Rintik Kesedihan

2.8K 872 95
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


§§§

Seharusnya semuanya berjalan lancar. Ajun bekerja dan sekolah sambil mendampingi Jean terapi hingga sembuh. Tapi tuhan kembali mempermainkan hidup Ajun. Tadi Ben menjemput Ajun di tempat nya bekerja mengabari jika Jean hilang atau lebih tepatnya kabur. Jantung Ajun berpacu begitu cepat sepanjang perjalanan. Dia tidak bisa berpikir jernih.

Mobil Ben melaju begitu cepat, si pemilik mobil juga sepertinya sangat fokus mengendarai mobil agar mereka berdua sampai dengan selamat ke rumah sakit.

Hampir memakan waktu tiga puluh menit untuk Ben dan Ajun sampai didepan halaman rumah sakit. Mereka berdua segera turun dan berlari masuk kedalam. Tepat di bagian depan rumah sakit, mata Ajun melihat Jafar, Yudis, serta Dhea yang sedang membicarakan sesuatu. Jafar terlihat emosi dan Dhea menunduk takut dengan Yudis yang berdiri didepan Dhea.

"dek! Ngomong sama gua!"

"Far! Udah! Dhea ketakutan liat lo begini!"

"ck."decak Jafar kesal.

Bukan hanya itu, Ajun juga melihat Cia sedang berdiri disamping Jafar.

"Jean mana?!"tanya Ajun.

"kabur, udah hampir sejam rumah sakit nyari Jean. Enggak ketemu."jawab Yudis.

Pikiran dan hati Ajun sudah runyam tidak karuan saat Yudis menjawab pertanyaan nya. Sebisa mungkin Ajun menenangkan diri nya.

"lu tau tempat kemungkinan jadi pelarian Jean enggak?"tanya Cia.

Pertanyaan Cia membuat Ajun terdiam menelusuri ingatan yang sudah Ajun buang. Jean, Jean, sial. Ajun tidak tahu banyak tentang Jean, hubungan mereka dulu memang akrab tapi Jean tidak pernah menceritakan tempat yang dia suka. Karena hal ini juga Ajun sadar, setelah Bunda tiada, Ajun menjauh dari Jean atau lebih tepatnya menjauh dari dunia. Tidak ada satupun jawaban yang terlintas di otak Ajun.

Bodoh, harusnya Ajun tahu tempat yang Jean suka datangi. Bukankah sangat terlihat jika Ajun adalah kakak laki laki super tidak berguna bagi Jean?

"makam bunda lu mungkin kak?"celetuk Dhea.

" nah itu udah paling tepat, ayo Jun kita kesana."kata Ben.

"far, minjem motor."kata Ajun.

"loh kok pake motor?"

"jarak makam bunda sama rumah sakit jauh, enggak mungkin Jean udah sampe sana. Juga, kalau naik motor, gua jadi lebih gampang liat jalanan yang kali aja ada Jean."

Kaki Ajun segera berlari menuju motor Jafar yang terparkir di halaman rumah sakit. Tanpa Ajun sadari Cia sudah mengikuti langkah kaki Ajun. Dia berlari menghampiri Ajun yang baru saja akan menancap kan gas nya untuk pergi mencari Jean. Tindakan Cia tentu saja membuat Ajun kesal.

CANDALA ⁻[ᵀᴿᴱᴬˢᵁᴿᴱ'ˢ ⁰⁰'ˢq]⁻ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang