"Hentikan semua rencana jahat mu itu! Kau sudah berlebihan! Apa yang salah sebenarnya pada dirimu?!" Seorang pemuda berambut putih mencoba menyadarkan temannya yang sudah berbuat kesalahan yang diluar nalar.
"Kau pikir kau siapa? Aku tidak suka rencana ku dihancurkan."
"HYUNG! Suho hyung sedang sakit, bukalah mata hati mu! Mereka juga teman kita!"
"Teman? Teman apa yang menutup mata hati temannya sendiri?"
Haera mengerutkan keningnya saat melihat kotak didepan pintu rumahnya, ia pun membawa masuk kotak itu. Keningnya semakin mengerut saat membuka kotak yang berisi mutiara kecil dengan perekat dibawahnya.
Haera membuka kertas yang ada didalam kotak itu juga.
Haera, ini kakak, pakai ini di handphone mu, kakak melihatnya saat bekerja. Pastikan selalu kamu selalu membawanya :)
Salam sayang, kakak.
Haera tersenyum senang lalu segera memasangnya di casing handphonenya.
Ponsel Haera bergetar karena masuknya pesan video dari Suho.
"KAKAK!!!"
Suho tersenyum, "haera, kamu baik?"
Suho senang, sangat senang melihat mata berbinar Haera, pemilik mata itu, harapan hidupnya.
"Kakak kapan pulang?" Haera berbalik bertanya.
"Sebentar lagi, Haera belajar yang rajin, makan yang teratur dan semoga Haera lulus dengan nilai yang memuaskan."
"Supaya kita bisa ke pulau jeju lagi ya?" Tanya Haera dengan semangat.
Dengan tertatih suho menganggukkan kepalanya, "iya sayang."
"Bodoh, sangat sangat bodoh, bagaimana bisa dia tidak bisa membedakan tulisan kakaknya sendiri?" Tawa orang itu menggelegar mengisi setiap ruangan.
"Tao, kita harus melindunginya." Bisik Luhan yang berada didepan pintu.
"Tapi-"
"Kita membela orang yang salah."
"sahabat bukan orang yang menyalahgunakan kekuranganmu, sahabat adalah orang yang menutupi kekurangan mu."