B R I A N A√ 1

789 44 1
                                    

Assalamualaikum wr.wb

______

Briana√

Author POV

"Assalamualaikum" ucap Bri yang berdiri di ambang pintu kelasnya membuat seluruh perhatian murid serta guru di kelasnya itu mengalihkan tatapan mereka pada Bri yang berdiri anteng tanpa rasa takut atau lainnya saat di tatap oleh seluruh murid di kelas dimana mereka semuanya sangat membenci Bri.

"Waalaikumsalam nak Zeline terlambat lagi ya?" ucap seorang guru wanita dengan lembutnya menatap Bri, dia sama sekali tak marah dengan Bri yang terlambat dan melewatkan penjelasannya tentang materi hari ini, toh dia yakin tanpa di jelaskan pun Bri akan mengerti materinya karena Bri merupakan salah satu murid terpintar atau bisa di golongkan dalam murid jenius di sekolah negri ini.

"Maaf" ucap Bri menundukan kepalanya merasa bersalah.

"Tidak apa-apa nak, silahkan duduk di bangkumu dan-

"Loh ga bisa gitu dong bu, dia sudah terlambat dan harus mendapat hukuman" ucap seorang murid prempuan yang duduk di barisan tengah dan ucapannya itu di setujui oleh seluruh murid di kelasnya.

"DIAM SEMUANYA!!" bentak guru wanita itu membuat suasana yang tadinya ricuh berubah hening dalam sekejap.

"Hukuman kamu Bri jawab semua soal yang saya tulis di papan jika kamu tak bisa menjawabnya lari keliling lapang sepuluh kali" ucap guru wanita itu karena kalah suara dari murid-muridnya dan akhirnya memilih hukuman untuk Bri tapi dia yakin Bri mampu menjawab soalnya dengan mudah walaupun soal yang dia berikan nanti merupakan soal untuk Ujian Nasional kelas XII sedangkan sekarang Bri masih kelas X.

Bri hanya diam tak menjawab ucapan guru itu melainkan hanya menganggukkan kepalanya saja dan melangkah memasuki kelas saat mendapat printah dari guru tersebut walaupun hanya berdiri di samping papan tulis menunggu guru itu selesai menulis soal yang akan di berikan kepadanya sebagai hukuman.

"Nah silahkan di jawab" ucap guru itu yang merupakan guru Matematika otomatis soal yang dia berikan adalah soal Matematika tetapi menggunakan bahasa Inggris? Ya bahasa Inggris karena guru itu juga sangat menyukai bahasa Inggris jadi dia menggabungkan soalnya menggunakan bahasa Inggris dan jumlahnya ada 7 soal.

Semua murid di kelas menatap remeh Bri, mereka yakin gadis kismin itu tak dapat menjawab satupun soal karena mereka saja tak mengerti satupun soal disana.

Sedangkan Bri hanya menghela nafasnya melihat soal-soal di papan tulis yang membuat otaknya bekerja extra pagi-pagi.

"Bissmillah" ucap Bri sebelum mengambil spidol dan mulai mengerjakan soal itu dengan teliti dan fokus.

Mulutnya terus bergumam tak jelas sambil melihat soal-soal itu dan tangannya juga tak berhenti menyoret-nyoret papan tulis menjadi angka dan kalimat dalam bahasa inggris.

15 menit, ya 15 menit Bri selesai menjawab semua soal di papan tulis itu dan berharap semua jawabannya benar tapi jika dia salah Bri berharap gurunya mau mengoreksi kesalahannya dan menjelaskannya kembali.

"Wow" kagum guru itu setelah melihat dan mengamati jawabn Bri dari nomor 1 sampai 7.

"Selamat kamu bebas dari hukuman lari keliling lapangan sepuluh kali" ucap guru wanita itu setelah memfoto papan tulis yang berisi soal dan jawaban tadi menggunakan smartphonenya.

Sedangkan Bri hanya menaikan alisnya bingung, bukan, bukan bingung karena mendengar ucapan guru wanita itu melainkan bingung melihat benda persegi panjang yang tadi mengeluarkan cahaya yang menyilaukan sedang di pegang oleh gurunya itu.

"Loh ga bisa dong bu Rika, dia harus lari keliling lapangan dong kayak kita dulu pas terlambat masa dia nggak sih bu, gak adil dong" protes murid perempuan tadi yang tak terima.

"Lah kan Zeline sudah menjawab semua soal ibu tadi dan semua jawabannya benar" ucap guru bernama Rika itu membuat murid yang protes tadi kesal setengah mati karena di kelas ini dia yang paling membenci Bri berbeda dengan lainnya yang menjatuhkan rahangnya mendengar ucapan bu Rika tadi, sungguh si kismin itu sangat pintar pikir mereka.

"Oke anak-anak maaf sebelumnya pelajaran cukup sampai di sini karena saya ada urusan mendadak, Zeline ikut ibu" ucap bu Rika setelah melihat notifikasi yang masuk ke handphonenya.

Dan Bri langsung mengikuti langkah bu Rika keluar kelas sambil membawa buku paket yang tadi dia bawa, berbeda dengan murid lainnya yang heboh karena jam bu Rika masih dua jam lebih itu berarti dua jam lebih mereka bisa bebas.

*

Sekarang Bri sedang berada di ruang kepala sekolah bersama sang empu ruangan dan juga bu Rika tadi.

"Hmmm jadi gini" ucap kepala sekolah mencoba membuka pembicaraan yang sejak tadi hening.

"Dari semua informasi yang saya dapat dari beberapa guru yang mengajar di kelas kamu, kamu selalu mendapat nilai yang terbaik dari semua murid seangkatan kamu bahkan hari ini bu Rika memberikan saya informasi sekaligus bukti kepintaran kamu" ucap kepala sekolah itu menatap Bri dan bu Rika bergantian.

"Oleh karena itu" dengan tangan kanan yang membuka laci mejanya dan mengeluarkan sebuah surat.

"Kamu mendapat beasiswa di sekolah swasta yang berada di Jakarta" lanjut kepsek itu menyerahkan surat itu kepada Briana yang menatapnya terkejut.

"Bapak harap kamu mau menerimanya dan bersekolah di sana mulai lusa, karena di sana kesempatan besar untuk kamu agar kamu bisa meraih cita-citamu"

"Ta-tapi-

"Tenang saja nak, semua kebutuhan sekolah kamu termasuk seragam sekolah sana ataupun alat tulis baru semua sudah di siapkan sejak kemarin oleh pihak sekolah jadi kamu tak harus membayar atapun membeli pralatan lagi" ucap bu Rika seakan mengerti isi hati Bri.

Sedangkan Bri hanya diam dengan tatapan kosongnya, itu berarti dia harus meninggalkan neneknya di sini, sendirian oh tidak itu tidak mungkin! Bri tidak dapat hidup berjauhan dari Ratunya tidak! Lebih baik dia menolak beasiswa ini!

"Maaf bu pak, Bri menolak beasiswa ini" ucap Bri menatap bu Rika dan Kepsek bergantian.

"Loh, tolonglah Bri terima beasiswa ini karena ini untuk kebaikan kamu juga. Tolong pertimbangin lagi" ucap bu Rika menggengggam erat kedua tangan Bri dan menatap Bri dengan tatapan melasnya.

"Baiklah bu" ucap Bri tak tega melihat tatapan bu Rika sedangkan bu Rika dan Kepsek sangat senang mendengar ucapan Bri.

'Bri bisa membawa nenek ikut Bri ke Jakarta' pikir Bri.

"Baiklah, Bri pamit balik ke kelas ya bu pak" ucap Bri pamit ke gurunya.

"Nak Zeline, kamu bisa pulang lebih awal nak untuk mempersiapkan diri kamu ke Jakarta besok dan mulai sekolah lusa" ucap bu Rika menahan Bri yang akan bangkit.

"Baiklah bu" ucap Bri dan meraih surat yang masih berada di atas meja Kepsek.

'SERGIO'S INTERNATIONAL HIGH SCHOOL' batin Bri membaca tulisan besar di surat itu.

__________

Segitu dulu ya..

Murni hasil halu sendiri no copy² cerita orang.

And don't copy my story!!!

Wassalamualaikum wr.wb

B R I A N A√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang