22

96 7 3
                                    


"Tolong, jangan lupakan kita dan segala kenangan yang pernah kita lalui bersama."



Di ruangannya, pria berambut hitam pekat dengan garis mata setajam elang nya itu menikmati suasana hujan dengan kesedihan yang sedang dialami orang-orang yang tidak memilih jalannya. Namun seketika keningnya membuat kerutan ketika tidak mendengar sedikit pun suara dari audionya.

Tangannya mengepal, ia menggeram kesal, kali ini siapa yang berani mengganggu permainannya.






Diatas ranjang, seseorang tertidur pulas dengan alat-alat medis yang terpasang ditubuhnya. Alat itu menjadi salah satu alat bantunya untuk bisa bernafas sampai saat ini. Tubuhnya serasa mati rasa dan setiap dia merasakan kedamaian dalam tidurnya, ia takut rasa sakit yang terangat amat datang lagi, rasa sakit itu tidak bisa ia tahan. Sangat sakit.

Lay menghela nafasnya, ia berdiri bersandar disamping Suho sejak dua jam yang lalu. Memandang Hyung-nya yang tertidur lelap.

"Kankernya sudah memasuki stadium akhir. Obat pereda nyeri sudah tidak mempan lagi," Ujar Lay.

"Harus segera di operasi kan? kapan tanggal nya? kau harus bergerak cepat Lay. Aku tidak ingin terus-terusan melihatnya kesakitan." Balas Xiumin.

Kyungsoo yang sedari tadi duduk di samping ranjang Suho dan mendengar percakapan kedua Hyung-nya itu terdiam, ia hanya bisa memasang wajah dingin walau hatinya sedang menangis. Kyungsoo menggenggam tangan Suho erat, ia tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. Apalagi jika yang memisahkan adalah maut.

Lay berjalan menuju ranjang pasien, lalu mengelus rambut Suho yang semakin menipis. Perlahan rambutnya semakin rontok. Kemoterapi yang dijalani Suho menjadi salah satu sebab utamanya karena Kemoterapi merusak sel-sel yang membantu rambut untuk tumbuh.

Sentuhan dikepalanya membuat pejaman mata itu perlahan terbuka, menyesuaikan dengan kontras cahaya yang ada diruangan. Ketiga orang itu memasang senyum terbaiknya, sebisa mungkin tidak menunjukkan kesedihannya. Namun dua kata yang diontakan oleh pemilik senyum senyum itu membuat senyum ketiganya luntur dan membisu.

"Kalian siapa?"






"Apa mimpimu begitu indah sampai kamu tidak ingin membuka matamu? hm?" Gumam Krystal dengan suaranya yang bergetar.

Tautan tangan mereka tidak pernah lepas. Dan Krystal tidak pernah berhenti mengajak Kai bicara walau lelaki itu tidak menjawabnya tapi Krystal yakin Kai mendengarkannya. Sudah tiga minggu Kai koma dan juga Krystal yang terus menjaga dan berada di sisinya.

Perhatiannya teralihkan pada suara decitan pintu yang menunjukkan taeyeon masuk dengan tas tenteng berisi makanan. Krystal tersenyum.

"Tidak, jangan tersenyum kalau kamu tidak ingin, Krys. Yang ada kamu hanya menambah beban karena memaksakan senyummu." Ucap Taeyeon.

Wanita bertubuh mungil iyu duduk disofa dan mengeluarkan makanan yang ia bawa diatas meja, "Makan dulu, baru kamu lihat lagi wajah yang tidak pernah bosan kamu pandangi." Ujar taeyeon dengan kekehan kecilnya.

Dengan senyum tipisnya Krystal menganggukkan kepalanya. Baru saja berdiri dari duduk, indra sentuhan-nya merasakan sentuhan kecil ditangannya. Matanya membulat saat ia merasakan kembali Kai yang membalas genggamannya walau lemah, tapi gerakan kecil itu membawa cahaya dari lorong gelap tanpa akhir ini.

Taeyeon menatap bingung Krystal yang membatu ditempatnya, "Kenapa Krys?"

"K-kai baru saja membalas genggaman tangank-ku.." jawabnya dengan terbata.








"Hai Hae-" sapaan Baekhyun terpotong karena ikut panik melihat Haera yang baru langsung berlari kencang ke kamarnya dan mengabaikannya.

Sesampainya di kamarnya, Haera langsung membuka laci paling bawah dan mengambil surat yang ada didalamnya. Lalu bergegas berlari ke kamar kakaknya dan mengambil buku catatannya. Gadis itu membandingkan tulisan keduanya.

"Haera ada apa? Kamu membuat Kakak ikut panik juga, tahu?" Ucap baekhyun yang sudah ada disamping Haera dengan wajah frustasinya.

Haera tidak akan mudah menangis mulai sekarang, sampai ia mengetahui apa yang sedang terjadi. Mata bulat itu menatap Baekhyun penuh keyakinan yang membuat Baekhyun bingung.

"Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan dari Haera?"








HAIIIIII MAAF BANGET BARU UPDATE LAGI!!!T_T MAKASI BANYAK BANGETT BUAT YANG UDAH BACA CERITA INIIT_T. Sebelumnya aku mau mintaa maaf karena banyak perubahan cara penulisan dari chapter pertama sampai yang sekarang. Dan maaf juga karena ada Chapter yang ngga sesuai urutannya, karena cerita ini dibuat tahun 2018 dan aku juga belum belajar penulisan yang baik dan benar jadi agak gitu tapi jujur, karena aku lupa alur ceritanya trus aku baca ulang kok aneh bangetT_T kalo kalian yang baca merasa aneh maaf banget!!!

Sekali lagi makasih banyak yang masih gelar tiker bawa roti dicerita iniii, juga makasii banget buat yang udah ingetin untuk update cerita ini!!!!

Oh iya udah musim hujan! yang pake ac hayoo diturunin suhunya yang pake kipas aku saranin kipasnya jangan pas banget dikepala nanti masuk anginT_T. Jangan lupa selimu, sama indomie kuahnya <3. Maaf banget woee gaada stiker gangerti gimana buatnya T_T

tunggu chapter selanjutnya ya!!! Makasih juga udah denger ocehan online aku!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brother(ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang