05# Little Things; He is Soft Hearted

1K 192 11
                                    

Pagi ini, kastil Hogwarts dibasahi dengan air hujan. Sekitar subuh tadi, hujan turun dengan deras. Membuat suhu udara menjadi begitu dingin.

Jean tidak mengenakan mantelnya, meski ia cukup kedinginan. Tadinya ia pikir lapisan seragam Hogwarts itu sudah cukup untuk menutupi rasa dinginnya. Ternyata tidak.

Jean berjalan pelan menuju perpustakaan. Ia punya beberapa tugas essai yang akan dikumpulkan besok. Namun perpustakaan tampak sepi hari ini.

Tampaknya cuaca tidak mendukungnya. Hujan yang membuat suhu menjadi dingin dan cahaya menjadi tidak seterang biasanya membuat Jean mengantuk. Ia membaringkan kepalanya diatas meja. Berusaha tidur untuk beberapa menit sebelum melanjutkan tugasnya, mengingat semalam ia tidur telat karena menghabiskan waktunya untuk overthinking.

Jean terlelap, setidaknya sampai suara tarikan kursi yang menyapa telinganya. Gadis itu membuka matanya dan mendapati Draco sedang menarik kursi untuk duduk dikursi sebelahnya.

"Oh ayolah Draco, banyak kursi lain yang kosong. Jangan menggangguku dulu untuk hari ini, aku mengantuk," kata gadis itu sambil menguap.

"Oh ya? Dan aku bebas menentukan dimana aku mau duduk. Jangan mengaturku, mudblood." Draco menjeda kalimatnya, "Tidurlah. Aku sedang tidak berniat mengganggumu." lelaki itu menetralisir ekspresi wajahnya.

Jean kembali membaringkan kepalanya, "Terserah kau saja. Bangunkan aku ya 20 menit lagi."

Draco tidak menjawab, lelaki berambut pirang platina itu sibuk dengan perkamennya sekarang.

Tanpa Jean tahu, selama ia tertidur, Draco sesekali mencuri pandang kearahnya. Baru kali ini di hidup Draco, memandang seseorang yang sedang tidur lebih baik daripada berkutat dengan tugas dan perkamen.

🐍🐍🐍

"Jean! Hey.. bangunlah.."

Perlahan-lahan, Jean membuka kelopak matanya. Hal pertama yang masuk indra penglihatannya adalah Harry.

"Eum.. Harry?" tanyanya bingung. Seingatnya, yang tadi berada disampingnya adalah Draco Malfoy, bukan Harry Potter.

"Eung, yeah. Kau tampak kacau. Tugasmu sudah selesai?" tanya Harry. Jean melotot, "Astaga!" gadis itu memekik pelan sambil mengecek perkamennya.

Namun, alangkah terkejutnya Jean ketika melihat perkamennya sudah terisi. Tulisan tangan rapih sudah menjawab tugas-tugasnya hari ini.

Jean menoleh ragu, "Kau mengerjakan tugas ini untukku, Harry?" tanya Jean. Harry menaikkan alisnya, "Maksudmu?? Tidak—aku baru sampai. Untuk menjemputmu makan malam, Parvati bilang ia melihatmu disini." jawab Harry kebingungan.

"Bukankah kau yang mengerjakannya? Kau melindur ya, J?" Harry balik bertanya. Jean kemudian mengingat pemuda pirang tersebut.

Jangan jangan...

"Jean?" panggil Harry karena Jean tampak bengong dan mengabaikan pertanyaannya.

"Eum, ya. T-tentu saja aku yang mengerjakannya. Ah sudahlah. Aku pasti mengigagu. Ayo, Harry, kita harus ke Great Hall. Jangan terlambat atau Hermione akan memarahi kita," Jean membereskan perkamennya dan bangkit. Harry masih tampak bingung dan ragu. Ia berdiri ditempatnya, sedangkan Jean yang mulai berjalan itu berhenti untuk menoleh ke arahnya.

"Oh ayolah, Harry Potter! Apa yang kau lakukan disana?"

Harry menggeleng, "Maaf." kemudian lelaki berkacamata itu berlari kecil menyusul Jean.

OBSHIFTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang