B R I A N A√ 6

749 57 28
                                    

Assalamualaikum wr.wb

_________

Briana√

Author POV

Bri menatap teman-teman barunya itu bingung, terlebih pada Kiana yang sudah menangis, apakah dirinya membuat kesalahan?

"Hikss Zeline ini pasti sakit banget kan?" tanya Kiana memperhatikan luka di leher Bri yang terlihat dalam walaupun sudah lumayan kering tapi tetap saja jika di lihat pasti akan meringis sendiri.

Brak~

Gebrakan meja yang di duduki oleh Bri dan Kiana dkk membuat keempat cewek itu ataupun murid lainnya terkejut menatap sang pelaku yang sedang menatap Bri tajam.

"Kenapa lo buat cewek gue nangis hah?!!" bentak seorang cowok kembali menggebrak meja dengan keras membuat Bri maupun yang lainnya terkejut apalagi Bri yang wajahnya sudah pias karena cowok itu menatapnya seakan ingin mengulitinya.

"Bry lo-

"Diam Kiana!" bentak Bryan, ya cowok yang menggebrak meja itu adalah Bryan, gebetan Kiana yang terkenal sangat posesive pada Kiana walaupun status mereka hanya sekedar gebetan saja. Dan Bryan tak akan segan-segan menghancurkan siapapun yang sudah membuat Kiana bersedih.

"Lo-" ucap Bryan sambil mencengkram kuat dagu Bri membuat gadis itu meringis tapi tak berani memberontak, dia hanya murid baru di sini plus anak beasiswa, dia takut berulah atau sekolah ini akan menendangnya.

"Lo udah berani membuat cewek gue nangis dan lo harus tau akibatnya" ucap Bryan berganti menjambak rambut Bri dan membenturkan kepala Bri dengan kuat di meja kantin yang terbuat dari besi. Kalian bisa bayangin sendiri bagaimana rasanya. Dan luka di leher Bri bergesekan dengan ujung meja itu yang membuat luka kembali  mengalirkan darah kental segar.

"Stop!" seru Kiana berusaha melepaskan tangan Bryan dari kepala Bri yang terlihat gadis itu merintih kesakitan di tambah air mata yang sudah tumpah walaupun tidak ada isakan yang keluar.

"Lepas!" ucap Bryan dingin sambil menghempaskan tangan Kiana.

"Ini bukan salah dia Bryan" ucap Kiana beralih memeluk tubuh Bryan dari belakang karena hanya itu cara yang paling mempan untuk meredakan amarah Bryan.

"Salah atau tidak, gue ga peduli gue akan menghancurkan siapapun yang sudah buat lo nangis" ucap Bryan masih menatap Bri dingin, ingin sekali dia menyiksa gadis ini sekarang tapi kedua tangannya di tahan oleh Kiana.

"Oliv Alda bawa Zeline pergi" ucap Kiana segera menyuruh kedua sahabatnya pergi dari hadapan Bryan karena dia sudah tak kuat menahan Bryan yang tenaganya jauh lebih besar darinya dan di pastikan Bryan akan kembali melukai Bri gadis polos sahabat barunya itu tapi setelah kejadian ini dia tak tau apakah Bri masih mau menjadi sahabatnya.

Oliv dan Alda yang sedari tadi terpaku melihat kemarahan seorang Bryan yang bukan pertama kalinya segera membawa tubuh Bri yang mulai lemas itu pergi dari hadapan Bryan.

"Lo sih pake ngasih tau si Bryan kan gini jadinya" ucap Alfarel menyalahkan Lionel.

"Ya maap gue kira si Bryan ga akan nyakitin tu cewek dan ini baru pertama kalinya gue liat si Bryan nyakitin cewek" ucap Lionel yang merasa bersalah pada murid baru itu.

Sedangkan laki-laki yang sedari tadi sibuk dengan bukunya itu mendengar perkataan sahabatnya dan langsung mengalihkan perhatiannya dari buku pada Bryan yang terlihat di peluk dari belakang oleh gebetannya, Kiana tapi dia tidak melihat seorang pun yang menjadi sasaran Bryan.

Skip

Setelah kejadian di kantin tadi, Bri langsung menjadi pendiam bahkan saat semua teman kelasnya menanyakan keadaannya dia hanya diam.

B R I A N A√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang