#33

15 1 0
                                    

***

Saat ku memasuki rumah, suasana kembali tenang,

Aku berfikir, apa yang harus aku lakukan, untuk semuanya, sedangkan aku sudah tak punya harapan setelah angelino pergi

Aku duduk disebuah kursi tua, di belakang halaman rumah, dan aku mulai melamun

Apa aku harus terus seperti ini, tidak aku harus bertindak sesuatu, tapi aku bisa apa

Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutku yg ku gurai, dedaunan disekitar ini pun ikut terbang oleh angin,

Entah kenapa, tentang angin ini aku jadi mengingat sesuatu, saat bersama ayah,

Flashback on,

Seorang gadis kecil amat gembira, berlarian kesana kemari, senyum cerah terpatri diwajahnya melihat layangan diatas sana, benangnya yg ia pegang begitu indah terbang diatas sana diterbangkan oleh angin,

Gadis ini, masih setia tersenyum dan berlari gembira,

Tak jauh dari tempat itu sesosok pemuda berdiri mengawasi anaknya yang tengah bermain layangan

Dia begitu bahagia melihat buah hatinya bahagia,

" ayah, ayah lihat, layangan eliana terbang " sorak gadis kecil itu penuh semangat

" wahhh, memang hebat anak ayah " pemuda itu turut senang

Tapi tak lama kemudian,

" aduhhh, " ucap gadis itu terjatuh karna keasikan berlari dan tak mengetahui, ada batu didepannya

Pemuda yg diketahui ayahnya tsb segera menghampiri anaknya,

Dan gadis itu menangis, mennerit sekadi-jadinya

" a-ayahhhh, kaki eliana sakittttt " gadis kecil itu menangis begitu keras

" eliana sayang, jangan nangis ya, lihat ayah "

Gadis itu pun melihat ayahnya dengan mata berkaca-kaca

" anak ayah gak boleh nangis, eliana kan kuat, ingat nama eliana dibelakangnya ada nama ayah accardi yang artinya teguh dan berani jadi eliana gk boleh nangis ya, eliana harus bangkit, eliana harus berani. Karna eliana de accardi itu kuat, berani dan harus bangkit "

Setelah mendengar kata ayahnya itu, gadis itu pun bangkit sendiri dan menghapus air matanya

" eliana berani untuk bangkit ayah " ucap gadis kecil itu

" anak ayah memang pintar, sini kakinya biar ayah obati "

Flashback off,

***

Hah,

Itulah yang kuingat. Dulu saat ku sangat bersemangat bermain layang-layang dan nasehat ayahnya

Tapi, memang benar dan aku ingat semuanya,

Ya, benar aku harus berani untuk bangkit sendiri, karena aku kuat dan teguh,

Iya, aku harus bangkit .

***

Aku pun memasuki rumah,

Dalam tekadku aku kuatkan aku harus bngkit dan keluar dari masalah ini.

Saat ku sampai di ruang keluarga aku melihat ibu dan kak verrera sedang berbincang, aku pun ikut mendengarkan

Aku duduk dengan mereka, dan ikut berbincang dengan mereka

" ibu, bagaimana kalau kita bikin usaha sendiri " usul kakakku verrera

" usaha apa ? " jawab ibu yg sudah pasrah

" kita bikin usaha toko rotibu, aku bisa kok kalau membuat roti "

" terus, modalnya dari mana ? "

" aku, bisa meminjam uang temanku, kebetulan temanku mau meminjamkan uangnya padaku. " ujar verrera

" wah, itu ide bagus kak, aku setuju, dan eliana pasti bantu "

Verrera mengganguk,

Dan kami semua sepakat untuk mendirikan usaha toko roti.

Akhirnya, tuhan kasih juga untuk menuju jalan keluar dari semua

NEXT

osserva eliana ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang