Jean menatap pantulan dirinya dicermin. Akhirnya, tibalah hari ini. Hari dimana ia harus menepati janjinya pada si pirang itu. Hati Jean berdetak tidak karuan. Bagaimana bisa ia tidak bisa tidur semalaman untuk perjalanan kecil ini?! Dan lihatlah kearah kasurnya, bajunya berceceran dan ini adalah ulah Jean karena gadis itu ingin memakai pakaian yang bagus hari ini.
"Kau sangat cantik, Jean. Kemana kau ingin pergi?" tanya Parvati sambil menurunkan buku dari pandangannya. Jean tersenyum kikuk.
"Sepertinya kau akan berkencan hari ini, J?" tanya Hermione. Jean dengan cepat menggeleng, "Ini bukan kencan!" tolaknya cepat.
Parvati terkekeh, "Kebanyakan orang yang akan pergi berkencan selalu membantah ketika orang-orang bertanya pada mereka."
Jean mendengkus, "Dan aku bukan salah satu dari kebanyakan orang itu," tegas gadis itu. Mata Hermione memicing, terutama saat Jean bangkit dan keluar dari kamar. Hermione mengejar gadis itu, masih tampak penasaran apa yang akan dilakukan Jean hari ini.
"Jujur padaku, Jean. Kemana kau akan pergi hari ini?" gadis Granger itu bertanya. Jean menghela nafasnya. Ia sudah menduga bahwa Hermione pasti akan terus bertanya kepadanya tentang hal ini.
"Aku akan pergi ... bersama Malfoy," Jean berkata pelan. Namun, sebuah suara rendah yang menyahutinya nyaris saja membuat bulu kuduknya berdiri.
"Malfoy?"
Tidak, itu bukan suara Hermione. Jean menoleh, mendapati Ron dan Harry disana. Harry tampak terkejut, namun kondisi Ron saat ini lebih menyeramkan.
"Apa yang akan kau lakukan dengan si pirang itu, J?! Kau dipaksa dengannya?! Dia mengancammu?! Apa yang dia lakukan padamu?!" Ron mengguncang bahunya. Jean meringis, sudah ia duga, pasti reaksi lelaki Weasley ini akan seperti ini.
"Eum, itu-" belum sempat membalas, Ron kembali membuka mulutnya. "Apa yang akan kau lakukan dengan si pirang?! Apa yang kau perbuat hingga harus terlibat dengannya, J?!"
Jean menggigit bibir dalamnya, "Aku .. punya beberapa urusan dengannya. Malfoy tidak berbuat apa-apa. Dia membantuku di perpustakaan beberapa hari yang lalu, aku mengajaknya pergi ke Hogsmeade untuk berterimakasih kepadanya." Jean menjelaskan. Hermione mengangguk, wajahnya tampak lega.
"Syukurlah, kupikir dia mengganggumu," Hermione tersenyum lega. Jean menggeleng, "Dia ... tidak mengganguku, kok."
Ron masih tampak kesal, "Kuharap kau tidak berbohong tentang ini, J. Aku tidak suka dibohongi oleh sahabatku sendiri," Ron berkata sengit.
"Ron! Kau tidak seharusnya berkata seperti itu! Kau menuduh Jean sebagai pembohong?! Kau-" namun sayangnya, lelaki Weasley itu harus berakhir naas ditangan Hermione.
Jean menatap Harry yang sedari tadi diam saja sambil memandangnya dengan tatapan dalam.
"Eum, Harry? Kau baik-baik saja?" Jean bertanya. Harry membuang pandangannya, "Tidak." setelahnya, lelaki itu berjalan masuk ke kamarnya.
Astaga, ada apa dengan Harry? Tidak biasanya dia seperti itu, Jean mendumal dalam hati.
"Okay, jadi .. Mione, Ron, aku akan pergi sekarang. Sampai jumpa." pamit Jean pada Ron dan Hermione yang masih sibuk bertengkar.
"Yaa! Hati-hati!"
"Hati-hati, J!"
🐍🐍🐍
"Hai." Jean menyapa Draco yang sudah berdiri dengan wajah kusutnya.
"Lama!" bukannya membalas sapaannya, Draco malah menjawab sapaan ramahnya dengan bentakan. Lelaki berambut pirang ini menyilangkan kedua tangannya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSHIFTING
Fanfiction"You're not belong in this world." Jean berhasil memasuki Wizarding World dan menjadi salah satu tokoh karakter yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya setelah mencoba melakukan shifting, hal yang ia lihat di internet. Namun, apakah benar ini...