3. Apa artinya ini?

44 23 124
                                    

Assalmu'alaikum semuanya.
    Maaf  typo bertebaran dimana-mana
Happy reading!❤
      
            •MAYASSA
______________________________________
Setelah mendengar ucapan kelas sebelah. Maya dan Sanaya pun menunggu jemputan dari supir Maya, karena Sanaya juga akan ikut dengannya.

Sanaya akan menginap untuk beberapa hari, karena orang tuanya dan adik nya akan pergi ke luar kota.

"Lo, jadi nginep 'kan?" tanya Maya pada Sanay.

"Jadi. Oh ya gue gakpapa, 'kan nginep beberapa hari? Nyokap sama bokap gue ke luar kota," jelasnya.

"Boleh-boleh. Gue si seneng-seneng aja, ada temen tidur!" ucap Maya semabari tertawa.

"Kalo gue nggak nginep dirumah lo. Mending lo cari jodoh kalo mau ada temen!"

"Gausah di cari, ntar juga dateng sendiri,"

"Bye the way, lama amat si pak Dandy. Gue telefon dulu aja kali, ya?"

"Serah lo!"
Tiba-tiba dari belakang ada seseorang menepuk pundak keduanya.

Puk!

Keduanya pun berbalik dan memarahinya.
"Heh, lo apa-apaan si pake tepak tepuk segala. Sana jauh-jauh dari gue!" titah Sanaya pada Anton dan Seno.

"Iya ish, apaan si kalian. Kita itu lawan jenis, ga cukup gue ngomong apa?" timpal Maya.

"Iya-iya maaffin gue ya princess!"

"Dah sana lo!" usir Sanaya.

"Dasar mak lampir" timpal Seno, yang sembari berlari mengajak Anton agar tidak terkena kemarahan kedua gadis itu.

"Uh, awas ya!"
-
Seno pun berlari, hingga jauh dari dua gadis itu. Mereka berbincang-bincang

"Seno, rumah lo dimana?"

"Di belakang sekolah, tinggal jalan kaki aja!" jawab Seno. Anton pun mengangguk paham. "Lo mau ke rumah gue, Ton?" sambung nya

"Gak, gue mau ke sekolah yang dulu. Katanya si temen gue juga mau ikut pindah, tapi hati-hati nanti lo beku kalo temen gue jadi pindah!"

"Maksud, lo?"

"Dia itu cuek apalagi sama cewek!" ucapnya, sambung Anton, "Oh ya, gue besok di pindahin, ya. Perasaan gue baru awal sekolah udah di pindahin aja ish!" lontar Anton.

"Hahahahahaha, bilang aja lo gamau jauh-jauh dari dua mak lampir itu," gelaga Seno, mentertawakan Anton. Anton pun menjitak kepala Seno.

Auh! Ringis Seno kesakitan

"May, mana si supir lo?"

"Bentarran, gue telefon dulu,"

Pippip!
Suara motor sedikit gaduh terdengar

"Lo mau numpang, nggak?" ucapnya, dengan motor besar dan helm. Mereka tak mengenali pengendara nya. Karena, wajah nya tertutup oleh helm besar.

"Siapa, lo?" tanya Sanay. Lelaki itu pun membuka helm nya, dan berkata "hello guys, masa ga kenal gue?"

"Huh, manusia kampret. Sana lo pergi!" Ya, tak salah lagi itu Anton. Tak banyak berfikir Anton pun pergi, karena tak mau berdebat yang membuat menghabiskan waktu itu pergi.

"Huhh, manusia gajelas."

"May, cepetan telefon pak Dandy,"

"Iya-ya bentar. Nih gue telefon,"

Tersambung

Maya:
Assalmu'alaikum pak. Tolong dong cepetan jemputnya, saya sudah pulang dari tadi.
       
                                                         Dandy:
                       Waalaikumsalam non,  maaf   bapak telat jemput, tadi tambal ban dulu, non. Tadi ada paku nyangkut. Ini lagi perjalanan kok.

MAYASSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang