CHAPTER 9

411 93 5
                                    


ʊ ~ Treasures (Chapter 9) ~ ʊ

.

.

.


Sekarang Irene sedang memeriksa barang-barang yang akan ia bawa untuk melakukan tur pemotretan di Perancis. Yerin memasuki kamar Irene dengan segelas jus buah segar buatannya yang biasa di nikmati oleh sang ibu di cuaca yang cerah ini.

"Terima kasih sayang." Ucap Irene saat Yerin menyodorkannya gelas jus itu

"Ibu jangan pergi terlalu lama ya." Yerin ikut duduk dan bersandar pada bahu ibunya.

"Sayang, Ibu hanya pergi selama lima hari saja."

"Tapi lima hari itu lama Bu, jika tidak ada Ibu berarti aku hanya bersama dengan Paman Taehyung saja." Yerin melengkungkan bibirnya ke bawah tanda bahwa ia merajuk.

"Baguslah! Ibu sengaja berlama-lama agar kau dapat lebih dekat dengan ayahmu, ingat panggil dia Daddy bukan Paman lagi!" Ujar Irene sambil mengusap kepala anaknya itu.

Yerin memutar bola matanya malas, ia jadi teringat bahwa Taehyung akan menciumnya jika sampai ia memanggil pria itu dengan sebutan Paman lagi. "Aku tau, hanya saja lidahku masih kelu memanggilnya Daddy."

Irene tersenyum maklum, tangannya terulur merapikan poni Yerin yang sedikit berantakan. "Ibu ingin kau dan ayahmu bisa cepat akrab."

"Sayang sudah siap?" Taehyung tiba-tiba saja memasuki kamarnya dengan Irene

"Sudah. Apa Woojae sudah sampai?" Taehyung menanggukkan kepalanya sebagai jawaban

"Ia menunggu di depan." Taehyung menghampiri Irene dan Yerin yang masih berangkulan, kemudian meraih koper berukuran sedang milik istrinya untuk di bawa keluar.

"Ayo antar Ibu ke depan." Yerin mengangguk semangat, ia ambil tas jinjing milik sang ibu yang ada di sisi kasur untuk membantu di bawakan.

"Sudah tidak ada yang tertinggal?" Tanya Taehyung memastikan sebelum mereka keluar dari kamar.

Irene terlihat memperhatikan seisi ruang kamarnya untuk mengingat, kemudian kepalanya menggeleng pelan. Kedua tangannya yang kosong ia gunakan untuk di kaitkan ke lengan suami dan anaknya. Kemudian mereka berjalan beriringan menuju ruang tamu di mana sudah ada Woojae manajer Irene yang menunggu.

"Pagi Paman Woojae." Sapa Yerin riang pada pria yang sudah sangat ia kenal itu.

"Pagi juga Yerin Sayang." Woojae terlihat mengusak lembut kepala Yerin, hubungan keduanya memang sangat dekat. Woojae sudah menjadi manajer Irene selama delapan tahun lamanya, di mana Yerin baru berusia 9 tahun saat itu. Woojae sudah menganggap Yerin sebagai keponakannya sendiri, begitupun si gadis yang sudah menganggap pria itu sebagai salah satu anggota keluarga.

Woojae sangat banyak membantu keluarga Yerin, apalagi ketika Irene yang sedang mengalami masa-masa stress karena di tinggal sang suami. Woojae terus memberi dorongan semangat untuk Irene, bahkan dirinya ikut membantu mengurus perusahaan Jung karena dulu ia juga sempat menjadi orang kepercayaan dari kerabatnya yang merupakan suami Irene, Jung Ilhoon.

Seorang supir mengambil alih koper dari tangan Taehyung untuk di masukan ke dalam bagasi. Irene pun meraih tas jinjing dari tangan Yerin, kemudian agak berjinjit untuk mengecup pipi anaknya. Mereka berpelukan sejenak, rutinitas yang selalu dilakukan mereka ketika Irene akan pergi jauh dalam waktu berjangka.

TREASURES (TAERIN)Where stories live. Discover now