7 : Masa lalu

44 4 2
                                    

Lissa kembali meletakkan ponsel yang ada ditangan nya setelah memposting foto Zayn bersamanya, mereka tersenyum bahagia seperti tidak ada beban hidup saat Lissa bersama Zayn, tidak ada lagi tatapan sendunya, yang ada hanya tatapan lembut kedua mata bulat milik Auristela Alissya.

Lissa menyandarkan kepala dipundak nyaman milik Zayn, seluruh isi Cafe menatap ke arah mereka dengan tatapan kagum, mereka seperti pasangan goals, dan bonusnya mereka juga cantik dan tampan.

Zayn mengelus pelan rambut hitam milik Lissa, menatap kearah kepala Lissa dengan senyum termanisnya.

"Zayn, kamu lama disini kan?" ucap Lissa langsung menegakkan kepalanya dan menatap harap pada Zayn.

"Udah Sa, ga usah mikir kejauhan dulu." jawab Zayn yang kembali mengelus pelan rambut milik Lissa.

"Tapi...aku takut Zayn." Lissa memalingkan wajah nya dari Zayn, air mata nya jatuh walau hanya setitik.

"Lissa, kamu tau kan? aku ga bisa janji tapi untuk sekarang aku bisa selalu disamping kamu." dibalas senyum simpul Lissa.

"Lissa bagaimana keadaan sahabat kamu?"

"Baik." jawab Lissa singkat.

****

Apartement El

Olive duduk bersama Ell dan Lila didalam kamar milik Ell.

"Gimana ini Ell, Zayn balik." dengan tatapan lurus ke arah Ell, perasaan Olive sangat tidak enak mengingat kejadian satu tahun lalu. Hampir saja persahabatan mereka renggang karena Zayn, Dia menyukai Olive.

"Lo, tenangin diri dulu Liv." ucap Ell dibalas anggukan oleh Lila tanda setuju dengan pernyataan Ell barusan.

"Gimana gue bisa tenang Ell, gue hampir bunuh Lissa!!!" tegas Olive dengan nada meninggi, setelah itu air matanya jatuh, dalam pikirannya kejadian tahun lalu, ia janji itu tidak akan pernah terulang, Olive tau itu salah dan Olive sangat menyesal juga terpukul.

"Gue tahu Liv, mana tau Zayn balik dia cuma mau nebus kesalahannya sama Lissa."

"Lagian udah setahun Liv, pasti Zayn juga udah ngelupain lo." Ell menatap Olive, meyakinkan Olive bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada mereka

Lila mengelus pundak Olive, memberi kekuatan pada Olive supaya tidak menangis lagi. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan, tentang Zayn, Lissa dan Olive, namun Lila ingin mereka sendiri yang memberi tahu padanya, bukan karena Lila yang ingin tau, karena itu privasi mereka.

"Lo, mau tau? Kenapa Lissa hampir bunuh diri?" ucap Olive mengusap air matanya dengan telapak tangan sambil menatap Lila.

"Lo, kepo kan,masalah kita yang ribet ini, padahal kita cuma anak kelas 3 SMA, diluar sana gue lihat yang sebaya sama kita, dia sibuk buat ujian nasional, kumpul-kumpul, senang-senang bareng, sedangkan kami bertiga?" ucap Olive mengomel panjang lebar, dibalas gelengan oleh Lila.

"Kita semua, seumuran kita pasti punya masalah Liv, mungkin mereka itu ga mau ngelihatin." dibalas senyum miring oleh Olive.

"Gue bakal cerita sejahat apa gue dulu ke Lissa."

"Liv, cukup." ucap Ell berusaha menenangkan Olive.

"Gue cuma mau tau aja pendapat dia Ell."

Flashback ~

Zayn
Olive, sepulang sekolah bisa ketemu?

Olive
Buat apa?

Zayn
ada yang ingin kubicarakan, di rooftop

Olive langsung mematikan ponselnya, karena Bryan sedari tadi sudah mulai curiga pada Olive karena sibuk dengan ponselnya, padahal mereka sedang makan dikantin sekolah.

"Siapa sih Beb?" ucap Bryan mengambil ponsel Olive, kemudian buru-buru Olive mengambil lagi, dan langsung mematikan ponselnya.

"Ga ada beb, hmm... cuma itu...eeehhm chat ga jelas." jawab Olive kikuk, chat dari Zayn membuat otak pintar Olive tidak berfungsi, padahal hanya pertanyaan ringan dari Bryan.

"Serius?" ucap Bryan menaikan satu alisnya, dibalas anggukan oleh Olive.

Beberapa saat kemudian bel masuk kelas berbunyi. Bryan berniat untuk mengantar Olive pulang dan sorenya ia akan mengajak Olive ke toko buku.

"Beb, nanti pulang bareng kan?" Bryan sedikit berteriak pada Olive yang berlari kecil ke arah kelasnya, dibalas gelengan oleh Olive. Bryan mengejar Olive dan menggapai tangannya.

"Kok, geleng sih?" ucap Bryan bingung.

"Ehhm itu... Bry... eehm aku sama Lissa dan Ell mau hangout bareng."

"Oh gitu, yaudah aku balik kekelas beb, bye..." Bryan melambaikan tangannya, kemudian berbalik badan ke arah kelasnya, Olive menatap punggung Bryan dengan tatapan tidak tega, ia berbohong pada kekasihnya, hanya untuk Zayn.

Setelah bel pulang sekolah,Olive memberitahu Ell kalau ia tidak bisa kumpul hari ini karena ada acara keluarga. Ell hanya percaya saja pada Olive kemudian meninggalkan Olive dikelas sambil melambaikan tangan dan tersenyum.

Olive duduk dikelasnya menunggu semua orang pulang terlebih dahulu, setelah ia rasa cukup aman, Olive berjalan ke rooftop dengan perasaan yang tidak tenang, ia telah membohongi orang terdekatnya, tapi entah bagaimana, perasaannya mendorongnya untuk bertemu Zayn.

Saat Olive membuka pintu rooftop dilihatnya Zayn langsung tersenyum kearah nya setelah itu mendekat ke arah Olive.

"Aku pikir kamu ga datang."

"Ada apa Zayn? gue sibuk."

"Liv, aku suka kamu, aku ga bisa lihat kamu terus-terusan disakiti Bryan, tinggalin dia Liv, ada aku yang tulus sayang sama kamu dan aku bisa janji aku bakal bahagiain kamu, aku bakal selalu melindungi dan membela kamu." hanya dibalas gelengan oleh Olive.

"Aku tau posisi kita sulit Liv, tapi perasaan aku ga bisa diatur kamu tau kan? mau sesayang apa Lissa, aku cuma sayang dia sebagai adik." dibalas lagi dengan gelengan.

"Kenapa? kenapa baru sekarang lo bilang itu? bukannya kita sekelas? dan lo juga baru tau gue, saat Lissa ngenalin lo ke gue." ucap Olive memundurkan langkahnya membuat jarak antara Zayn dan dia.

"Itu karena...itu"

"Apa? lo ga bisa jawab kan? Lo juga suka ke Lissa kan?

"Tapi aku lebih suka ke kamu Liv, kamu asik, kita cocok, hobby kita sama, kamu juga suka ke aku kan?" Zayn memegang tangan Olive meyakinkannya, tangan Olive dingin, hatinya sakit, bagaimana bisa logika dan perasaannya berbeda jauh, logika nya menyuruh untuk tidak mendengarkan Zayn, sedangkan Perasaannya nyaman pada Zayn, ingat nyaman bukan suka, yang Olive suka hanya Bryan.

"Gue udah ada Bryan, Zayn jangan ganggu gue..."
Olive melepaskan genggaman tangan kemudian membalikkan arahnya, menjauhi Zayn."

yey udah 20 pembaca, lovesick girl balik lagii....
jangan lupa vote dan comment yaaa...
oh iya...
btw flashback nya belum selesaiii...
masa lalu mereka memang seribet itu




Lovesick Girls (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang