06# Letter and Reply

935 166 51
                                    

Dear, Mother.

Apa kabarmu? Kuharap kau sehat selalu. Disini aku sehat dan baik-baik saja.

Akhir pekan nanti, aku akan pergi ke Hogsmeade bersama temanku. Dia bukan Crabbe dan Goyle, ataupun Pansy, atau Daphne.

Dia anak perempuan dari asrama Gryffindor. Sebelumnya, kurasa aku jarang melihatnya. Seolah-olah ia tidak ada. Namun itu tidak penting.

Namanya Jean Smith. Kurasa ia muggle-born, namun aku tidak tau yang sebenarnya. Tapi aku memanggilnya Mudblood beberapa kali. Kupikir aku tidak jahat, karena aku pun tidak tahu status darahnya. Aku betul kan, Mother?

Mother, gadis itu sebenarnya menyebalkan. Ia sempat menciumku di Menara Astronomi. Ia menciumku tanpa izin dan mengklaim bahwa aku sudah menjadi kekasihnya sejak hari itu.

Namun, entah kenapa, bukannya kesal, aku justru.. senang? Entahlah, aku sendiri juga bingung dengan perasaanku. Gadis itu selalu muncul dipikiranku setiap waktu.

Ajakan Hogsmeade ini ide darinya. Karena aku sempat membantu tugas essainya di perpustakaan.

Kurasa ia tidak bodoh, ia berteman dengan si Granger dan Potter, jadi kurasa dia cukup pintar. Aku membantu tugas essainya karena ia tertidur selama mengerjakan tugasnya. Wajahnya tampak lelah, jadi aku tidak mengganggunya saat itu.

Namun, kau tahu, Mother? Saat itu aku seperti orang gila, beberapa kali aku menatap wajahnya sambil mengerjakan tugas essaiku dan tugasnya, lalu—aku tersenyum! Seolah ada mantra pembuat senyum yang ada ditubuhnya.

Menurutmu apa yang kurasakan ini, Mother? Setiap kali menatapnya seolah-olah bibirku tertarik untuk tersenyum, dan seolah kupu-kupu berterbangan di perutku. Aneh, sensasi ini belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Aku telah mencoba survey tentang hal ini kepada Pansy dan Daphne, namun tiap kali menatap mereka aku tidak merasakan hal yang kurasakan ketika menatap Jean. Aku bingung dengan diriku sendiri.

Mother, aku akan membawa Jean ke Malfoy Manor suatu hari nanti. Aku ingin kau tahu gadis menyebalkan ini dan menganalisa ramuan apa yang ia gunakan sehingga membuatku seperti ini.

Bahkan di kelas ramuan Snape kemarin, ia mencium aromaku. Ia bertanya siapa pemilik aroma apel hijau, mint, dan perkamen. Itu mirip dengan wangi parfumku, namun aku sudah jarang, bahkan nyaris tidak pernah menggunakannya selama tahun ketiga ini.

Oh iya, selain itu, ujian akan dilaksanakan sebentar lagi. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai terbaik untuk membuatmu dan Father bangga.

Mother, kuharap kau bisa mengerti apa yang aku tulis.

Salam rindu,
Draco Lucius Malfoy.

Setelah menuliskan suratnya, Draco melipat surat tersebut lalu memasukkan suratnya kedalam amplop, ia langsung memanggil burung hantu miliknya, Bubo bubo. Burung hantu berjenis elang Eurasia itu langsung mendatangi Draco setelah pemuda itu memanggilnya.

"Bubo, aku mau kau mengantarkan surat ini kepada Mother, ke Malfoy Manor. Kau harus mengantar surat ini sekarang." setelah menyelipkan amplop tersebut ke kaki burungnya, Bubo bubo pergi terbang mengantarkan suratnya. Draco menatap kepergian burung itu lalu kembali merebahkan dirinya di kasurnya.

OBSHIFTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang