8. Apologize

26 2 0
                                    

"Yang bener aja Krist!" Tay yang kesal ingin menghampiri Krist, namun dihadang oleh New.

"Teeee ih, sabar sayang dengerin Krist dulu," ujar New sambil mengusap ngusap lengan Tay untuk membuat sang pujaan menjadi redam amarah nya.

"Maaf, gue tau gue salah," ujar Krist dengan berlinangan air mata, Gun yang berada disamping Krist langsung memeluk Krist dengan erat.

"Gue aja yang cerita," ujar Gun lalu saat Ia ingin mengangkat suara Off sudah lebih dahulu mengelus punggung Gun dengan sayang membuat Gun menoleh ke arahnya.

"Apa?" tanya Gun.

"Jangan, ini urusan Krist sayang, kamu gak berhak untuk jelasin, biarin Krist tenang dulu, nanti kalo udah tenang, baru jelasin," ujar Off dengan lembut membuat Gun langsung menganggukan kepalanya.

"Yaudah tunggu sampe ka Kristnya tenang aja ya," ujar Win ikut menyetujui ucapan Off.

Semuanya menganggukan kepala, ruangan menjadi hening, baik Perth, Saint, Jane, dibawa kerumah sakit namun tidak dengan Singto, dia tidak apa apa hanya pingsan karena shock saja.

Setelah lima belas menit mereka terdiam tiba tiba Singto terbangun dari pingsan nya. "Loh? kalian ngapain disini?" tanya Singto yang bingung kenapa banyak orang dirumahnya.

"Tadi Jane nelpon gue katanya dia bocor kepalanya, jadi gue kesini," ujar Tay mencoba menahan emosinya.

"Maaf Tay, gue gak bocorin Jane kok, gue cuman kaget tiba tiba Jane ada dikamar gue sama Krist, terus gue suruh turun tapi dia gak mau turun akhirnya gue aja yang turun, pas gue mau turun, eh dia kepleset dari tangga, gue yang panik malah tremor, malah buat gue pingsan, maaf banget Tay maaf," ujar Singto merasa bersalah karena jujur dirinya gak tau sama sekali kenapa Jane bisa ada dirumahnya.

"Hiks hiks hiks," Krist menangis semakin keras semakin tersedu sedu membuat Singto langsung mengalihkan pandangannya kearah sumber suara.

"Kit?" Singto langsung berdiri menghampiri Krist, lalu berlutut didepan Krist. Gun yang melihat itu langsung melepaskan pelukan Krist dan menyingkir kearah Off.

"Kamu kenapa nangis sayang?" tanya Singto sambil mencoba membuka telapak tangan Krist yang menutupi mukanya.

"Hey liat aku, kenapa kamu nangis?" Singto lagi lagi berujar dengan lembut, seakan akan takut menyakiti kesayangannya ini.

"Dia itu udah..." ucapan Tay tawan langsung terpotong saat mendapatkan kecupan di pipi dari New.

"Diem ya sayang," ujar New sambil meletakan kepalanya pada bahu Tay.

"Mas." Win berbisik kearah Bright dengan pelan.

"Kenapa sayang?" bisik Bright juga.

"Ka Tay sama ka New lucu banget," ujar Win sambil mengangandeng lengan Bright. Bright hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Win.

"Maafin aku, karena aku...." Krist menjeda kata katanya untuk menarik nafas yang dalam, dia sudah siap jika nanti Singto marah besar karena dirinya.

"Karena aku, kamu jadi kena masalah gini, aku yang nyuruh Jane masuk ke kamar, karena Jane bilang dia mau bantu aku buat dapetin seorang anak dari kamu, dia siap ngasih anaknya untuk aku jika nanti kamu berhasil buahin dia, tapi ternyata rencana aku hiks hiks hiks salah maafin aku hiks aku..." Krist berucap dengan nafas yang tersenggal senggol dengan telapak tangan yang bertautan oleh telapak tangan Singto, dia sudah tidak kuat lagi bercerita, ini semua kesalahannya, dia siap jika nanti Singto akan menceraikannya serta memukulnya dia memejamkan mata dengan erat, namun tak berapa lama dirinya langsung merasakan sebuah pelukan hangat.

TETANGGA! ~BRIGHTWIN~Where stories live. Discover now