9. Confused

7.3K 1.3K 165
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Ephemeral (n) lasting for a very short time.

〰️

Aktivitas pagi di markas pasukan pengintai berjalan seperti biasanya. Para kadet baru melakukan latihan dan penyesuaian formasi seperti yang sebelum-sebelumnya dilakukan. (Name) cukup bersyukur karena dirinya tidak bertemu dengan Levi beberapa hari ini karena misi yang didapatkan oleh pria itu untuk menjaga Eren di luar markas pusat.

"(Name), apa kau hari ini akan pergi ke kota?" Tanya Christa sambil memperhatikan (Name) yang tengah mempersiapkan tasnya.

"Iya, ada sesuatu yang harus ku urus." Jawab gadis itu ramah.

"Apakah kau pergi bersama Komandan Erwin?" Tanya Mikasa yang baru saja memasuki kamar.

"Eh? Darimana kau tahu?" Tanya (Name) balik.

"Aku baru saja bertemu dengannya saat pergi kesini. Dia menanyakan keberadaanmu." Balas Mikasa tenang.

"Wahh, kau beruntung sekali (Name)!" Takjub Christa.

"Beruntung? Kenapa memangnya?" Tanyanya bingung.

Christa menepuk-nepuk pundak (Name) dengan kedua tangannya lalu merapihkan rambut temannya itu agar rapih. Tak lupa gadis imut berambut pirang itu memakaikan tas (Name) yang sedari tadi tergeletak begitu saja di tempat tidur.

"Tentu saja karena dia Komandan Erwin. Bukankah akan sangat menyenangkan berpergian dengan komandan pintar nan bijaksana sepertinya?" Kata gadis itu senang.

"Tapi kami kan bukan sedang berkencan." Balas (Name) canggung.

"Eh? Memangnya kau berpikiran untuk berkencan dengannya?" Balas Christa bingung.

(Name) menggaruk kepalanya gatal. Bukan itu yang dia maksud. Tapi kenapa sekarang dirinya malah gelagapan sendiri karena perkataan Christa barusan.

"Lebih baik kau segera pergi sebelum anak ini berbicara lebih aneh." Ujar Mikasa sambil menarik Christa ke belakang.

(Name) tertawa kecil melihat muka panik Christa yang berada di dalam rengkuhan Mikasa. Dia berterimakasih pada temannya itu karena sudah membantunya keluar dari situasi aneh ini.

"Kalau begitu, aku pergi dulu! Sampai jumpa!" Pamit (Name) seraya melambaikan tangannya dan pergi keluar kamar.

Tak ingin membuat Erwin menunggu lama, (Name) langsung pergi keluar markas untuk menemui komandannya itu. Dan benar saja Erwin sudah menunggunya di depan kereta kuda yang telah dia panggil sebelumnya.

EPHEMERAL // Aot x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang