Sebelum baca Vote dulu yok, gratis kok^^
Happy reading ✨
---
Baru masuk beberapa langkah dari pintu utama apartement, Naya sudah bingung ingin membuat ekspresi seperti apa. Disatu sisi ia kagum dengan desain mewah terkesan elegan dari apartement dua lantai Reynand, ditambah barang-barang serta dekorasi menjadi nilai tambah apartement yang Naya yakini harganya tidak main-main. Apartement sebesar, seluas, dan semewah ini ditinggali Reynand seorang diri? Sekarang Naya merasa iri dengan bocah itu.
Itu baru sisi kagumnya, disatu sisi Naya sangat lemas melihat keadaan apatement itu. Beberapa PS yang masih tergeletak sembarang tempat didepan ruang TV, sofa beserta bantalnya yang berjatuhan di lantai, dapur dan meja makan yang masi terdapat piring kotor, kaleng bekas minuman, bungkus snack, dan segala macam bekas makanan dan minuman, dan jangan lupakan asbak yang penuh dengan beberapa putung rokok. Itu baru lantai satu, dan beberapa ruangan yang masi terjangkau matanya saja, Naya yakin jika ditelusuri akan ada banyak lagi pemandangan tidak mengenakan lainnya.
Damn it, sepertinya semua ini tidak akan selesai secepat yang ia kira.
"Gue berasa masuk ke kandang hewan" ucap Naya sekenanya yang tidak dihiraukan oleh Reynand, ia tahu betul apa maksud kalimat Naya.
Semalam adalah malam minggu, sudah menjadi kewajiban anggota Dark Wolf berkumpul di markas. Namun Reynand sang ketua, entah kenapa tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Anggota yang merasa khawatir karena tidak satupun media sosial dan nomor Reynand dapat dihubungi membuat anggota inti Dark Wolf menyambangi apartement Reynand, tanpa sepengetahuan Reynand tentunya. Beruntung, Reynand berada di apartemen dan mau membukakan pintu apartemen nya, dan berakhirlah apartemennya menjadi mirip dengan kandang hewan karena bekas kegaduhan teman-temannya. Sengaja tidak memanggil ART dari rumah mamanya karena ia mempunyai rencana bagus, apalagi kalau bukan membuat Naya membereskan semua kekacauan ini.
"Gue ga nyangka lo bisa sejorok ini. Lagian lo kan anak orang kaya, nyewa pembantu buat bersih-bersih kek, jasa cleaning service kek"
"Ada, tapi mba udah gue suruh berenti, soalnya bakal ada mba baru" ucap Rey tanpa menoleh.
Rey berjalan ke arah kulkas, dan mengambil sebotol air mineral untuk ditegaknya.
"Terus mana? Katanya bakal ada yang baru? Kok apart lo masih sekotor ini si"
"Lo"
"Ha?"
"Ya lo. Lo kan mba yang baru di sini" dengan nada santai Rey menjawab kebingungan Naya.
Mendengar jawaban Rey, sontak Naya berkacak pinggang menghadap Reynand dengan atensi penuh, "Kok gitu? Kan lo sendiri yang bilang kalo gue hari ini ngerjain tugas lo, kenapa jadi disuruh bersih-bersih juga anjir" batinnya sudah menebak jika akan menjadi seperti ini saat pertama kali masuk ke apartemen ini.
"Lo sendiri juga yang bilang bakal ngelakuin apapun waktu itu, bersyukur aja gue ga nyuruh lo buka baju"
Memilih tak menghiraukan ucapan tak sopan Reynand, ia lebih memilih menahan rasa kesalnya dan mulai melakukan ritual babu nya dari membereskan beberapa PS, buku komik, serta sofa yang berantakan. Ia harus segera menyelesaikan semua ini, dan pulang sesegera mungkin.
Disaat Naya sibuk beres-beres, Reynand malah terlihat santai duduk di kursi dan kakinya ia naikkan ke meja makan sambil mengunyah apel di tangan kanannya dengan wajah angkuh ala Reynand. Benar-benar tidak sopan, untung saja tidak ada makanan diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My BRONDONG!
Teen Fiction"Sial sial brondong sialannnnn" FOLLOW DULU SEBELUM BACA Hallo, ngintip dulu yuk ke cerita aku, barangkali kecantol gamau lepas hehe^^ Don't judge a story by it's prolouge Be wise (18+) PURE MIKIR SENDIRI!