22# A Traitor From Gryffindor

711 86 13
                                    

Ramein pake vote sama coment yaa hehe biar semangat ngetiknya <3

Happy reading!💗

🐍🐍🐍


Tahun keempat Hogwarts.

"Harry!" Jean berlari menghampiri Harry yang belakangan ini. Jean tidak tahu alasannya. Menurutnya, setelah ia mengobservasi Harry selama setahun lebih, Harry adalah karakter yang sebenarnya cukup rumit. Harry tidak banyak mendeskripsikan perasaannya dengan kata-kata dan menyimpannya rapat-rapat dalam hati, namun perilakunya selalu membuat orang lain kepikiran.

"Ya, ada apa, J?" Harry memasang wajah datar. Jean berkacak pinggang, "Seharusnya aku yang bertanya begitu!" sentaknya kesal.

"Apa-apaan ini? Kau mau main petak umpat lagi denganku? Kau masih belum puas kita bertengkar di tahun ketiga lalu? Kau mau kita bertengkar lagi? Ada apa, sih, denganmu? Kenapa kau tiba-tiba menghindariku, dasar bodoh!" cerca Jean bertubi-tubi. Harry menatapnya lalu menarik nafas kesal dan membuang tatapannya ke sembarang arah.

"Perhatikan bola matamu, Harry! Jangan asal buang pandanganmu ke sembarang arah, itu membuatku kesal!" geram Jean sambil menatap Harry dengan tatapan jengkel.

"Apa rumor itu benar?" Harry menatapnya dengan pandangan ... sedih? Seperti sebuah pandangan dimana perasaan sedih, putus asa, marah, dan sendu tercampur dalam satu waktu.

"Rumor apa?"

"Kau berpacaran dengan Malfoy."

Jean mengangguk, "Ya, itu benar. Tapi, tenang saja. Kami hanya sekedar berpacaran. Aku tidak akan mengkhianati Gryffindor seperti yang anak-anak itu katakan. Kau percaya padaku, kan, Harry?"

Harry membuang wajahnya, "... Tentu saja.. aku percaya padamu. Tapi tidak dengan Malfoy."

"Ada apa dengan Draco?"

"Kau bertanya seolah tidak tau kelakuannya. Kau tahu, dia adalah pembully dan pembuat onar. Dia putra Lucius Malfoy. Kau tahu bagaimana ia selalu memanggilmu dan Hermione sebagai mudblood, kan? Kenapa ... kenapa kau harus menjadi pacarnya, J? Kau bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya. Seseorang yang—" belum sempat menyelesaikan perkataannya, Harry sudah membulatkan matanya dengan penuh tatapan benci melihat seseorang yang datang tiba-tiba dan mengalungkan tangannya di leher Jean, tepat dihadapannya.

"Seseorang yang lebih baik? Apa kau ada masalah dengan aku yang menjadi pacarnya, Saint Potter?" tekan Draco Malfoy sambil menatapnya dengan tatapan merendahkan.

"Kau selalu sombong karena berhasil selamat dengan bekas luka itu. Tapi ketahuilah batasanmu, Potter. Kau tidak berniat untuk bersikap manipulatif kepada kekasihku, kan?" Draco mengejek. Seringai sinis muncul diwajahnya. Iris abu-abunya menggelap, menandakan ia begitu kesal sekarang.

"Aku tidak punya urusan denganmu, Malfoy. Aku sedang berbicara dengan sahabatku, bukan denganmu." Harry membalas dengan kesal.

"Sahabat? Kupikir kau menatap pacarku lebih dari tatapan seorang sahabat. Dan apa yang kau katakan barusan? Apa kau baru saja berpikir bahwa kau lebih cocok menempati posisi ini lebih dariku? Astaga, apakah si Suci Potter baru saja menatap kekasih orang lain dengan tatapan seolah menginginkannya? Kau selalu sombong dan naif, Potter. " Draco melepaskan alungan tangannya di leher Jean lalu menggenggam tangan gadis itu.

"Apa kau akan tetap berpikir bahwa 'sahabat'mu itu berkhianat karena berpacaran denganku? Berpikir hal konyol yang sama dengan pemikiran para sampah itu? Tch, padahal pacarku benar-benar menyayangimu dan mempedulikanmu sebagai seorang sahabat." Sinis Draco. Harry menatapnya nyalang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSHIFTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang