•° Teman? °•

9 3 0
                                    

Annyeong yeorobundeul
Udah lama gak up yaa
Maapin author yang tidak ada akhlak ini
Aku tahu rasanya dibuat menunggu
Sekarang udah up nih
Votemen juseyoo

•••

"Mau jalan-jalan, Ra?"

Arion menaruh stik playstation miliknya, dan beralih pada Dara yang tengah sibuk menguncir rambut panjangnya. "Kemana?" tanya Dara.

"Ke planet Mars, mau?" tawar Arion.

Dara berdecih. "Goblok ah, males."

Detik berikutnya, Arion tertawa kecil. "Gak jauh dari sini ada taman bermain gitu, bisa buat jogging sama ada beberapa ayunan atau wahana kecil lainnya. Mau?"

Dara berpikir sebentar, kemudian mengangguk setuju. "Boleh deh, ayok."

Keduanya pun langsung bergegas menuju tempat yang Arion maksud, tanpa membuang waktu lama untuk bersiap atau melakukan kegiatan tidak penting lainnya. Di akhir pekan selain digunakan untuk tidur lebih lama, bisa juga digunakan untuk liburan atau berjalan-jalan sekedar melepas penat. Seperti yang dilakukan Dara dan Arion sekarang.

Sesampainya di tempat tujuan, keduanya langsung berjalan masuk. Beruntung masuknya gratis, hanya perlu membayar parkir nanti. Setelah berjalan beberapa meter, mata Dara tak sengaja menangkap satu pedagang yang menjual gelang dengan berbagai corak, dan itu cukup menyita perhatian Dara. Tanpa izin dengan Arion, gadis itu langsung berlari ke tempat yang menjual gelang. "Bang, berapaan nih harganya?" tanya Dara.

"Tujuh ribu, dapet dua neng."

"Buset mahal amat! Biasanya juga seribuan ini!" tiba-tiba saja Arion muncul, dan berucap cukup keras karena protes masalah harga. Miskin mah miskin aja, Ron...

Si penjual menghela napas. "Yaudah, karena kalian pembeli pertama saya. Saya kasih diskon, beli couple, gratis jomblo."

Arion mendengus. "Yaelah, bilang aja beli dua gratis satu."

Dara yang melihat pertengkaran kecil Arion dengan penjual gelang hanya terkekeh pelan. Akhirnya si gadis memilih dua gelang dengan corak yang sama, dan satu gelang dengan corak yang berbeda. Ia mengeluarkan satu lembar uang sepuluh ribuan, dan memberikannya pada si penjual. "makasih bang," ujar Dara.

"kembali tiga ribu ya neng," si penjual merogoh tas kecilnya.

Dara buru-buru menolak. "eh gak usah bang, udah tuh sepuluh ribu dapet tiga."

"Makasih ya neng. Semoga langgeng ya neng sama abangnya," Ucap si penjual. Membuat Dara dan Arion saling menatap dan mengerutkan dahinya.

"kita gak pacaran bang!" Ucap keduanya.

Setelah selesai berkutat dengan gelang beserta penjualnya. Dua manusia itu kembali melanjutkan langkah mereka. Arion memimpin jalan, sedangkan Dara hanya mengikuti saja. Sampai lima menit berlalu, keduanya sampai di tepi danau. Tidak terlalu besar, tapi cukup indah untuk memanjakan mata.

Dara saja langsung merasa kagum saat melihatnya. Ia langsung berlari menuju tepi danau, untuk melihat lebih dekat lagi. "Wah, gue gak tahu ada tempat kayak gini di sekitar sini," ujar Dara, tak henti-hentinya merasa kagum.

Arion terkekeh. "Lo sih nolep."

Mendengar itu, raut wajah Dara langsung berubah menjadi masam. "bercanda elah," ujar Arion lagi.

"bercanda elah, bercanda elah, Nyenye," cibir Dara meledek.

Arion yang melihat bibir Dara sedang mengulang kata-katanya barusan dengan tujuan meledek, Membuat Arion tersenyum kecil tanpa sepengetahuan Dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang