1. Pernikahan

120 6 0
                                    

Hai kalian jangan lupa Vote, Komen, serta Follow aku ya! Tapi aku gak maksa sih hehe kalo kalian suka boleh dong masukin ini ke reading list kalian??? Terima kasih ❤️

"Mama please banget Win gak mau," ujar Win dengan wajah puppy eyes nya.

"Kamu udah nikah sayang, udah waktunya hidup mandiri sama mas Bright tuh, masa masih manja aja sama mama papa," ujar sang mama.

"Tapi Win belum siap, Win kan masih muda," ujar Win dengan sebal.

"Iya mama tau, tapi kan mas Bright enggak larang kamu untuk kuliah sayang," ujar sang mama dengan masih membujuk anaknya tersebut.

"Tapi mama janji ya, selalu kunjungi Win," ujar Win dengan masih menatap sang mama dengan sendu.

"Iya sayang nanti mama sering main ke rumah kamu," ujar mamanya.

"Bang, nanti kasih gue keponakan yang cantik ya?" ujar sang Adiknya Ohm Pawat.

"Gigi lo cantik, minta sono sama pacar lo," ujar Win dengan kesal.

"Win," panggil Bright sambil membawa 2 koper besar.

"Udah semuanya sayang?" tanya mama Win.

"Udah ma, ayo Win, kamu pamit dulu sana," ujar Bright dengan sayang sambil mengusap kepala Win.

"Sumpah, gak bisa di reschedule aja apa pindahannya?" tanya Win kepada Bright.

"Gak bisa Win, kapan kita mau mandiri nya, kalo terus terusan numpang sama mama," ujar Bright dengan sayang. Win mau tak mau berpamitan kepada keluarganya.

"Ma Win pamit ya, mama jangan lupa sama janjinya," ujar Win dengan menyalami mamanya.

"Iya sayang, sehat sehat ya, kalo butuh sesuatu telfon mama aja," ujar sang mama lalu memeluk anaknya.

"Pa Win pamit, papa jangan kebanyakan minum kopi terus nanti asam lambungnya naik," ujar Win lalu menyalami papanya serta memeluk sang papa.

"Jelek, gue pergi dulu, jangan kangen lo sama gue, jangan males, jangan pacaran terus sama Nanon, bantuin mama, jangan rebahan aja kerjaan lo," ujar Win lalu Ohm Pawat memberi kan telapak tangannya, Win yang terbawa suasana malah menuruti Ohm dengan menyalaminya.

"Kok kamu yang salim sayang?" ujar Bright dengan menahan kekehannya.

"Ih durhaka lo Ohm sama gue," ujar Win.

"Gak jodoh sama Korapat mampus lo," ujar Win, lalu menghentakan kakinya, lalu berjalan masuk kedalam mobilnya dahulu.

"Win, Win, anak itu gak pernah berubah, kamu sabar sabar ngadepin Win ya Bright?" ujar Papa win dengan menepuk nepuk pundak Bright.

"Iya pa, pasti aku sabar, aku jagain, aku sayang, aku cinta anak papa," ujar Bright dengan mantap.

"Yaudah ma, pa, Ohm Bright pamit ya, Bright izin bawa Win buat tinggal sama Bright," ujar Bright lalu segera menyalami semuanya.

"Hati hati ya sayang, jangan lupa loh pesen mama," ujar sang mama dengan jahil.

"Siap ma, nanti sebelas langsung biar jadi pemain bola semua," ujar Bright dengan kekehan.

*

"Kok manyun aja Win? kamu gak seneng mau tinggal sama mas ya?" tanya Bright kepada Win yang sedari tadi hanya menatap jendela mobil.

"Bukan gitu, Win seneng kok tinggal sama mas Bright, tapi Win masih belum siap kalo nanti Win tinggal sendiri, nanti siapa yang siapin makanan, nanti siapa yang siapin sepatu Win? nanti siapa yang bangunin Win?" ujar Win dengan suaranya yang lemah.

"Kan nanti kita belajar sayang, kamu juga kan lagi libur semester, jadi kita bisa gunakan waktu untuk belajar," ujar Bright lalu menarik Win kedalam dekapannya.

"Ih mas jangan gini, mas kan lagi nyetir," ujar Win

"Oh iya, nanti kita ke supermarket dulu ya, kita belanja kebutuhan kita dulu," ujar Bright dengan menatap kearah Win sesekali.

"Iya mas, aku juga mau Ice Cream," ujar Win dengan mata yang berbinar.

*

"Ih itu ada tetangga baru," ujar Krist dengan pelan.

"Ih kayanya pasangan baru ya? Masih muda gitu keliatannya," ujar Gun.

"Iya itu, tapi ganteng ya," ujar New dengan mata yang berbinar.

"Saint kok diam aja sih," ujar Gun sambil menatap kearah Saint yang sedang memakan, mangga mudanya.

"Iya ka hehe laper," ujar Saint.

"Lagi hamil Saint?" tanya Krist dengan cepat.

"Gak tau ka, tapi akhir akhir ini sering pusing sama cepet lelah gitu," ujar Saint.

"Nah iya, itu tanda tanda, coba besok cek deh Saint sama Perth," ujar Gun.

"Emang mau cek apa?" tanya New dengan polos.

"Kebiasaan lemot nya gak bisa dikontrol," ujar Krist.

"Kesian gue sama Tay, istighfaran mulu," ujar Gun.

*

"Mas, nanti aku mau nanam bunga ya," ujar Win sambil memeluk suaminya yang sedang mengerjakan sesuatu pada laptopnya.

"Yaudah gak apa apa, lagi juga depan rumah kita gersang banget kayanya," ujar Bright sambil terus mengerjakan pekerjaannya.

"Mas lagi ngerjain apa?" ujar Win sambil terus meringsek masuk kedalam pelukan sang suami.

"Win, mas lagi kerja ini, mas ada proyek besar," ujar Bright dengan memangku Win namun masih tetap mengerjakan proyeknya.

"Yaudah mas kerja aja nanti Win bantuin, bantuin doa," ujar Win dengan kekehan lalu menaruh kepalanya dekat perpotongan leher Bright.

"Bantu enggak, ngacak Iya kamu," ujar Bright dengan tangan mengusap lembut punggung pujaan hatinya.

"Mas, kita gak mau nyapa tetangga tetangga sini?" ujar Win.

"Ngapain?" ujar Bright.

"Kok ngapain sih, ya sapa biar jadi tetangga yang baik saling bantu terus juga biar tau kita orang baru," ujar Win.

"Kamu dapat ilmu itu dari siapa?" tanya Bright.

"Dari mama hehe, setiap kita pindah mama selalu ngelakuin itu ketetangga tetangganya sama bagiin makanan deh," ujar Win.

" Yaudah besok aja, setelah kita selesain pekerjaan rumah kita hari ini," ujar Bright.

Win hanya mengangguk, lama kelamaan mata Win terisak begitu berat hingga dirinya memilih untuk memejam kan matanya Sebentar. Hingga Bright merasa kan nafas yang teratur pada potongan lehernya.

"Win, Win, gimana mama gak mau was was kamu nya aja kaya anak kecil gini," ujar Bright dengan terus mengusap punggung Win namun tangan satu lagi tetap mengerjakan tugas nya.

TETANGGA! ~BRIGHTWIN~Where stories live. Discover now