Hilang

2.8K 820 38
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

§§§

Siang ini Yudis baru saja pulang dari sekolah. Tadinya dia ingin menemani Ajun bekerja tapi Ajun tidak membolehkan Yudis menemani Ajun. Biasanya juga, Yudis pulang sekolah bersama Jafar tapi Jafar tiba tiba saja sudah hilang saat bel pulang sekolah berbunyi. Alhasil Yudis sedang berjalan sendirian.

Hari ini matahari berdiri di tempat nya dengan sempurna yang membuat panas yang cukup membuat Yudis berkeringat. Yudis tidak mau mengumpati cuaca panas ini karena semuanya pemberian tuhan. Yudis hanya bisa menerima.

Saat sedang berjalan dibawah terik matahari, Yudis melihat seorang bocah lelaki sedang duduk di trotoar. Kaki Yudis segera dia kerahkan lebih cepat untuk menghampiri bocah tersebut. Yudis berjongkok demi menyamakan tinggi tubuh nya dengan si bocah.

"adek, kok sendirian disini? Mama nya kemana?"tanya Yudis.

"Mama kerja, mulung."

"oh, adek udah makan?"

"sedikit, tapi adik ku belum makan."

"kakak Yudis beliin makan ya."

Tangan Yudis terulur menggandeng tangan si bocah. Dia menuntun anak lelaki tersebut kearah rumah makan padang yang biasa Yudis datangi. Dari kecil, Yudis sudah diajarkan untuk selalu berbagi kepada orang yang tidak punya. Yudis juga diajarkan jika berteman tidak boleh memandang latar belakang. Setiap orang punya skenario hidup nya masing masing walau kadang kala skenario itu benar benar tidak masuk akal.

Setelah sampai, Yudis segera memesan tiga porsi nasi padang. Tangan nya merogoh dompet yang berisikan uang tabungan Yudis lalu membayar ke si penjual.

"nih, dimakan ya, semoga kamu bisa jadi seseorang yang hebat."

Anak lelaki yang berbaju kusam mengangguk lucu dengan kedua tangan nya yang sudah dia gunakan untuk memegang tiga bungkus nasi padang dengan kantong plastik lalu berlari kecil dengan senyum lebar di wajah nya. Hati Yudis menghangat tentu nya, sebagai anak yang telah kehilangan sosok pemimpin keluarga. Yudis juga pernah merasakan saat saat dimana dia kelaparan karena keluarga nya tidak memilki uang untuk membeli makan.

Itu dulu sebelum Umi nya Yudis memiliki pekerjaan tetap. Sekarang, Yudis sudah tidak pernah merasakan kelaparan lagi. Kaki Yudis memasuki toko indimaret mengambil es krim lalu membayar nya. Tidak langsung pulang, Yudis duduk di kursi yang disediakan indimaret.

Saat lagi sedang bermain Instagram, Yudis melihat snapgram nya Jafar. Jafar memposting foto punggung perempuan dengan rambut berwarna silver. Yudis penasaran siapa perempuan tersebut. Pasalnya, ini kali pertama Jafar memposting foto perempuan dalam akun media sosial nya. Bahkan Dhea saja tidak pernah muncul dalam akun media sosial Jafar. Tapi Yudis ini bukan orang yang maksa temen nya ngasih tau siapa dia.

CANDALA ⁻[ᵀᴿᴱᴬˢᵁᴿᴱ'ˢ ⁰⁰'ˢq]⁻ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang