Bab 5 : Nabrak

72 13 8
                                    

Udah gak usah saling menyalahkan kalian ini sama sama salah

~Wakakesiswaan

~Wakakesiswaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

X X X

Hari ini adalah hari minggu, hari para remaja sekolah memilih rebahan dan sekedar me time setelah sekian satu minggu sibuk berkutat dengan tugas sekolah yang seabrek.

Termasuk Ara, dirinya sudah merencakan hal apa saja yang akan dilakukan selama minggu kali ini, tentunya rebahan masuk dalam daftar.

Tringg!

Satu dering tanda pesan whatsapp masuk, pertanda ada pesan baru. Tapi Ara mengabaikan itu dan memilih menonton layar laptop di depannya dengan khusyuk. Apalagi jika bukan drakor.

Tringg!

Tringg!

Tringg!

Drrrt... Drrrt

Suara pesan beruntun itu tetap saja diabaikan Ara. Tapi kefokusannya semakin terusik saat suara dering pesan beruntun terganti dengan dering telefon masuk. Dengan kesal Ara menyambar handphone nya dan mengangkat ogah ogahan. Ck, mengganggu saja.

"Apa!"

Jawab Ara ngegas, kesal sekali dirinya. Drakor lagi greget gregetnya padahal.

"APA LO BILANG! LO LUPA INI HARI APA!" suara di sebrang sana ikutan ngegas, bahkan suaranya lebih melengking merusak gendang kuping Ara.

Dengan santai sambil meminum susu kalengan yang di belinya tadi supermarket Ara menjawab, "Hari minggu lah! Pikun ya lo."

"DIH ELU YANG PIKUN DODOL! HARI INI RAPAT OSIS ANJIR!"

Byurrrrr... uhuk!

"ARA JOROK LO!"

Suara semburan di susul teriakan Rio, sepupu laknat Ara. Mengusap bibirnya dengan tisu Ara segera menyambar handuk yang tersampir di atas kursi. Mengabaikan Rio yang mendumel misuh misuh sambil mengelap lantai.

"Ara sialan! Untung sepupu kalo gak udah dari dulu gue cekek"

"Punya sepupu kok ya, gak ada anggun anggun nya. Cih! Adek gue bahkan lebih anggun daripada Ara"

"Mana ada laki yang mau sama dia coba, kalo kelakuan kayak gini"

Dan bla bla bla

Begitulah suara yang keluar dari mulut Rio. Bahkan Rio sengaja mengeraskan suaranya berharap agar Ara yang di kamar mama bisa dengar.

Tapi walaupun Ara bisa dengar dia tetap bodoamat. Ara menyambar handuknya dengan kuat hingga kursi terjatuh keras di lantai mengagetkan Rio saja.

Tak butuh waktu lama lima menit sudah Ara keluar dari kamar mandi dan di lanjut mengobrak abrik lemarinya. Tangannya sibuk meraih baju di lemari sekiranya tak cocok Ara melempar baju ke belakang hingga menutup wajah Rio.

MANTAN SHIT!!  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang