5. Mengapa harus fisik

13 5 24
                                    

Asslamu'alaikum, reader's!❤🤗
H A P P Y R E A D I N G 😻
___________________________________

Acara itu pum berlanjut, dan berakhir dengan lancar. Tapi, pertemuan Maya dengan lelaki itu belum berakhir. Mereka sama-sama bertanya mengapa ada disana bersama?

Saat Maya dan Sanaya, sedang berdua. Lelaki itu menarik lengan kedua gadis itu.

"Ih lo apa-apaansi?" tanya Sanaya dengan nada tinggi.

"Iya ish. Lo kenapa?"

"Diem, gue mau nanya. Kenapa lo ada disini? Jangan-jangan, diem-diem lo ngikutin gue, ya?" ucap nya, dengan belaga memegang kemeja.

"Dihh, geer lo!"

"Iya, lo geer banget. Sok ganteng lo!" timpal Maya.

Dikejauhan, Bu Ambika dan Bundanya Maya, yaitu Bu Nayara.
"Bu, anak Ibu memang sebelah mana?"

Bu Amika menyulusuri tempat, dan ya sepasang mata tertuju dengan anaknya itu dengan dua orang gadis dan ketiga sahabatnya.

"Nah, itu tuh anak saya!"

"Sepertinya, anak saya sudah kenal dengan anak ibu." ucap Bu Nayara.

"Ya sepertinya. Mari kita temui mereka!" ajak Bu Ambika. Dan Bu Nayara hanya membalas dengan anggukkan.

"Udah buruan jawab aja, kenapa lo bisa disini?" ucap lelaki itu.

"Gu-"

"Eh, kalian rupanya sudah saling kenal?"

"Mami, memangnya kenal sama mereka?"

"MAMI?!" ucap Maya dan Sanaya bersamaan.

"Iya, cantik. Ini anak ibu, namanya Anton!"

"Ternyata, oh ternyata dia anaknya Bu Ambika!" bisik Maya kepada Sanaya.

"Sepertinya kalian sudah akrab?"

"Iya Mi, 'kan Nton sama mereka sekelas disekolah Taruna Bangsa." jawab Anton.

"Oh, ya kenapa berdiri aja. Ayo duduk. Faisal, Darel, Farhan, ayo sini ikut duduk juga," ajak Bu Ambika. Lalu mereka pun duduk dibangku masing-masing. "Oh ya, kata Anton kalian bertiga mau ikut pindah juga, ya. Kalo boleh tau kapan?" tanya Bu Ambika.

Uhuk!
"What? Si team esbatu mau pada pindah kesekolah?" gerutu Sanaya.

Yang berada dimeja itu semua menatap heran Sanya.
"Kamu kenapa cantik?"

"Hah? M-mm gpp kok Tan. Oh ya, Tan jangan panggil aku cantik, gaenak. Panggil aja Sanay," ucapnya ramah.

"Baiklah, Sanay."

"Sanaya, kalo makan hati-hati." Ucap Bunda Nayara.

"Hehehehe. Iya, Bun."

"Kalo sicantik ini siapa, namanya?" ucap Bu Ambika lembut, sembari memegang lengan lembut Maya.

"Saya, Mayasfira Tan. Panggil aja Maya,"

"Oke, namanya cantik-cantik, ya. Dan saya liat-liat kalian juga banyak kemiripan."

"Ahh, masa sih. Kita cuma sahabat," celetuk Sanaya.

"Oh gitu, kirain adik dan kaka,"

"Hahha, itumah si Maya aja yang kegemukkan jadi dia kaya kakaknya." celetuk Anton santai.

Darel sedikit menyenggol tangan Anton. Karena, Darel tau pasti gadis itu merasa sakit hati.
"Ton, lo apa-apaan. Dia cewe, lo jangan ngomong gitu!" bisik Darel.

MAYASSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang