Assalamualaikum wr.wb
.
.
.
.
Selamat membaca!
Briana√
Author POV
Bugh
Bugh
Bugh
"Hikss kenapa rasanya sangat sakit mendengar ucapan Bryan Ya Allah, kenapa dia sangat membenciku? Hiks hiks" gumam Bri sambil meninju tembok toilet yang terlapisi marmer membuat tangan Bri memerah sangat kontras dengan kulitnya yang putih bagai susu itu.
Bugh
"Hufftt tenang Briana tenang, satu orang yang membencimu tidak akan bisa merusak hidupmu" gumam Bri setelah menumpahkan amarahnya dengan tembok toilet yang menjadi korban.
'Ingat kesayangan nenek, semua orang bisa membencimu dengan banyak alasan namun kamu jangan pernah berbalik menjadi benci kepada mereka dengan banyak alasan pula. Dan walaupun seluruh manusia di muka bumi ini membencimu jangan kamu hiraukan tetap semangat menjalani hidup karena mereka semua tidak bisa merusak ataupun menghancurkan hidupmu' perkataan neneknya dulu terngiang bagai kaset yang rusak di otaknya saat dirinya mengadu tentang kesehariannya di sekolahannya dulu yang selalu mendapat bullyan, hinaan dan yang lainnya.
"Im so uglee" ucap Briana terkekeh melihat pantulan dirinya di cermin, terlihat kepangan rambutnya yang sudah tidak rapi lagi, mata sembab hidung memerah plus ingus yang melumer.
"Wah wah ternyata ada murid baru yang sok deket sama most wanted kita ada disini" ucap seorang siswi baru masuk toilet bersama teman-temannya.
"Iuuww lo jelek banget ga level sama most wanted kita" ucap siswi itu tertawa geli melihat penampilan Bri dari atas sampai bawah.
Bri tetap pada posisinya mencoba menghiraukan keberadaan mereka semua.
"Heh kalo ada yang ngomong itu di liat!" bentak murid prempuan itu mendorong bahu Bri kuat membentur tembok di sampingnya membuat Bri meringis.
"Hajar aja Sell dia berani banget cuekin ratu sekolah ini" kompor murid prempuan yang lainnya.
"Oke! Glad Yun pegang dia" Gladis dan Yunita langsung memegang kedua tangan Bri agar gadis itu tidak memberontak saat Sellina melakukan aksinya yang sangat menghibur.
Plak
Plak
Plak
Plak
Perih. Itu yang Bri rasakan saat tangan lembut siswi di depannya ini menamparnya bolak balik dengan tenaga kulinya tanpa bjsa Bri lawan.
"Sshh, sakit" lirih Bri saat mendapat tamparan yang lebih kuat, lagi.
"Oh sakit ya? Haha cih lemah" ucap Sellina meludahi wajah Bri yang langsung membuat amarah Bri berada di ujung tanduk.
"Lepas!" bentak Bri memberontak dari pegangan dua siswi yang tidak di kenalnya ini.
"Pegang gadis miskin ini dengan kuat!" bentak Sellina yang mendapat anggukan dari kedua temannya.
"Briana Zeline-
Jeda Sellina membaca nametag di seragam Bri sambil melangkah mendekat tepat di hadapan Bri.
Jika lo ingin hidup lo selamat dari gue lo harus jadi babu gue BABU GUE tapi jika tidak lo harus siap jadi mainan kita-kita" ucap Sellina terkekeh sinis melihat raut wajah Bri yang pucat plus takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
B R I A N A√
Teen FictionBRIANA. Kisah seorang gadis cantik nan mempesona setiap mata yang melihatnya. Gadis yang mempunyai sebuah hobi jika sudah membenci seseorang. Gadis yang polos tapi 'sedikit' berbahaya. _ Penasaran? Silahkan baca. DONT COPAS MY STORY KAWAN!!