7

272 32 5
                                    

"Masih mencoba, saling memahami.."

Sudah sebulan lebih semenjak acara makan-makan tersebut, dan sudah sebulan lebih pula Namjoon bermain bersama Taki dan Jungkook di taman sambil bersepeda.

Malam ini Jae pulang sedikit terlambat. Namun ia tak begitu khawatir, karena Taki bersama Jungkook di rumah saat ini. Ya, Jungkook ada di rumahnya karena kedua orang tua Namjoon sedang berada di Jepang. Dan Jungkook tak ikut karena ingin bersekolah, fokus masuk sekolah favoritnya.

"Aku pulang" sahut Jae setelah melepas sepatu dan berjalan menuju sofa. Rumah nampak sepi. Ia melirik arlojinya, dan mengerutkan dahinya kala merasa bahwa ini belum jam tidur anaknya. "Masih jam sembilan. Kenapa tidak ada yang bersuara."

Jae sedikit penasaran, kenapa tak ada yang menyambut baik kedatangannya. Ia berjalan menuju lantai atas, dimana semua kamar berada. Kaki jenjangnya melangkah menuju kamar sang anak, dan sedikit terkejut melihat Taki yang tergulung selimut, dan Jungkook yang tertawa dilantai karena Taki yang sedang bertindak layaknya kepompong.

"Aigoo, pantas saja kalian tidak dengar aku datang. Taki, lepas selimutnya."

Bocah berumur tujuh tahun itu melepas lilitannya dan duduk diatas kasur dengan rambut yang berantakan.

"Hehe.. halo, Mums.."

"Noona annyeong." Sapa Jungkook.

Jae menggelengkan kepalanya ketika melihat kedua kesayangannya nampak mengacaukan kamar tersebut. "Sudah makan?"

Taki dan Jungkook saling pandang, dan kemudian menggeleng "belum."

"Rapikan, mommy akan membuat makan malam." Ia kemudian melenggang pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam kedua jagoannya.

Tangannya dengan telaten mengeluarkan seluruh bahan, dan menyiapkannya sesegera mungkin. Ia rasa, makan malam dengan nasi goreng kimchi tidak masalah. Lagipula, Kim Jungkook atau Jeon Jungkook ini merupakan pecinta olahan kimchi berat. Maka dari itu, Namjoon selalu menyiapkan kimchi entah dirumahnya, atau dirumah Jae. Jaga-jaga bila seperti sekarang. Jungkook berada dirumahnya.

Ia menyiapkan telur gulung dengan irisan paprika didalamnya, dan juga sup wortel kesukaan Taki. Hingga sepuluh menit kemudian, ia mendengar suara bocah-bocah itu turun.

"Mum, sudah." Ucap Taki sambil berdiri disamping Jae. Melongok kepada sang ibu yang tengah mengocok telur. "Let me do it, mum.."

Jae menyerahkan mangkuk berisi telur itu kepada sang anak. Kemudian, disisi satunya terdapat Jungkook yang terdiam sambil menatap kimchi yang Jae tumis dengan nasi di atas teflon, membuat lelaki itu menelan ludah beberapa kali. Jae yang melihat hal tersebut lantas terkekeh dan berucap "Lapar? Kekekekkkk. Duduklah disana. Noona akan selesai sebentar lagi."

Lelaki itu mengedipkan matanya beberapa kali kemudian beranjak sedikit menjauh. "Noo-noona Noona pandai memasak. Kookie suka masakan Noona. Masakan Noona, enaaaaaak sekali, enak. Iyah enak. Appa sampai puji-pujian dengan eomma."

"Begitukah? Jungkookie bisa siapkan air minum dimeja?"

Jungkook menurut dan berjalan menuju kulkas. Ia meraih botol air minum besar dan tiga gelas. Kemudian ia tata diatas meja makan minimalis tersebut. "Sudah Noona, sudah. Kookie lihat ada stroberi di kulkas." Lelaki itu menundukkan kepalanya dan melihat hal sekitar guna menghilangkan rasa gugupnya. Jae menunggu kelanjutan ucapan Jungkook. Ia tahu bahwa Jungkook sangat suka stroberi, maka dari itu ia membeli stroberi untuk stok makanan bila Jungkook kemari. "Jungkookie lihat stroberi merah-merah. Menyapa Jungkook. Jungkook anyeong, makan aku. Begitu."

Sudah. Jae sudah tak tahan dengan Jungkook. Ia tertawa kencang hingga membuat sang anak terkejut setengah mati. "Hahahahaha... Astaga.. Omo Omo.. Jungkook-ah, ambil saja tak apa. Jangan dimakan semua. Aduh, perutku." Ia masih tertawa dan memegang perutnya yang mulai kram.

A D O R A B L E (KNJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang