Tepat di ujung jalan, ada kumpulan lelaki yang sedang nongkrong. Bukan itu yang menjadi fokus Jafar, dia melihat seorang perempuan yang ragu untuk berjalan melewati perkumpulan lelaki tersebut.

Langkah kaki Jafar segera menghampiri si perempuan. Dia tersenyum kecil lalu berkata,

"Mau lewat kan? Gua bantuin."

Tangan Jafar menggenggam tangan si perempuan. Mereka berdua berjalan dengan setenang mungkin melewati perkumpulan lelaki yang sedang merokok ria. Mereka semua mengangguk saat melihat Jafar dan si perempuan lewat.

CANDALA ⁻[ᵀᴿᴱᴬˢᵁᴿᴱ'ˢ ⁰⁰'ˢq]⁻ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang