"Eh? Taehyung-ssi?"
Taehyung mau pun Jisoo, keduanya tampak sama-sama terkejut dengan pertemuan mereka. Biasanya, mereka hanya saling melempar senyum ketika tidak sengaja bertemu di taman depan gedung apartemen dan hari ini malah dipertemukan di situasi yang lain.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Tanya Jisoo refleks. Membuat pemuda berdarah Kim itu berkedip beberapa kali; berusaha mencari alasan di kepalanya untuk menjawab pertanyaan perempuan di sana. Tidak mungkin juga ia jujur kalau sedang memantau penghuni di rumah seberang, bukan? Ia akan berakhir di kantor polisi dan masalah lebih besar mungkin akan datang melengkapi.
"Aku baru saja selesai memeriksa pasienku. Ia sedang rawat jalan dan ini jadwalku untuk memeriksanya," ucap Taehyung sambil menunjuk asal rumah di ujung jalan yang berlawanan dengan mobilnya. "Aku sedang menelepon tadi, jadi berhenti sebentar di sini."
Sementara Jisoo sendiri hanya mengangguk dan tak bertanya lagi. Pandangannya kini beralih pada goresan yang ada di belakang mobil Taehyung. Itu hasil 'karya' dari insiden beberapa saat lalu ketika Jisoo kehilangan fokusnya.
"Aku minta maaf soal ini. Maafkan aku, Taehyung-ssi. Aku akan segera mengganti kerugiannya." Jisoo membungkuk beberapa kali, merasa tak enak dengan apa yang terjadi di antara mereka. Andai saja ia tak mencoba mengambil ponselnya tadi, mungkin Jisoo takkan terlibat hal seperti ini.
"Ah, tidak apa-apa, Jisoo-ssi. Tidak perlu mengganti kerugian juga, hanya goresan kecil. Tidak terlihat kok."
"Tapi tetap saja...,"
"Tidak perlu. Goresan itu ditutupi spidol hitam juga akan hilang, pft."
Taehyung memang bukan tipe orang yang akan sedikit-sedikit meminta ganti rugi, apalagi untuk kasus seperti Jisoo. Lagipula goresan pada mobilnya hanya sepanjang jari telunjuk.
"Omong-omong, kau tidak pergi ke sekolah?" Ia bertanya, sekadar basa-basi untuk menghilangkan rasa tidak enak yang Jisoo perlihatkan.
Pertanyaan dari Taehyung menyadarkan Jisoo pada tujuannya datang ke tempat ini. Ia memandang ke dalam kaca mobil dan menunjuk satu buket bunga juga sebuah keranjang buah yang ada di samping kursi pengemudi. "Aku cuti hari ini. Mau menjenguk temanku dan yah, istirahat sebentar. Sepertinya bukan masalah besar kalau aku tidak masuk sehari untuk jalan-jalan, bukan? Pft."
"Benar juga. Kalau begitu aku juga akan mengajukan cuti satu hari untuk bersantai."
Keduanya mengobrol dan bercanda ringan. Tak disangka kalau mereka akan bertemu di situasi seperti ini hingga hampir lupa tujuan utama mereka. Setidaknya sampai seseorang memanggil Jisoo. Itu Jungkook, dengan penampilan rumahan; kaos putih dan celana training abu-abu lengkap dengan slipper hijau. Anaknya, Hana, juga mengekori pria itu. Terlihat sedang mengintip di balik kaki-kaki panjang sang ayah.
"Hana!"
"Seonsaengnim!"
Taehyung tampak sedikit terkejut ketika Jisoo dan gadis kecil itu nampak saling kenal, bahkan terlihat akrab. Ia tak tahu kalau tetangganya itu adalah guru dari anak Joohyun. Tunggu sebentar, ini terlalu tiba-tiba untuknya.
Sebisa mungkin Taehyung mempertahankan poker face-nya. Jangan lagi, jangan terlibat masalah lagi. Dia harus segera pergi saat ini juga. Sebelum gadis kecil yang sempat ia temui di rumah sakit menyadari keberadaannya. Ia ingat jelas kalau mereka pernah bertukar sapa, Taehyung juga malah memberikan beberapa bungkus permen pada gadis kecil itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ripped Pages - COMPLETED
Fiksi Penggemar"Life is shorter than you think. You shouldn't be hung up on the past." "Kecuali jika kau berusaha untuk memperbaiki segala kesalahan yang pernah terjadi. Mungkin, masa depan akan berubah." [ BTS ] Jeon Jungkook, [ OC ] Jeon Hana, [ Red Velvet ] Bae...