Prolog

881 10 0
                                    

Malam hari ini hujan deras melanda hampir seluruh kota Jakarta, tak terkecuali di kawasan Mension mewah yang terletak di kawasan elite itu.

Hujan deras tergantikan oleh rintik gerimis setelah puas menumpahkan tangisnya selama kurang lebih 2 jam. Walau begitu udara dingin tetap saja terasa apalagi hari semakin malam. Jarum jam pun menunjukkan pukul 11.30.

Namun, udara yang semakin dingin dan jarum jam yang menandakan tengah malam itu tidak membuat dua pasang laki-laki dan perempuan itu menghentikan aktivitas mereka.

Di ruang keluarga yang cukup luas dan mewah itu, dengan dua sofa panjang dan empat sofa berukuran sedang yang empuk pastinya, tak lupa lantai marmer yang dingin, televisi berukuran lebar nan tipis dan juga dekorasi serta ukiran di setiap sudut ruangan yang memanjakan setiap pasang mata yang melihatnya.

Tetapi bukan itu yang harus dibicarakan saat ini. Bahkan dua pasangan yang terpaut umur itu masih setia diam dengan pikiran masing-masing.

Hening, hanya suara gemericik kecil di luar sana yang menandakan gerimis belum usai. Sampai suara bariton yang tidak tahan dengan suasana ini memecah keheningan

"Jadi, apa sebenarnya tujuan kamu mengumpulkan kami di sini? Dan..." suara tegas itu menggantung kalimatnya

"Siapa perempuan di sebelahmu?" lanjutnya yang diketahui sebagai kepala keluarga di rumah ini, ralat Mension

Hening, belum ada jawaban dari mulut pria remaja di depannya yang merupakan putra nya ini. Anak itu seperti sedang memikirkan kalimat yang pas untuk mengutarakan niat baik nya ini.

Hingga...

"Aku...akan menikahinya Pah, Mah"

"Secepatnya"

Setelah pria remaja itu menyelesaikan kalimat niat baik nya itu, suasana seluruh ruang keluarga itu berubah menjadi tegang. Bahkan perempuan remaja di samping pria remaja itu pun menahan nafas tanpa ia sadari.

Oh My BRONDONG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang