CHAPTER 14

329 66 5
                                    


ʊ ~ Treasures (Chapter 14) ~ ʊ

.

.

.


Saat ini Yerin dan Jungkook tengah duduk menghadap Irene di ruang tamu keluarga Kim. Yerin sempat merengek tidak ingin pulang ke rumah karena takut bertemu ayah tirinya, maka dari itu Jungkook berinisiatif untuk membawa Yerin bermalam di rumahnya sambil mencari jalan untuk membocorkan keburukan Taehyung pada Irene.

"Ibu tidak melarangmu untuk bermalam di rumah Jungkook, Yerin-ah. Akan tetapi lebih baik kau tunggu Daddymu pulang, agar kau bisa meminta izin terlebih dahulu padanya."

Yerin dan Jungkook saling bertatapan setelah mendengar jawaban dari Irene. Mereka yakin seratus persen jika Taehyung tidak akan mengizinkan Yerin untuk bermalam di rumah Jungkook, itulah sebabnya mereka berbicara pada Irene disaat Taehyung tidak ada, namun Irene malah meminta mereka untuk menunggu Taehyung sebelum pergi.

"Tapi Bu, bagaimana kalau Daddy tidak mengizinkanku?"

"Ya berarti kau tidak boleh pergi, mungkin lain waktu kau baru bisa bermalam di rumah Jungkook, jika Daddymu mengizinkan." Yerin menghela napas berat, sedangkan Jungkook hanya dapat mengusap punggung tangan Yerin dan membawa tangan si gadis ke atas pangkuannya agar lebih leluasa memonopoli tangan kecil itu.

"Tenang saja Yerin-ah. Jika Daddymu melarang, Ibu akan berusaha membujuknya." tutur Irene untuk menenangkan anaknya itu.


Tuk tuk tuk...


Terdengar bunyi langkah kaki yang dibalut sepatu pantofel beradu dengan lantai granit di rumah mewah itu. Seseorang yang menjadi bahan pembicaraan kini hadir di tengah-tengah mereka, sampai kemudian suara beratnya menggema di ruangan luas itu.

"Kenapa sedang berkumpul di sini? Apa sedang membicarakan hal yang penting?" Taehyung pemilik suara berat itu memilih duduk di sebelah Irene setelah sempat mengecup kening istrinya terlebih dahulu.

"Hai Jungkook, bagaimana kabarmu?" Taehyung bertanya sambil memberi senyuman khasnya. Walau pertanyaan itu ditujukan kepada Jungkook, tapi tatapannya terfokus kepada Yerin dan juga tangan si gadis yang sedang digenggam oleh Jungkook. Terlihat sangat jelas di sana jika tangan keduanya bertaut dengan erat, membuat ia sadar dengan situasi yang sedang terjadi.

"Aku tidak begitu baik Paman." jawab Jungkook, ia pun memberi senyuman kepada Taehyung, senyuman yang sama seperti yang tengah pria itu berikan padanya.

"Benarkah? Apa yang membuatmu tidak begitu baik?" senyuman itu masih terpatri di sana

"Karena Yerin sedang merasa tidak baik, maka aku pun ikut tidak baik." sahut Jungkook tenang

Senyuman Taehyung semakin lebar, namun tatapannya memicing tajam. Ia jelas paham maksud dari ucapan bocah Jeon barusan, ditambah dengan ekspresi tidak bersahabat yang ditunjukkan itu membuat ia semakin yakin dengan analisanya.

"Yerin, kau merasa tidak baik? Apa yang terjadi?" tanya Taehyung dengan ekspresi khawatir yang dibuat-buat, paling tidak itulah yang dipikirkan Yerin dan Jungkook. Yerin meremat tangan Jungkook yang sedari tadi masih merangkup tangannya di atas paha lelaki itu, tanda jika ia bingung sekaligus ketakutan.

"H-hey ada apa ini? Kalian sangat aneh?" Irene yang sedari tadi menjadi pengamat akhirnya mencarikan suasana yang tidak nyaman ini. Ia benar-benar memperhatikan ekspresi orang-orang di sekelilingnya, mulai dari Jungkook yang menahan amarah, Yerin yang ketakutan, hingga Taehyung yang- entahlah, ia tidak begitu memahami ekspresi suaminya.

TREASURES (TAERIN)Where stories live. Discover now