Suasana di SMA Angkasa Bhaktitama pada pagi hari ini membawakan kedamaian. Seorang gadis berjalan di koridor menuju kelas X IPA 2, siapa lagi kalau bukan Dara. "Woy! Sendirian aja lo," ujar Ghea yang membuat Dara sedikit kaget.
"Ish, bikin kaget aja lo." Balas Dara,
"Lebay lo gitu doang kaget. Yok lah lanjot," ucap Ghea sambil merangkul pundak Dara.
Di perjalanan menuju kelas, mereka sambil berbincang-bincang. Di karenakan kelas mereka berada di lantai dua, mereka menaiki anak tangga. Saat mereka menaiki anak tangga, dari arah berlawanan tak sengaja mereka bertemu dengan kakak OSIS yang memakai almater, kak Rafael. "Anjay ada kakak OSIS. Mau kemana nih?" sapa Ghea sok akrab dengan kak Rafael.
"Apa sih lo. Gue mau ke ruang media. biasa OSIS sibuk," balas Rafael terkekeh pelan kepada Ghea, dan dilanjut dengan melirik Dara.
Dara yang melihat Rafael terkekeh padanya membuat moodnya naik secara tiba-tiba. Ia tersenyum. Namun Dara tersadar, bahwa dirinya tidak boleh mudah luluh.
"Yaudah gue duluan ya," Ucap Rafael yang kemudian turun ke lantai dasar.
Dara dan juga Ghea, melanjutkan perjalanan menuju kelas. Sesampainya di kelas ia menaruh tas. Kelas belum terlalu ramai. Dan coba tebak kenapa mereka datang cepat? Yap, karena mereka belum mengerjakan pr matematika. Baru saja Dara duduk, mereka sudah datang untuk meminjam buku pr Dara.
Pelajaran dimulai. Pelajaran matematika tidak terlalu menyenangkan bagi Dara. Namun ia harus tetap menyukainya karena tuntutan Ayahnya. Saat Dara sedang fokus menghitung, tiba-tiba pintu terketuk.
Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu, dan masuk ke kelas Dara, "Permisi. Maaf Bu mengganggu, ada informasi yang harus saya sampaikan." Ucap salah satu OSIS
"Oh iya silahkan disampaikan," Balas Bu Rita. Kemudian OSIS itu pun masuk dan bersalaman dengan bu Rita.
"Selamat Pagi semua. Maaf mengganggu pelajaran kalian. Saya di sini ingin memberi info bahwa sekolah SMA Angkasa Bhaktitama akan mengadakan LDKS. Bagi pengurus kelas, setelah bel istirahat kalian ke ruang media, akan kita bahas di sana. Untuk ketua kelas, mohon kerja samanya. Terimakasih," Jelas OSIS itu, dan langsung pergi, tidak lupa berpamitan dengan Bu Rita.
•••
Kriiiing!
Suara bel istirahat berbunyi, pertanda kegiatan belajar harus di hentikan terlebih dahulu, dan dilanjutkan setelah istirahat. Sesuai informasi yang disampaikan dengan OSIS. Edwin sebagai ketua kelas menghimbau para anggota pengurus kelasnya, untuk pergi ke ruang media. Ghea dan Dara pun ikut, karena mereka termasuk pengurus kelas.
Di perjalanan menuju ruang media, mereka bertemu Arion, Dayyan dan juga kawan-kawan yang berada di belakangnya. "Woy, lo ke ruang media juga?" tanya Edwin.
"Yoi lah, gue sama Arion kan seksi keamanan," sahut Dayyan, disertai anggukkan Arion.
"Gila. Pantes aja kelas lo ribut terus. Orang seksi keamanannya macem lo berdua," gurau Edwin.
"Anjir lo. Udah lah ayo ke ruang media bareng," ujar Dayyan, dan yang lain hanya mengikuti saja.
Sebenarnya Dara tidak nyaman berjalan bersama dengan Arion. Ya walaupun ada teman-teman yang lainnya.
Sesampainya di ruang media, mereka telah dikumpulkan dari seluruh kelas sepuluh. Di sana mereka diberi informasi yang lebih jelasnya, mengapa mereka dikumpulkan. "Selamat siang semuanya, bapak di sini akan memberikan informasi, bahwa kalian yang dikumpulkan di ruangan ini, diwajibkan untuk mengikuti kegiatan LDKS. Tidak ada penolakan ya anak-anak ku," jelas Pak Harto sebagai guru wakil kesiswaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together
Roman pour AdolescentsKisah Seorang remaja laki-laki yang bernama Daffin Damarion Ardiota yang memiliki saingan bernama Adara Skandinavia Aulya karena memperebutkan predikat murid terpintar. Suatu hari karena keisengannya, ia mendapat tantangan tak bermutu dari sahabatny...