Bab 4 : Kok Gue

93 16 32
                                    

Balik lagii sama i'm

Doain yo semoga mood ku baik

Please koreksi for typo, aku masih pemula :"

Happy Reading

X X X

   Ara berbalik saat mendengar kucuran air membentur lantai. Seketika matanya melotot, tangannya menyabut kasar headshet di telinganya, dadanya kembang kempis menahan amarah yang menggelegak.

"SYIALAN!!"

Membanting pelnya hingga membentur kelantai, matanya melotot tajam kearah sang pelaku.

"Lo! Apa yang lo lakuin?! Gue udah capek capek ngepel ya, dan seenaknya lo kotorin!" sembur Ara tak tanggung tanggung.

Gilang hanya mengendikkan bahu santai, "Dihukum ya lo?" Boro boro menanggapi ocehan Ara, Gilang malah bertanya.

Di tanya seperti itu Ara merasa malu, pake banget pipinya bahkan sudah merona merah. "Iya! Kenapa masalah buat lo?" jawab Ara mendongakkan kepalanya tinggi tinggi. Songong.

"Loh kok ngegas? Gue kan nanya doang, emang di hukum karena apa lo?"

"Bukan urusan lo!" jawab Ara ketus. Tangannya mengambil pel yang di bantingnya tadi, kemudian mencelupkan pel kedalam air dan memerasnya.

"Nih" Ara menyerahkan pel kearah Gilang dan dibalas dengan alis sebelah yang naik.

Berdecak, Ara menarik paksa tangan Gilang yang bersidekap dan meletakkan gagang pel di situ. "Pel, lo kan yang buat kotor tanggung jawab!"
Bukannya menerima pel dari Ara, Gilang malah melempar pel lantai begitu saja hingga lagi lagi terdengar bunyi benturan.

Rasanya rahang Ara hampir saja jatuh, melihat apa yang dilakukan Gilang. Dengan emosi yang lebih melonjak daripada tadi, Ara maju dan menarik kerah seragam Gilang.

Badan Ara yang notabene pendek dan Gilang yang tinggi membuatnya harus berjinjit untuk meraih kerahnya.

Gilang menunduk mengamati ekspresi marah Ara yang menurutnya lucu. "Lo, harus tanggung jawab pokoknya titik!"

Tersenyum menggoda, "Kalo gue gak mau gimana?"

"Ya bakal gue laporin lah?"jawab Ara cepat, tangannya semakin mengencang dalam menarik kerah Gilang.

"Sama pak Johan lah! siapa lagi"

Ara menjawab dengan percaya dirinya. Ia yakin Gilang yang tengik bin kampret ini bakal kicep di hadapan pak Johan guru fisika yang killer dan galak itu.

Mendengar jawaban Ara,Gilang semakin gencar menggoda Ara. Sepertinya membuat Ara marah dan kesal adalah hobi baru untuk Gilang.

"Lo lupa? Kalo pak Johan itu sayang banget sama gue"

Ara gelagapan, kepalanya yang semula berani itu perlahan menunduk. Pipinya perlahan merona merah. Sial! . Ara sungguh lupa jika pak Johan itu menganak emaskan Gilang hanya karena Gilang itu cerdas.

Bungkam. Ara tidak tau mau menjawab Apa, dirinya dibuat mati kutu dengan fakta itu. Arghh! Kenapa pak Johan itu terlalu menganak emaskan Gilang sih, toh dirinya juga pintar kok. Pintar ngibul pas ketauan nyontek maksudnya.

"Tetap saja harus tanggung jawab dong!"

Ara ngotot.Lagipula yang cari gara gara kan Gilang maka dia juga yang harus tanggung jawab, ya gak gaes?.

MANTAN SHIT!!  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang