9 : malming (b)

347 83 21
                                    

"Sinting. Segitu banyaknya bisa lo abisin? Gue aja masih banyak." Ujar Jisung saat cowok itu melihat Yuna.

"Seblak itu enak," Balas Yuna.

"Dasar mania seblak. Nih abisin sekalian punya gue." Jisung ngegeser mangkok berisi seblaknya ke hadapan Yuna.

"Makasih, baik banget deh lo,"

"Emang."

Dan....

Seketika Yuna lupa sama rasa canggung dia ke Jisung. Akui aja lah, mau sekeras apapun ngehindar, Yuna tetep gak bisa canggung sama Jisung karena ya emang udah akrab. Gak akan bisa deh canggung, kecuali emang ada rasa beneran diantara mereka.

But, we never know?

"Gue curiga sama lo," Kata Yuna tiba-tiba.

Jisung bingung. "Curiga apaan?"

"Masa lo ngajakin gue malming? Gak etis banget gak sih? Maksud gue, lo punya kesibukan sama temen-temen lo, tapi lo bisa ngechat gue dan ngajak gue malming tuh gimana? Lo pasti ada niat tersembunyi." Yuna memicing.

"Kaga sih."

"Yang bener? Otak lo itu udah keliatan,"

"Pfffttt. Oke gue ngaku, gue emang punya niat,"

Kemudian Yuna ngelempar tisu bekas ke muka Jisung. "Dasar cowok."

"Apa? Kan gue baru mulai."

"Niat lo jahat gak? Gue males ah,"

"Gue cuma minta tolong sama lo buat bantu gue biar gue bisa putus sama Wonyoung. Segampang itu."

Yuna menyerngit. "Bantu gimana?"

"Kita foto bareng, terus gue post dan selesai."

"Tunggu tunggu. Emang buat apaan?"

"Makanya punya otak tuh jangan lolot-lolot banget. Tadi kan gue bilangnya biar gue bisa putus sama Wonyoung. Karna lo tau kenapa? Dia gak mau gue putusin, kecuali kalo gue punya cewek atau gandeng cewek baru."

"Jadi, gue tumbalnya?"

"Bantuan." Koreksi Jisung.

"Ya sama aja, gausah memperhalus."

"Cuma foto sekali doang, masa lo gamau? Lo tau sendiri kan gak cocoknya kita berdua? Lo dapet pahala deh kalo bantuin gue."

Yuna diem sebentar.

"Plis Na, gue udah ga bisa bertahan sama dia lagi. Erggghhh." Ucap Jisung lagi.

"Bukan masalah itu anjing." Bales Yuna kemudian.

"Kenapa? Lo malu?"

"Kenapa harus gue? Kan ada Lucy."

"Wonyoung tau gue sama Lucy tuh cuma temen dan pastinya dia gak percaya karna kita satu tongkrongan."

"Kenapa gak sama yang lain? Kenapa harus gue?"

"Karna gue kenalnya cuma sama lo,"

Yuna mengacak-acak rambutnya stress. Ini stress beneran loh ya. "Gak gitu Jis. Gue udah ada rencana baik-baik sama Kai. Gue takut kalo rencana lo ini ngerusak apa yang udah gue pikirin,"

Jisung membunyikan jarinya. "Pas banget. Lo bisa gunain kesempatan ini."

"Gunain apa?"

"Lo bisa manfaatin situasi ini ke Kai. Kalo dia masih sayang sama lo dan mau balik sama lo, dia gak bakal terpengaruh sama foto ginian doang. Sebaliknya, kalo dia marah sama lo, atau apapun semacam itu, artinya lo harus udahan sama dia. Lo. Putusin. Dia."

Lacey SapphireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang