6. Gara-gara lo

7 4 24
                                    

Assalamu'alaikum reader's!🤗❤

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________

Saat Bunda memasuki rumah, melihat sesosok lelaki bertubuh tinggi. Ya, tak salah lagi itu adalah Papahnya Maya, suami dari Bunda Nayara. Papah Maya ini bernama, Bramstef Bassam, yang lebib terkenal dijuluki Pak Bram.

"Pah. Sudah lama, kah pulang kerja?" tanya Bunda.

"Engga kok, Bun. Baru 3menittan. Memang Bunda dari mana?"

"Habis nganterin pesenan kue di depan rumah. Ada acara syukuran gitu." jawab Bunda.

"Sendirian?"

"Nggak kok, tadi sama anak-anak. Tapi, pulang duluan." jawab Bunda. Ayah hanya membalas dengan anggukkan.

Bunda Nayara langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Sementara Pak Bram, sedang menikmati secangkir teh. Waktu menunjukan pukul 21:40

Saat Bunda berjalan menuju kamarnya, tiba-tiba Bunda terhenti melihat pintu kamar anak bungsunya sedikit terbuka. Lalu ia menutup pintunya.

'Semoga kamu diberikan ketabahan kepada orang yang mengungkit fisikmu. Kamu harus terus rendah hati!' batin Bunda.

Tiba-tiba Papahnya Maya melihat Bunda didepan pintu sang putri.

"Bun, ngapain?" tanyanya.

"Ah, engga Pah. Tadi, pintunya kebuka." jawab Bunda, Ayah mengangguk paham.

"Oh ya, Bun. Apa Vano lembur futsal lagi?" tanyanya. Dan Bunda mengangguk pelan. Papah menghembuskan nafasnya dengan kasar, mereka berdua pun memasuki kamarnya.

Waktu terus berlalu dan waktu beribadah sholat subuh pun datang.

'Allahhu akbar Allahu akbar'

Maya mulai membuka matanya pelan. Lalu, melihat kesebelahnya Sanaya masih tertidur pulas langsung membangunkannya.

"San, bangun!"

"Huwaa! Bentaran lagi, ya."

"Buruan, mau telat subuh ntar?"

"Hmm, iya-iya. Gue dulu ya, yang ke kamar mandi. Kebelet!" ucapnya terburu-buru.

"Huft, cepet!"

"Gue sekalian mandi, ya. Byee."

"Aah, buruan!" rengek Maya.

Beberapa saat kemudian Sanaya keluar dari kamar mandi.

"Lama amat!"

"Kan gue luluran dulu, biar fresh!" ucap Sanaya. Dan Maya memutar bola matanya.

Beberapa menit kemudian Maya keluar dari kamar mandi. Dan, langsung melaksanakan sholat subuh. Dan Sanaya tinggal menyiapkan peralatan dan buku yang harus dibawa kesekolah.

MAYASSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang