New

31 4 3
                                    

Mampir yukk
Ke cerita Aisha dan Rohan

Mampir yukkKe cerita Aisha dan Rohan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sinopsis:

Aisha dan Rohan telah berteman baik sampai kelas 9. Rohan meninggalkan sekolah tahun itu juga.

Tiga tahun kemudian, Rohan kembali. Tapi dia mulai merasa berbeda di sekitar Aisha.

Akankah Aisha merasakan hal yang sama atau akankah dia jatuh cinta pada orang lain

Prolog:

Seorang gadis berusia lima belas tahun sedang menunggu sahabatnya datang. Dia menghela napas saat memikirkan tentang Rohan. Dia tampaknya begitu asyik dengan pacarnya Yami, yang secara pribadi dia bukan penggemar, tetapi untuk Rohan dia tetap diam. Dia memeriksa arlojinya lagi untuk ketiga kalinya. Dia harus segera pergi, pikirnya sedih.

Akhirnya, dia tiba.

"Kenapa lama sekali?" Dia bertanya, tidak menyadari ekspresi kepahitan besar menyapu wajahnya.

"Jangan bertindak seolah-olah Anda tidak tahu apa-apa." bentaknya. Dia melihat dengan heran. Dia tahu dia marah saat dia melihat matanya menyipit dan gigi terkatup rapat.

"Apa yang terjadi?" Dia berkata dengan lembut.

"Tolong jangan bertingkah sok pintar, Aisha," Dia memelototinya. "Jangan bersikap begitu polos."

"Saya tidak mengerti. Jadi, bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi." Dia menjawab saat dia merasa wajahnya semakin panas.

"BAIK, KAMU PANGGIL DIRI SENDIRI SEBAGAI TEMANKU DAN KARENAMU, AKU HILANG
PERSAINGAN. KAMU MEMBERIKAN LAGUKU KEPADA ORANG LAIN. DAN AKU TAHU KAMU TIDAK SUKA PADA YAMI TAPI SETIDAKNYA JANGAN PEREKAMNYA!" Dia berteriak.

"Rohan." bisiknya. Mengapa dia
menuduhnya tentang ini?
"Tolong hentikan Rohan." dia merengek, terkejut dengan tuduhan sahabatnya baru
saja menuduhnya.

"Aku mengharapkan yang lebih baik darimu," dia tertawa getir. "Kamu tahu kamu sebenarnya seorang bi..."

Tangannya terhubung dengan pipinya, meninggalkan bilur merah di belakang, menyebabkan dia menjadi diam.

"ROHAN BAGAIMANA KAMU BISA..?" Dia menjerit saat air mata mengalir di pipinya.

Sahabatku Ternyata Cinta Sejatiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang