CHAPTER 18

309 63 22
                                    


ʊ ~ Treasures (Chapter 18) ~ ʊ

.

.

.


"Kim Taehyung"

"Hmm?" Taehyung menyahut malas suara seseorang dari sambungan teleponnya.

"Barusan ayahmu menghubungiku."

"Oya? Apa yang ia katakan?" rupanya Taehyung mulai tertarik dengan percakapan ini

"Paman bilang ingin bertemu denganku... Saat aku tanya untuk apa, katanya ini tentang kau dan Yerin."

"Sudah kuduga, anak itu pasti akan mengatakannya." ucap Taehyung diiringi senyuman di bibir tebalnya

"Hey ada apa ini? Bagaimana Kakek bisa tahu?"

"Tentu saja Yerin yang menceritakannya, siapa lagi memang. Ah, kecuali mulut embermu itu kelepasan lagi." balas Taehyung kesal mengingat saat-saat di mana sahabatnya ini dengan sengaja membocorkan sedikit rencananya kepada sang ayah tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Aish, aku kan hanya ingin memberi teka-teki kepada ayahmu. Lagipula bagaimana bisa Yerin berani menceritakannya? Apa ancamanmu tidak membuatnya takut?"

"Cih diam kau! Mau diancam seperti apa pun, gadis itu memang pada dasarnya keras kepala."

Di seberang sana terdengar suara sahabatnya yang berdecak sebelum mulai berbicara "Ck, jadi apa yang harus kukatakan pada Paman Kim nanti?"

"Katakan saja semuanya, setelah itu aku yang akan mengatasinya."

"Yak Kim Taehyung jangan gila kau!" sahabatnya itu setengah memekik

Taehyung memutar bola matanya malas "Kau adalah sahabatku Park Jimin, kita berdua tidak jauh berbeda. Kau tidak usah munafik."

"Terserah kau saja Kim Taehyung, jangan mengaku-ngaku sebagai sahabatku lagi."

Taehyung hanya mendengus mendengar kalimat terakhir Jimin, kemudian ia mematikan sambungannya secara sepihak sebelum akhirnya langsung menghubungi nomor seseorang.

"Plan B." hanya itu yang diucapkannya, setelahnya langsung saja ia matikan sambungan itu, bahkan sebelum orang yang dihubunginya itu sempat memberi balasan.


Tok tok tok...


"Taehyung sudah selesai dengan pekerjaanmu?" Taehyung melirik ke arah pintu ruang kerja pribadinya yang tiba-tiba terbuka, di sana terlihat Irene yang berdiri di ambang pintu.

"Yerin sudah kembali, ingin menemuinya?" Taehyung tersenyum tipis mendengarnya, kemudian ia menganggukkan kepala singkat sebagai jawaban atas pertanyaan istrinya itu.



Setelah makan malam dan menyiapkan perlengkapan untuk kegiatan sekolahnya besok, Yerin sudah bersiap untuk tidur sekarang.

"Semuanya benar-benar akan berakhir bukan?"

Yerin meringkuk dalam tidurnya, sambil mengingat-ingat hal yang sudah ia alami seharian ini. Ia tidak menyangka jika penderitaannya akan berakhir sampai disini, bukan berarti Yerin ingin menderita lebih lama lagi. Hanya saja hatinya merasa tak tenang, rasanya ini semua terlalu mudah daripada apa yang ada dipikirannya selama ini.

TREASURES (TAERIN)Where stories live. Discover now